BAB II (A) Metode Tafhim dalam Perpektif pendidikan Islam
A. Pengertian Metode Tafhim
Tafhim berasal dari bahasa Arab yaitu “فَهَّمَ” yang berarti mengerti atau memahami dalam istilah bahasa Inggris disebut juga dengan “to understand”.[1] Dengan demikian jika kita kaitkan dengan proses pendidikan dalam Islam, metode tafhim adalah sebuah metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar dengan mencoba memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam kepada anak didik.
Menurut Mamud Yunus, metode adalah jalan yang hendak ditempuh oleh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan dalam hal-hal lainnya.[2]
Dengan demikian dapat kita definisikan bahwa metode adalah jalan, cara dan tehnik yang terurut atau perencanaaan yang tersusun secara sistematis dan merupakan hasil penelitian dan pemikiran untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Dalam lapangan pendidikan, sebagaimana kita ketahui bahwa setiap tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan suatu upaya yang bukan hanya saja untuk mentransfer ilmu saja, akan tetapi usaha untuk memeberikan pemahaman yang mendalam kepada anak didik sehingga anak didik bukan hanya mampu mengetahui akan tetapi ia juga mampu memahami dengan baik sehingga ia dapat mengaplikasikan ilmu itu dengan benar dan ia juga mampu mengajarkannya kepada orang lain.
Metode tafhim dalam pandangan penulis adalah metode yang bersifat universal, mendalam, komprehensif baik dari segi konteksnya, tujuannya, prosesnya, dan axiologinya yang menyentuh semua persoalan baik persoalan kognitif, afektif dan psikimotor dalam semua cabang pendidikan Islam.
[1]Ahcmad Sunarto, kamus Lengkap Al-Fikr, (Indonesia: halim Jaya, 2002), hal. 536
[2]Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal. 87