Manfaat Madu Dalam Perspektif Ilmu Gizi
Madu merupakan salah satu bahan makanan manusia yang di hasilkan oleh lebah. Dalam Al-Quran Allah mengisyaratkan bahwa madu bisa dijadikan minuman. Madu juga sekaligus juga dapat dijadikan obat untuk manusia. Ini sebagaimana tersurat dalam surat An-Nahl (16) ayat yang ke-69:
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dar tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari dalan perutnya keluarlah minuman yang bermacam-macam warnanya dar mengandung obat bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian ite menjadi tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Lebah itu mengisap berbagai macam sari bunga dan buah. Sari yang dihisap oleh lebah itu lalu di kumpulkan dalam tubuhnya. Lebah kemudian membawa makanannya ke sarangnya dan dibentuk menjadi madu. Madu adalah makanan cair yang manis, sehat dan dapat dimanfaatkan juga sebagai obat. Secara ilmiah, madu mengandung berbagai jenis gula yaitu mono sakarida, disakarida dan trisakarida. Dari jenis monosakarida adalat glukosa dan fruktosa sekitar 70%, disakarida yaitu maltosa sekitar 7% dan sukrosa antara 1-3%, sedangkan trisakarida antara 1- 5% Citarasa (flavour), aroma dan warna madu tidak ditentukan semata mata oleh ketiga jenis gula tersebut di atas, melainkan juga olet komponen-komponen lain, walaupun jumlah masing-masing komponei itu sangat sedikit.
Sampai saat ini telah diidentifikasi sebanyak 18 komponen dalam madu, beberapa di antaranya belum diketahui fungsinya, bahkan belum ditemukan dalam bahan makanan lain. Komponen-komponen yang terdapat dalam madu selain jenis gula tersebut di atas adalah: asam amino, vitamin, mineral, asam dan enzim.
Asam amino yang terdapat dalam madu berjumlah 18 jenis, namun masing-masing dalam jumlah yang sangat sedikit. Asam amino ini nerupakan "sidik jari" yang membedakan jenis madu yang satu dengan jenis madu yang lainnya, dan juga merupakan "indikator terhadap keaslian madu. Asam amino ini dihasilkan oleh lebah. Vitamin yang terkandung dalam madu adalah keluarga vitamin B komplex dan vitamin C. Jumlahnya sangat sedikit, sehingga dari sudut nilai gizi, kurang berarti.
Jumlah mineral yang terdapat dalam madu mencapai sekitar 28 jenis. Jumlah masing-masing mineral itu sangat sedikit dan dinyatakan dalam ppm (part per million). Kandungan mineral seluruhnya: 0,1-0,3%. Di antara mineral itu, kandungan kalium yang tertingggi. Madu mengandung sekitar 15 jenis asam, oleh karena itu bersifat asam dengan pH 3,9, sehingga mikroorganisme termasuk bakteri tidak dapat tumbuh dalam madu.
Enzim yang terdapat dalam madu merupakan hasil dari kelenjar hipofaringeal lebah yaitu invertase, amilase atau diastase dan glukosa- oksidase. Ketiga enzim ini mempunyai peranan yang sangat vital dalam pengolahan madu dari bahan-bahan mentah yang dikumpulkan oleh lebah dari bunga-bungaan. Pengolahan nektar menjadi madu hanya dapat terjadi dengan pertolongan enzim invertase. Disamping itu invertase mengurai sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Diastase memecah zat pati dan boleh jadi berperan dalam pencernaan pollen, yang berasal dari tepungsari bunga; hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Glukosa-oksidase mengoksidasi madu yang belum matang dan masih encer menjadi madu matang yang kental. Dalam proses oksidasi ini dihasil- kan asam glukonik dan hidrogen peroxida (H2O2). Apabila madu telah matang dan kental, maka enzim glukosa-oksidase tidak berfungsi lagi.
Dua jenis enzim lagi yang terdapat dalam madu yaitu katalase dan asam-fosfatase belum jelas fungsinya dan masih perlu penelitian lebih lanjut. Sebagai makanan, madu sangat digemari, mudah dicerna dengan citarasa yang enak sehingga sangat cocok, baik untuk anak-anak maupun untuk orang tua. Untuk mengevaluasi nilai gizi madu, maka kandungan zat-zat gizi dalam madu harus dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi tiap-tiap zat gizi itu.
