Pentingnya Bahasa Arab
Pengertian Bahasa Arab
Menurut Imam makruf, bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan setiap kelompok masyarakat. Setiap bahasa biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya yang sejenis. Al-Gholayainmendefinisikan bahasa adalah ucapan-ucapan yang digunakan setiap kaum untuk mengemukakan maksud mereka.Oleh karena itu bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu dan membutuhkan respon atau jawaban dari pihak yang diajak komunikasi.
Begitu pula bahasa arab merupakan alat komunikasi yang dalam penyampaian menggunakan bahasa arab.Menurut Ali-an Najjar, bahasa arab adalah salah satu bahasa terbesar, terkaya, dan paling akurat. Sedangkan bahasa arab itu sendiri adalah bahasa dunia barat dan dunia islam. Ia merupakan unsur terbesar bangsa arab. Ia adalah bahasa yang hidup dan mengalami perkembangan.
Pada awal perkembangannya bahasa arab memuat banyak lafadh bahasa prancis, bahsa india, bahasa yunani, dan lain-lain. Bahasa arab juga menjadi sarana berfikir dan menyebarkan kebudayaan di Negara Andalusia. Peradaban Andalusia lebih terkenal dari pada peradaban eropa. Peradaban eropa menjadi redup dan tidak dikenal. Pada masa modern bahasa arab telah siapmemiliki hal-hal baru untuk dikembangkan. Ia berkembang di dunia jurnalistik. Pembelajaran bahasa arab menyebar. Muncul kelompok diskusi bahasa arab. Sekarang bahasa arab menjadi bahasa resmi di semua Negara Arab. Ia menjadi bahasa komunikasi diantara semua bangsa arab, ia juga menjadi bahasa pengantar dalam pembelajaran di sekolah-sekolah, lembaga-lembaga pendidikan dan di perguruan tinggi. Bahasa Arab adalah bahasa jurnalistik, bahasa hukum, dan bahasa karya tulis di Negara-negara Arab, dan juga telah menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan dalam acara-acara resmi, seminar, dan pertemuan antar Negara-negara di dunia.
Oleh karena itu bahasa Arab adalah salah satu bahasa terbesar, terkaya, dan paling akurat, sedangkan bahasa Arab itu sendiri adalah bahasa dunia barat dan dunia Islam. Awal perkembangannya bahasa Arab memuat banyak lafadh bahasa Prancis, bahasa India, bahasa Yunani, dan lain-lain. Pada masa modern bahasa Arab telah siap memiliki hal-hal baru untuk dikembangkan, sehingga menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan dalam acara-acara resmi, seminar, dan pertemuan antar Negara-negara di dunia.
Unsur-Unsur Bahasa Arab
Bahasa adalah suatu yang tersusun dari bunyi, rumus atau ungkapan yang dapat dipahami sebagai alat komunikasi satu komunitas masyarakat.
Adapun unsur-unsur itu adalah sebagai berikut :
1. Bunyi
Bunyi merupakan salah satu unsur dalam bahasa arab, karena sebagaimana dalam defenisinya bahasa adalah bunyi, sehingga jika kita mengatakan bahasa maka kita akan memahami bahwa bahasa itu adalah sesuatu yang bisa didengarkan, dan dengan sederhana kita menyebutkannya dengan bunyi atau suara, misalkan ada seseorang yang mengatakan “Buku” kepada orang lain, maka orang lain itu akan mendengarkan suara kata “Buku” yang ia ucapkan. Dengan demikian, orang yang sedang berkomunikasi dengan bahasa maka sebenarnya ia melakukan pemindahan bunyi dari satu orang (Pembicara) kepada orang lain (pendengar).
2. Kata
Kata adalah bentuk bunyi yang diucapkan oleh seseorang dan sesuai dengan makna.Kata juga bisa didefinisikan sebagai alat untuk menunjukkan makna.Ciri terpenting kata adalah dapat diucapkan dan memiliki bentuk.kata merupakan unsur terkecil dari suatu bahasa, karena bila kita menganalisa lebih lanjut tentang bahasa yang merupakan ungkapan perasaan jiwa atau pikiran si pembaca, maka kita akan temukan dalam ungkapan itu ada kata-kata, karena memang ungkapan itu tersusun dari rangkaian kata. Misalkan ada seorang teman mengatakan kepada temannya “bila kamu ke Tebuireng jangan lupa ziarah ke makan Gus Dur, dari ungkapan ini jelas kita ketahui di dalamnya ada sejumlah kata dari kata “Bila” sampai kata “Gus Dur” bila kita rinci sendiri-sendiri.Sebahagian ahli bahasa tidak menggunakan istilah kata, mereka lebih suka menggunakan istilah Lafadh karena mereka rasa lafadh lebih umum dari pada kata.
