Metode Tafhim Dalam Pendidikan Islam
Dengan demikian pendidikan bukanlah sebuah proses yang asal-asalan atau asal jadi, pendidikan mempunyai tujuan yang harus dilaksanakan dengan serius, sungguh-sungguh, penuh perencanaan dan sistematis. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pendidikan dengan baik maka harus memiliki unsur-unsur dan faktor-faktor pendidikan yang akan membantu jalannya sebuah proses pendidikan, baik itu berupa kurikulum, metode, pendidik, peserta didik, sarana atau prasarana dan sebagainya.
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “methodos”, yang berarti cara atau jalan.[1] Dalam bahasa Arab disebut dengan “tariqah”.[2] Al–Abrasyi mendefinisikan metode sebagai berikut:
“Metode adalah jalan yang kita tempuh untuk memberi pemahaman kepada murid-murid mengenai semua materi pelajaran dalam segala macam mata pelajaran”[3]
Maka dari itu, metode adalah salah satu unsur atau faktor pendidikan yang sangat penting dan harus selalu diperbaharui atau dikembangkan ke arah yang lebih baik agar sesuai dengan setiap proses pendidikan dan setiap jenjang pendidikan karena sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan di kalangan umat Islam sudah seharusnya berkembang dan harus mengalami perubahan baik dari segi paradigma, pola fikir, pelaksanaan dan pengelolaan setiap kelembagaan pendidikan Islam tanpa harus mengenyampingkan atau meninggalkan sumber-sumber pendidikan Islam itu sendiri yaitu Al-Qur’an dan Hadits.
Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang berkaitan dengan metode tafhim yang akan penulis coba bahas dalam makalah ini, diantaranya adalah apa yang dimaksud dengan metode tafhim dan bagaimana metode tafhim diaplikasikan dalam pendidikan Islam? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, akan penulis coba bahas dalam makalah ini pada bab selanjutnya.
[1]Fuad Hasan dan Koentjaningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1977), hal. 16
[2]A.W. Munawir, Kamus Al-Munawir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Progressif, 1977), hal. 849
[3]Syahbuddin Gade, Esei-Esei Pemikiran Pendidikan Al-Ghazali, Az-Zarnuji, Al-Abrasyi, Dan Asy-Syaibani, (Yogyakarta: AK Group, 2008), hal. 64