Madu mengandung semua zat gizi, kecuali lemak. Kandungan energi 100g madu adalah 304 Kalori, yang seluruhnya berasal dari karbohidrat. Namun kandungan protein dalam bentuk asam amino , mineral dan vitamin sangat minim, walaupun dalam 100g madu. Apalagi konsumsi madu seseorang dalam satu hari tidak lebih dari 2g - 5g. Oleh karena itu dongan minum madu, orang tidak bisa memperbaiki defisiensi zat-zat gizi.
Madu merupakan cairan kental yang sangat jenuh; apabila disimpa di suhu dingin akan terjadi kristal-kristal kecil yang akan larut kemba pada pemanasan. Kadar kemanisan madu tergantung dari bunga tanaman asal madu itu. Bahan mentah madu adalah nektar, yang berasal dari cairan fluem (phloer sap) yaitu cairan di dalam tanaman yang mengangkut zat-zat gizi keseluruh jaringan tanaman. Cairan fluem ini mengandung gula sekitar 30-40% Lebah mengisap nektar dan mengumpulkannya dalam kantong nektar tubuhnya, dibawa ke sarangnya lalu diolah dan disimpan sebagai madu.
Citarasa dan aroma madu yang paling baik terdapat pada madu segar yang baru diambil dari sarangnya. Warnanya berbeda-bed tergantung dari bunga tanaman asal nektar yang diisap, mulai dari warna bening seperti air, kuning, kuning emas, coklat muda sampai coklat tua. Umumnya yang bening terang lebih mahal harganya dari pada yan gelap.
Adapun citarasa dan aroma lebih dihargai daripada warna. Madu dapat tahan lama, asalkan dikemas dengan baik agar tidak terjadi fermentasi, temperatur sejuk dan tidak tersentuh dengan logam. Madu dapat disimpan puluhan tahun dalam keadaan baik, namun aromanya telah hilang.
Untuk menentukan kualitas madu, dilakukan pemeriksaan HM (HidroxiMetilFurfural). HMF adalah hasil pemecahan gula (glukosa da fruktosa) oleh asam atau oleh suhu yang tinggi. HMF merupakan indikator yang menentukan kualitas madu. Makin rendah kadar HM berarti makin baik kualitas madu itu.
Batas tertinggi HMF adalah 40 ppm Beberapa negara di benua Eropa, Amerika dan Rusia merupakan penghasil madu yang besar di dunia. Sekitar 800.000 ton madu dipanen setiap tahun untuk diperdagangkan di pasar dunia. Sekitar 100.000 ton dikonsumsi dalam rumah tangga, sebagain madu meja, sebagai penggan gula, untuk mengoles roti dan makanan kecil lainnya, untuk memasak da kue-kue.
Sisanya digunakan untuk bahan permen, coklat, dalam farmasi: untuk campuran obat-obatan, untuk bahan kosmetika dan lain-lain. Di Indonesia pun terdapat peterakan lebah, biasanya merupakan industri rumah dan produknya sudah diperdagangkan di toko-toko dan pasar swalayan, antara lain madu dari Sumbawa, Solo, Kalimantan dan Lampung Petenakan lebah menghasilkan 6 jenis produk yaitu: madu, bee pollen, propolis, beeswax, royal jelly / bee milk dan bee venom. Bee pollen berasal dari tepung sari bunga yang dikumpulkan ole lebah kemudian diolah dalam sarangnya dan mengandung protein. Be pollen dan madu merupakan makanan bagi lebah muda. Propolis disebut juga perekat atau lem lebah. Lebah mengumpulkannya dari bunga-bunga yang lengket, kemudian diolah dengan lebah dan digunakan untuk menutup sarangnya agar terlindungi dari hempasan udara dan hujan.
Tujuh Kelompok Bahan Makanan Beeswax adalah lilin lebah yang merupakan produk dari kelenjar perut lebah yang berfungsi untuk membangun dan memperbaiki sarangnya. Royal jelly atau bee milk adalah susu lebah yang dihasilkan dari kelenjar di kepala lebah yang merupakan makanan khusus untuk larva larva lebah.
Setelah larva tumbuh menjadi lebah muda, maka makanan nya adalah bee pollen dan madu. Bee venom adalah racun atau bisa lebah, digunakan oleh lebah untuk menyengat musuh yang mengganggu sarangnya. Racun ini dihasilkan dari kelenjar perutnya. Ke enam produk ini diperdagangkan di pasaran; yang termurah harganya adalah madu. Bee pollen harganya lebih mahal daripada madu, lalu propolis lebih mahal dan lilin lebah lebih mahal lagi. Royal jelly dan racun lebah merupakan komoditas yang termahal dari ke enam produk tadi.
