Hadits Shahih dan Hasan Telah Tercukupi Kebutuhan
Apabila terhadap sebuah masalah terdapat sebuah hadits yang shahih ataupun lebih dan terdapat pula satu hadits hasan ataupun lebih dari pada hadits yang lemah. Maka selayaknya kita tidak usah lagi menggunakan jenis hadits lemah . kita tidak perlu memenuhi pembicaraan dengan hadits lemah. Karena hal itu akan menjadikan pembebanan yang dengan itu dapat mengorbankan hadits shahih.
Baca juga: Bahaya Menggunakan Hadits Palsu
Karena itu diriwayatkan dari sebagian shahabat: “Setiap kali suatu bangsa rajin melakukan suatu bid’ah, maka setiap kali itu pula mereka telah menyia-nyiakan As-Sunnah”. Dan ini adalah sebuah kenyataan. Bertitik tolak dari sini al-Khathib dalam Ak-Kifaayah meriwayatkan dari al-Imam Ibnu Mahdi berkata: “Tidak pantas seseorang menyibukkan dirinya dengan menulis hadits- hadits lemah.paing tidak, selama dia menyibukkan diri dengan hadits lemah, maka selama itu pula dia luput dari hadits yang dapat dipercaya (shahih dan hasan)”.
Baca juga: Studi Kritis Memahami Hadits Dha'if
Bila potensi manusia daam menghafal,mengingat menguasai dan mencerna itu terbatas, maka hendaklah ia menggunakannya untuk hal-hal yang lebih berhak dan utama. Dan tidak seorangpun akan membantah bahwa hadits shahih lebih utama danlebih berhak untuk mendapatkan perhatian dan pengupayaan bila dibandingkan hadits yang lemah
Karena itu diriwayatkan dari sebagian shahabat: “Setiap kali suatu bangsa rajin melakukan suatu bid’ah, maka setiap kali itu pula mereka telah menyia-nyiakan As-Sunnah”. Dan ini adalah sebuah kenyataan. Bertitik tolak dari sini al-Khathib dalam Ak-Kifaayah meriwayatkan dari al-Imam Ibnu Mahdi berkata: “Tidak pantas seseorang menyibukkan dirinya dengan menulis hadits- hadits lemah.paing tidak, selama dia menyibukkan diri dengan hadits lemah, maka selama itu pula dia luput dari hadits yang dapat dipercaya (shahih dan hasan)”.
Baca juga: Studi Kritis Memahami Hadits Dha'if
Bila potensi manusia daam menghafal,mengingat menguasai dan mencerna itu terbatas, maka hendaklah ia menggunakannya untuk hal-hal yang lebih berhak dan utama. Dan tidak seorangpun akan membantah bahwa hadits shahih lebih utama danlebih berhak untuk mendapatkan perhatian dan pengupayaan bila dibandingkan hadits yang lemah