Komunikasi matematika
1. Pengertian Komunikasi Matematika
Menurut sullivian dan Monsley komunikasi dalam matematika adalah kemampuan siswa dalam mencakap, menjelaskan, menggammbarkan, mendengarkan, menanyakan, klarifikasi,bekerja sama, menulis dan akhirnya melaporkan.
Komunikasi matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas bersama antara guru dan siswa atau antara siswa dan siswa yang terjadi dalam suatu lingkungan kelas, dimana siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tertulis, gambar dan diagram atau mendemonstrasikannya sehingga mereka dapat bertukar pikiran, belajar dan saling memahami mengenai matematika.
Standar evaluasi untuk mengukur kemampuan matematika yaitu:
(a) Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematika melalui lisan, tertulis dan mendemostrasikannya serta menggambarkannya secara visual, (b) Kemampuan memahami, menginterprestasikan dan mengevaluasikan ide-ide matematika secara , tertulis maupun dalam bentuk visual lainnya. (c) Kemampuan dalam menggunakan istilah-istialah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan dan model-model situasi. Ini berarti komunikasi matematika adalah integrasi antara memahami dan melakukan matematik.
2. Indikator Komunikasi Matematika
Indikator kemampuan komunikasi matematika menurut Utari Sumarno, komunikasi matematika meliputi kemampuan siswa: (a) Menyatakan situasi, gambar, diagram, atau benda nyata kedalam bahasa, symbol, idea tau model matematika. (b) Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika secara lisan atau tulisan. (c) Mendengarkan, mendiskusi, dan menulis tentang matematika. (d)Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraph matematika dalam bahasa sendiri.
Jadi untuk melihat kemampuan komunikasi matematika siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilihat dari indikator-indikator kemampuan komunikais matematika siswa.
3. Aspek Komunikasi Matematika
Baroody mengatakan bahwa “ada lima aspek komunikasi yaitu reprentating (representasi), listening (mendengar), reading (membaca), discussing (diskusi), Writing (menulis)”
a. Reprentating (representasi)
Menurut NCTM (National Coucil of Teady Matematics), Representasi adalah: (1) bentuk baru sebagai hasil translasi dari suatu masalah atau ide, (2) translasi suatu diagram atau model fisik kedalam symbol atau kata-kata. Misalnya, representasi bentuk perbandingan kedalam beberapa model konkrit, dan representasi suatu diagram kedalam konsep atau ide, dan memudahkan anak mendapatkan strategi pemecahan masalah.
b. Listening (mendengar)
Mendengar merupakan aspek penting dalam komunikasi. Seorang tidak akan memahami informasi dengan baik apabila tidak mendengar yang diinformasikan. Dalam kegiatan pembelajaran mendengar merupakan aspek penting.
c. Reading (membaca)
Salah satu bentuk komunikasi matematika adalah kegiatan membaca matematika. Membaca matematika memiliki pesan sentral dalam pembelajaran matematika. Sebab, kegiatan membaca mendorong siswa belajar bermakna secara aktif. Istilah membaca diartikan sebagai serangkaian keterampilan untuk menyusun intisari informasi dari suatu teks.
d. Discussing (diskusi)
Salah satu wahana berkomunikasi adalah diskusi, dalam diskusi akan terjadi transfer informasi antar komunikan, antara anggota kelompok diskusi tersebut. Diskusi merupakan lanjutan dari membaca dan mendengar. Siswa akan mampu menjadi peserta diskusi yang baik, dan dapat berperan aktif dalam diskusi jika mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya apabila mempunyai kemampuan membaca, mendengar dan memiliki keberanian yang memadai.
e. Writing (menulis)
Salah satu kemampuan yang berkontribusi terhadap kemampuan komunikasi adalah menulis. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau merefleksikan pikirannya lewat tulisan. Dengan menulis siswa secara aktif membangun hubungan antara yang dipelajari dengan apa yang diketahui.
4. Manfaat Komunikasi Matematika
Menurut Darhim, ada enam manfaat komunikasi matematika, yaitu: (a)Agar kemampuan mengajar matematikanya baik, sebab dalam mengajar matematik terjadi interaksi antara guru dan siswa. (b) Melalui komunikasi yang baik, ide-ide atau gagasan matematika dapat disampaikan secara benar. (c)Komunikasi dapat membantu membangun makna pemahaman baru bagi siswa. (d) Komunikasi dapat mendorong siswa belajar konsep baru dalam matematika. (e) Dengan komunikasi, akan terjadi berbagai informasi antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa. (e) Komunikasi akan menciptakan suasana berbagi tugas atau tanggung jawab antara guru dengan siswa dikelas.
