Keunggulan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Wina Sanjaya Pembelajaran berbasis masalah mempunyai keunggulan sebagai berikut:
- Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi bacaan
- Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa
- Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa
- Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalh dalam kehidupan siswa
- Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan
- Melalui pemecahan masalah busa diperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran, pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja
- Pemecahan masalah dianggap menyenangkan dan lebih disukai siswa
- Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan berpikir mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru
- Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dengan dunia nyata
- Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar meskipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir
Adapun keunggulan Pembelajaran Berbasis Masalah itu menurut Wee, Kek didalam M. Taufiq Amir menyebutkan lima keunggulan antara lain;
- Punya keaslian seperti didunia kerja. Masalah yang disajikan sedapat mungkin memang merupakan cerminan masalah yang dihadapi didunia kerja. Siswa biasa memanfaatkannya nanti bila menjadi lulusan yang akan bekerja
- Dibangun dengan memperhitungkan pengetahuan sebelumya. Masalah yang dirancang, dapat membangun kembali pemahaman siswa atas pengetahuan yang telah didapat sebelumnya. Jadi, sementara pengetahuan-pengetahuan yang baru didapat, ia bisa melihat kaitannya dengan bahan yang telah ditemukan dan dipahami sebelumnya
- Membangun pemikiran yang metakognitif dan konstruktif. Masalah yang diberikan membuat siswa terdorong melakukan pemikiran yang metakognitif. Artinya kita mencoba berefleksi seperti apa pemikiran kita terhadap suatu hal
- Meningkatkan minat dan motivasi dalam pembelajaran. Dengan masalah yang menarik dan menantang, siswa akan tergugah untuk belajar. Bila relevansinya tinggi nanti saat praktik, biasanya siswa terangsang rasa ingin tahunya dan bertekad untuk menyelesaikan masalahnya. Diharapkan, pemelajar yang tadinya tergolong pasif bias tertarik untuk aktif
- Sasaran Pembelajaran terlaksana dengan baik. Sasaran tersebut didapatkan sendiri oleh siswa saat mereka bernalar dan melakukan revisi
- Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba
- Keberhasilan model pembelajaran berbasis masalah membutuhkan cukup waktu untuk persiapan
- Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidaka akan belajar apa yang ingin mereka pelajari