Di Indonesia, sebagaimana dikatakan di atas, madu dikonsumsi di rumah tangga sebagai pengganti gula, untuk bahan kue-kue dan masakan. Disamping itu, sebagian penduduk menganggap madu sebagai makanan sehat yang dapat menambah kekuatan yang dicampur dengan jamu atau dengan telur.
Madu dapat pula dimanfaatkan sebagai obat, sebagai suplemen dan dipakai dalam kosmetika, Bee pollen dan royal jelly digunakan sebagai suplemen, sedangkan propolis / lem lebah dan lilin lebah merupakan bahan baku dalam industri pembuatan lilin dan malam (wax). Racun lebah digunakan oleh pabrik farmasi sebagai bahan dasar untuk obat. Di bawah ini terdapat beberapa contoh penggunaan madu sebagai obat, suplemen dan dalam kosmetika.
Madu sebagai obat
1. Batuk dan pilek. Satu jeruk lemon atau satu jeruk nipis dan 2 sendok makan madu. Jeruk diperas, lalu air jeruk dicampur dengan madu. Tambahkan air hangat sampai menjadi satu gelas, minum sedikit-sedikit. Efeknya: membantu melonggarkan batuk (expektorantia) dan menghilangkan rasa gatal-gatal di kerongkongan.
2. Luka dan luka bakar Madu dapat dimanfaatkan untuk mengobati luka ringan, borok, luka bakar yang terbuka. Madu dioleskan di atas luka secara merata, lalu ditutup dengan kain kasa yang steril, kemudian dibalut dengan kain pembalut. Beberapa sifat madu adalah antibakteri dan higroskopis, yaitu mengisap air dari sekelilingnya. Karena mengisap air dari cairan luka, maka madu menjadi encer dan menyebabkan enzim glukosa-oksidase bekerja aktif dan menghasilkan asam glukonik dan hidrogen peroxida (H2O2). (H2O2) ini sangat labil dan terurai menjadi air (H2O) + O2 (oksigen nasendi) yang mempunyai sifat antibakteri yang sange ampuh, sehingga luka tidak akan terkena infeksi. Dalam waktu kuran lebih 5 hari, luka mulai mengering dan mulai tumbuh jaringan baru. Keuntungan dari pengobatan dengan madu ini ialah kain kasa tidak melengket pada kulit atau pada luka, sehingga mudah menggantinya.
Madu sebagai suplemen
Menambah berat badan. Satu gelas susu lengkap (full cream) dan satu atau dua sendok makan madu Susu - panas atau dingin sesuai selera dicampur dengan madi diminum sebelum tidur malam. Efeknya: tidur bisa nyenyak, sehingga badan merasa segar waktu bangun pagi. Makanan sehari-hari diasumsikan sudah memenuhi syarat yang dianju kan yaitu "menu sehat dan seimbang". Insya Allah, berat badan aka bertambah sekitar setengah kilogram dalam sebulan.
Madu dalam kosmetika
1. Pembersih wajah. Satu liter air hangat dan 2 sendok makan madu. Campurkan madu ke dalar air hangat itu, lalu tambahkan 3 liter air hangat lagi. Cuci wajah da leher selama kurang lebih 10 menit. Kemudian bilas dengan air hangat
2. Masker untuk wajah. Satu sendok teh madu, satu kuning telur dan satu sendok teh gliserin. Kocok ketiga bahan ini sampai menjadi masker yang homogen. Bersihkan wajah, lalu oleskan masker pada wajah dan leher secara merata. Daerah sekeliling mata dibiarkan terbuka tanpa masker. Diamkan selama 15 - 20 menit, kemudian bilas wajah dan leher dengan air. Masker ini cocok untuk kulit kering. Untuk kulit normal, gliserin dapat diganti dengan satu sendok teh tepung kaolin yang halus. Untuk kulit berminyak, gliserin dapat diganti dengan satu sendok teh krim asam.
Demikian beberapa contoh resep obat dan kosmetika yang mengunakan madu. Sebagaimana dipaparkan terdahulu, masih banyak komponen-komponen dalam madu yang belum diketahui fungsi dan khasiatnya, bahkan belum ditemukan dalam bahan makanan lain. Boleh jadi komponen-komponen yang masih misterius itu pun mempunyai khasiat sebagai obat. Hal ini yang masih perlu difikirkan, diteliti dan dilakukan eksperimen-eksperimen lebih lanjut. Mungkin itulah yang dimaksud dengan isyarat " Sesungguhnya pada yang demikian itu mer jadi tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan" sesu: surat An-Nahl (16) ayat yang ke-69.
Sumber:
Dari Buku Makanan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Ilmu Gizi ditulis oleh Dr. Hj. Tien Ch. Tirtawinata Sp.GK