Kesulitan Pasti Berlalu
Kita sering merasa bahwa ujian hidup adalah sebuah kepahitan yg diturunkan Allah utk kita. Kita sering merasa kecewa dengan ujian dari Allah. Padahal Allah menguji kita karena Allah ingin lebih dekat dengan kita. Dan tidak lah Allah menguji seorang hamba melainkan Allah turunkan pertolongannya.
Hal inilah yg disampaikan oleh Ibrahim Al Harbi kepada Ahmad bin Sulaiman Al Qathi’i. Kisah ini tercatat indah pada kitab “shifat ash-shafwah” karya ibnu jauzi dan kitab “siyar ‘alam an nubala” karya imam adz dzahbi.
Ahmad Al-Qathi’i berkata, “Suatu ketika aku ditimpa kesulitan yang sangat berat, lalu aku pergi menemui Ibrahim Al-Harbi. Aku kabarkan kepadanya tentang kondisi yang tengah aku alami. Ibrahim kemudian menasihati, “Janganlah dadamu menjadi sesak, karena Allah-lah yang akan memberikan pertolongan.”
Bukan omong kosong belaka, Ibrahim pun pernah mengalami kesulitan yg tidak berkesudahan. Ia berkisah “Suatu waktu, aku juga pernah mengalami kesulitan. Kesulitan yang kualami sampai pada tahap aku tidak memiliki perbekalan makanan untuk keluargaku. Istriku sampai bilang, “Saya dan kamu bisa bersabar, tetapi bagaimana dengan kedua putri kita? Tolong berikan sebagian buku-bukumu untuk kami jual atau kami gadaikan.”
Ibrahim Al Harbi menolak permintaan istrinya. Ia memang terkenal sebagai sosok yg mewakafkan hidupnya untuk ilmu. Buku yang ia tulis sangatlah banyak. Hingga ia memiliki sebuah ruangan Khusus di rumahnya untuk menulis dan membaca. Ia meminta waktu hingga malam hari untuk dapat mencari uang.
Malam datang, ketika ia sedang menulis. Terdengar suara pintu diketuk. Ah, rupanya tetangganya mengunjunginya malam itu. Sang tetangga dipersilahkan masuk dan meminta agar pelita dipadamkan. Sang tetangga pergi. Saat pelita dinyalakan, ternyata sang tetangga meletakkan makanan di atas mejanya dan menyelipkan sapu tangan yg begitu mahal dan uang sebanyak 500 dirham. Dari uang itu ia mampu melunasi hutangnya.
Tak berhenti sampai disitu. Keesokan harinya, saat Ibrahim Al Harbi tengah duduk di beranda rumahnya, datanglah rombongan Haji dari Khurasan. Ternyata pemandu unta sedang menggiring dua unta yang memuat uang. Ia bertanya tentang rumah Ibrahim Al-Harbi. Ketika sudah sampai di hadapanku, aku berkata, “Aku-lah Ibrahim Al-Harbi.” Lalu dia mengurai dua buntalan, dan mengatakan, “Dua buntalan ini diberikan oleh seseorang dari penduduk Khurasan kepadamu.”
“Siapa orangnya?” tanyaku.
Ia menjawab, “Orang tersebut telah meminta sumpahku agar aku tidak mengatakan kepadamu siapakah dia sebenarnya.”
Allah tak akan pernah ingkar janji pada hamba Nya. Siapapun yg mau berserah pada Nya, pasti akan ada pertolongan dari Allah swt. Maka di masa sulit ini, tiadalah yg patut diresahkan selama kita percaya bahwa pertolongan Allah itu nyata.