Kata di bagi dalam 3 jenis :
1. Fi’il (Kata kerja)
Fiil adalah suatu kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan waktu kejadian, jadi ada keterangan waktunya. Fiil dibagi menjadi 3 yaitu fiil madhi, fi’il mudhare’ dan fii amr.
- Fiil madhi adalah kata kerja untuk masa lampau artinya untuk perbuatan yang telah dilakukan di masa lalu (عمل)
- Fiil mudhare’ adalah kata kerja untuk pebuatan yang sedang terjadi (يعلم) artinya sedang mengetahui
- Fi’il amr adalah kata kerja perintah (إعلم)
2. Isim
Isim adalah kata benda, berdasarkan jumlah dibagi menjadi 3 yaitu isim mufrad (tunggal), isim tatniyah/isim musanna (kata ganda), isim jama’ ( kata banyak atau lebih dari dua). Berdasarkan jenis isim dibagi 2 yaitu isim muzakkar (untuk laki-laki) dan isim muannats (untuk perempuan)
3. Huruf
Huruf yang dimaksud disini bukan seluruh huruf hijaiyah tetapi huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu dan shorof adalah huruf hijaiyah yang memliki makna baik tersusun dari satu, dua maupun tiga.
Contoh huruf hijaiyah dari satu ب artinya dengan, dua ( من،عن،في), dan tiga seperti (إلى، على)
4. Struktur
Kalimat merupakan bentuk rangkaiandari kata yang mengikuti struktur bahasa yang telah disepakati sehingga ia mampu menerjamahkan maksud yang ada dalam pikiran pembicara kepada orang lain. Kalimat tidak bisa dipisahkan dengan struktur bahasa atau aturan bahasa, karena untuk menyusun suatu kalimat dari kata-kata seseorang harus memahami struktur bahasa, sebab kalau tidak kalimat yang ia susun tidak akan mampu menerjamahkan atau mengungkapkan maksud yang ia sampaikan, misalkan dalam bahasa Indonesia untuk menyusun kalimat aktif harus menggunakan struktur S+P+O, tetapi ia malah mengubahnya karena tidak memahami struktur bahasa Indonesia sehingga maksud yang ingin disampaikan itu tidak dapat dipahami oleh orang lain (pendengar).
5. Makna
Ini merupakan unsur penting dalam suatu bahasa karena unsur inilah yang membedakan bahasa dengan bunyi-bunyi lain seperti suara binatang, suara-suara benda dan lain-lain. Menurut Zubaidi makna adalah gambaran yang ada dalam pikiran yang ditetapkan dengan diawali oleh lafadh-lafadh, kemudian menjadikan nama-nama istilah yang ditetapkan untuk gambaran-gambaran yang ada dalam pikiran ini, sehingga ia mengatakan gambaran-gambaran yang merupakan hasil dari maksud suatu lafadh itu disebut dengan makna.
Jenis-jenis makna yaitu :
1. Makna leksikal
Makna leksikal adalah makna sebanarnya, sesuai dengan hasil observasi indra kita, makna apa adanya dan makna yang ada di dalam kamus. Maksud makna dalam kamus adalah makna dasar atau makna yang konkret.
2. Makna referensial
Makna refensial adalah sebuah kata yang memiliki referensnya/acuannya.Sehingga sebuah kata dapat disebut bermakna referensialnya kalau ada referensinya atau acuannya.
3. makna konseptual
makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apapun. Kata kuda memiliki makna konseptual sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai, dan kata rumah memiliki makna konseptual bangunan tempat tinggal manusia.
1. Fi’il (Kata kerja)
Fiil adalah suatu kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan waktu kejadian, jadi ada keterangan waktunya. Fiil dibagi menjadi 3 yaitu fiil madhi, fi’il mudhare’ dan fii amr.
- Fiil madhi adalah kata kerja untuk masa lampau artinya untuk perbuatan yang telah dilakukan di masa lalu (عمل)
- Fiil mudhare’ adalah kata kerja untuk pebuatan yang sedang terjadi (يعلم) artinya sedang mengetahui
- Fi’il amr adalah kata kerja perintah (إعلم)
2. Isim
Isim adalah kata benda, berdasarkan jumlah dibagi menjadi 3 yaitu isim mufrad (tunggal), isim tatniyah/isim musanna (kata ganda), isim jama’ ( kata banyak atau lebih dari dua). Berdasarkan jenis isim dibagi 2 yaitu isim muzakkar (untuk laki-laki) dan isim muannats (untuk perempuan)
3. Huruf
Huruf yang dimaksud disini bukan seluruh huruf hijaiyah tetapi huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu dan shorof adalah huruf hijaiyah yang memliki makna baik tersusun dari satu, dua maupun tiga.