Berdasarkan uraian diatas dijelaskan bahwa, betapa pentingnya komunikasi dalam pembelajaran matematika. Komunikasi dalam belajar matematika menolong guru memahami kemampuan siswa dalam menginterpesentasikan dan mengekspresikan pemahamannya tentang konsep dan proses matematika yang mereka pelajari. Dengan berkembangnya komunikasi matematika tersebut, diharapkan siswa dapat lebih menghargai dan memaknai matematika. Matematika tidak hanya dianggap sebagai bahasa symbol tanpa makna, melainkan dapat berguna untuk membantu mempermudah permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari siswa.
2. Indikator Komunikasi Matematika
Indikator kemampuan komunikasi matematika menurut Utari Sumarno, komunikasi matematika meliputi kemampuan siswa: (a) Menyatakan situasi, gambar, diagram, atau benda nyata kedalam bahasa, symbol, idea tau model matematika. (b) Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika secara lisan atau tulisan. (c) Mendengarkan, mendiskusi, dan menulis tentang matematika. (d)Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraph matematika dalam bahasa sendiri.
Jadi untuk melihat kemampuan komunikasi matematika siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilihat dari indikator-indikator kemampuan komunikais matematika siswa.
3. Aspek Komunikasi Matematika
Baroody mengatakan bahwa “ada lima aspek komunikasi yaitu reprentating (representasi), listening (mendengar), reading (membaca), discussing (diskusi), Writing (menulis)”
a. Reprentating (representasi)
Menurut NCTM (National Coucil of Teady Matematics), Representasi adalah: (1) bentuk baru sebagai hasil translasi dari suatu masalah atau ide, (2) translasi suatu diagram atau model fisik kedalam symbol atau kata-kata. Misalnya, representasi bentuk perbandingan kedalam beberapa model konkrit, dan representasi suatu diagram kedalam konsep atau ide, dan memudahkan anak mendapatkan strategi pemecahan masalah.
b. Listening (mendengar)
Mendengar merupakan aspek penting dalam komunikasi. Seorang tidak akan memahami informasi dengan baik apabila tidak mendengar yang diinformasikan. Dalam kegiatan pembelajaran mendengar merupakan aspek penting.
c. Reading (membaca)
Salah satu bentuk komunikasi matematika adalah kegiatan membaca matematika. Membaca matematika memiliki pesan sentral dalam pembelajaran matematika. Sebab, kegiatan membaca mendorong siswa belajar bermakna secara aktif. Istilah membaca diartikan sebagai serangkaian keterampilan untuk menyusun intisari informasi dari suatu teks.
d. Discussing (diskusi)
Salah satu wahana berkomunikasi adalah diskusi, dalam diskusi akan terjadi transfer informasi antar komunikan, antara anggota kelompok diskusi tersebut. Diskusi merupakan lanjutan dari membaca dan mendengar. Siswa akan mampu menjadi peserta diskusi yang baik, dan dapat berperan aktif dalam diskusi jika mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya apabila mempunyai kemampuan membaca, mendengar dan memiliki keberanian yang memadai.
e. Writing (menulis)
Salah satu kemampuan yang berkontribusi terhadap kemampuan komunikasi adalah menulis. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau merefleksikan pikirannya lewat tulisan. Dengan menulis siswa secara aktif membangun hubungan antara yang dipelajari dengan apa yang diketahui.
4. Manfaat Komunikasi Matematika
Menurut Darhim, ada enam manfaat komunikasi matematika, yaitu: (a)Agar kemampuan mengajar matematikanya baik, sebab dalam mengajar matematik terjadi interaksi antara guru dan siswa. (b) Melalui komunikasi yang baik, ide-ide atau gagasan matematika dapat disampaikan secara benar. (c)Komunikasi dapat membantu membangun makna pemahaman baru bagi siswa. (d) Komunikasi dapat mendorong siswa belajar konsep baru dalam matematika. (e) Dengan komunikasi, akan terjadi berbagai informasi antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa. (e) Komunikasi akan menciptakan suasana berbagi tugas atau tanggung jawab antara guru dengan siswa dikelas.
Berdasarkan uraian diatas dijelaskan bahwa, betapa pentingnya komunikasi dalam pembelajaran matematika. Komunikasi dalam belajar matematika menolong guru memahami kemampuan siswa dalam menginterpesentasikan dan mengekspresikan pemahamannya tentang konsep dan proses matematika yang mereka pelajari. Dengan berkembangnya komunikasi matematika tersebut, diharapkan siswa dapat lebih menghargai dan memaknai matematika. Matematika tidak hanya dianggap sebagai bahasa symbol tanpa makna, melainkan dapat berguna untuk membantu mempermudah permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari siswa.