Contoh huruf hijaiyah dari satu ب artinya dengan, dua ( من،عن،في), dan tiga seperti (إلى، على)
4. Struktur
Kalimat merupakan bentuk rangkaiandari kata yang mengikuti struktur bahasa yang telah disepakati sehingga ia mampu menerjamahkan maksud yang ada dalam pikiran pembicara kepada orang lain. Kalimat tidak bisa dipisahkan dengan struktur bahasa atau aturan bahasa, karena untuk menyusun suatu kalimat dari kata-kata seseorang harus memahami struktur bahasa, sebab kalau tidak kalimat yang ia susun tidak akan mampu menerjamahkan atau mengungkapkan maksud yang ia sampaikan, misalkan dalam bahasa Indonesia untuk menyusun kalimat aktif harus menggunakan struktur S+P+O, tetapi ia malah mengubahnya karena tidak memahami struktur bahasa Indonesia sehingga maksud yang ingin disampaikan itu tidak dapat dipahami oleh orang lain (pendengar).
5. Makna
Ini merupakan unsur penting dalam suatu bahasa karena unsur inilah yang membedakan bahasa dengan bunyi-bunyi lain seperti suara binatang, suara-suara benda dan lain-lain. Menurut Zubaidi makna adalah gambaran yang ada dalam pikiran yang ditetapkan dengan diawali oleh lafadh-lafadh, kemudian menjadikan nama-nama istilah yang ditetapkan untuk gambaran-gambaran yang ada dalam pikiran ini, sehingga ia mengatakan gambaran-gambaran yang merupakan hasil dari maksud suatu lafadh itu disebut dengan makna.
Jenis-jenis makna yaitu :
1. Makna leksikal
Makna leksikal adalah makna sebanarnya, sesuai dengan hasil observasi indra kita, makna apa adanya dan makna yang ada di dalam kamus. Maksud makna dalam kamus adalah makna dasar atau makna yang konkret.
2. Makna referensial
Makna refensial adalah sebuah kata yang memiliki referensnya/acuannya.Sehingga sebuah kata dapat disebut bermakna referensialnya kalau ada referensinya atau acuannya.
3. makna konseptual
makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apapun. Kata kuda memiliki makna konseptual sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai, dan kata rumah memiliki makna konseptual bangunan tempat tinggal manusia.
c. Fungsi Mempelajari Bahasa Arab
Fungsi-fungsi dalam mempelajari Bahasa Arab disekolah adalah :
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulisan untuk melengkapi 4 kemampuan dalam berbahasa yaitu mendengar, berbicara, menulis, dan membaca.
- Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
- Mengembangkan pemahaman tentang saling ketertaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Ruang lingkup pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah meliputi tema-tema tentang perkenalan, peralatan madrasah, pekerjaan, alamat, keluarga, anggota badan, di rumah, di kebun, di madrasah, di laboratirium, dan kegiatan sehari-hari dan lain-lainnya. Untuk mencapai kelancaran dalam bahasa Arab ada beberapa keterampilan yaitu :
- Mendengar
Untuk mencapai keterampilan mendengar dengan cara melatih pendengaran antara satu kata dengan kata lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk memahami apa yang di dengarnya, pelatihan itu perlu mendengar materi dan melihat gambar yang mencerminkan makna apa yang di dengar.
- Berbicara
Berbicara adalah keterampilan yang sulit karena masalah ini bersangkutan dengan pemikiran atau ide yang ingin disampaikan. Semua ini membutuhkan pada kalimat dan jumlah yang cocok beserta situasi yang dikehendaki dan membutuhkan latihan ucapan dan ekspresi.
- Membaca
Ada dua hal yang termasuk dalam keterampilan membaca yaitu mengetahui symbol tulisan dan memahami isi dalam bebrapa cara. Salah satunya dengan membekali mufradat.Menyediakan kegiatan membaca dengan memasukkan bahasa seperti istima’.
- Menulis
Keterampilan menulis adalah kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang. Keterampilan menulis dalam pelajaran bahasa Arab secara garis besar dapat dibagi ke dalam tiga kategori yang tak dipisahkan. Yaitu imla, kaligrafi, dan mengarang.