Arti Cinta Dalam Kehidupan
Cinta itu air kehidupan, santapan ruh, dan makanan jiwa. Onta diam bersama dengan pasangannya karena cinta. Anak kecil menetek pada susu ibunya karena cinta. Burung membangun sarangnya dengan cinta. Cinta membuat wajah bersinar cemerlang, bibir merekah dengan senyuman, mata menjadi bercahaya. Dengan cinta terjadi rangkulan, dekapan dan rasa kasih.
Cinta adalah hakim di mahkamah dunia. Ia akan berpihak kepada orang-orang yang dicintai walaupun dia melanggar. Ia akan mengambil keputusan untuk kemaslahatan orang-orang yang dicintai, meskipun dia zhalim. Kepala dipenggal dan jatuh menggelinding di atas tanah, seperti jatuhnya uang dinar, karena cinta pada prinsip. Jiwa melayang ditebas tajamnya pedang, karena pemiliknya demikian cinta pada risalah yang diyakininya.
Para sahabat mencintai manhaj Islam dan pemilik manhaj itu. Mereka mencintai risalah Islam dan sosok yang membawanya. Mereka demikian cinta pada wahyu dan Dzat yang menurunkannya. Mereka rela berjibaku di depan tombak-tombak karena mereka mengharapkan ridha Allah saat perang Badar, Uhud, dan Hunain. Mereka meninggalkan makanan, minuman dan syahwat di tengah-tengah udara panas di Makkah dan Madinah.
Mereka rela mengirikkan barang barang paling berharga hanya demi mencapai kerelaan Sang Kekasih Dengan cinta Haram bin Mulhan berteriak, " Aku menang, demi Tuhan Ka'bah. " Dengan cinta Umar bin Hammam berteriak nyaring untuk secepatnya menuju surga, " Sesungguhnya hidup ini demikian panjang jika aku masih hidup dan masih sempat makan buah korma ini, " Dengan cinta Abdullah bin Amr Al Anshari berteriak demikian lantang " Ya Allah ambillah darahku hari ini sehingga membuat Mu ridha.
Saat Ibrahim Al-Khalil mencintai Allah, maka api yang berkobar menjadi dingin dan damai.
Kala Musal Al-Kalim mencintai Tuhannya, maka air laut membelah diri agar Musa bisa berjalan di tengah-tengahnya.
Tatkala Sang Penutup para Nabi mencintai Khalik-Nya pohon korma merunduk " dan bulan menjadi terbelah. Bagi orang yang mencinta, adzab akan terasa nikmat dan kesyahidan laksana madu. Sebab ia sedang mencinta !!
" Aku mencintaimu, maka janganlah kau tanya mengapa
Sebab ku mencintaimu karena pandangan dan madzhabku. "
Dengan cinta, orang yang tidur bangkit dan melempar selimut hangatnya kala shalat fajar menjelang. Dengan cinta, seorang panglima perang maju tanpa memperdulikan hidupnya. Dengan cinta, air mata meluncur dari kelopak maka. Dengan cinta, hati menjadi sedih, dan lisan tidak berkata kecuali kata yang ridhoi-Nya. Cinta itu laksana aliran listrik. Dia adalah aliran yang sampai pada raga yang memunculan kehangatan. Dia adalah aliran yang menyentuh sesuatu lalu kemudian memancarkan kilatan.
Cinta itu laksana gravitasi yang dengannya falak bergerak. Dengannya, benda-benda langit beriringan rapi. Dengannya, galaksi berotasi sehingga tidak terjadi benturan di antara bintang bintang Planet-planet terus berada dalam rotasinya sehingga tidak terjadi benturan, Tatkala cinta terputus, maka kekacauan akan terjadi di semesta, keraguan dan buruk sangka akan muncul dalam jiwa, kekeruhan akan terlihat di wajah Kala cinta berakhir, seorang siswa tidak akan lagi mengerti apa diucapkan gurunya walaupun kata-katanya fasih dan jelas.
Kala cinta telah pupus, tidak ada lagi ketaatan seorang istri pada suaminya walaupun ia hanya diminta untuk menghidangkan segelas air. Kala cinta berakhir, tak ada lagi kasih seorang ayah pada anaknya walaupun ia berada di bawah ancaman singa Kala cinta berakhir, kumbang kumbang akan meninggalkan bunga, burung-burung akan meninggalkan taman merpati merpati akan meninggalkan kolam. Kala cinta berakhir, perang akan berkobar, api perang akan menyala, benteng benteng akan dihancurkan, pagar pagar pembatas akan diguncangkan dan jiwa-jiwa serta harta akan melayang.
Tatkala cinta berakhir, maka dunia akan menjadi datar. Kesepakatan menjadi lembaran-lembaran kosong, bukti-bukti menjadi dongeng-dongeng, idealisme menjadi kebohongan. Tak ada hidup tanpa cinta. Tak ada keabadian tanpa cinta. Sebalik nya, jika anda mencinta, maka anda akan mampu menghirup wangi bunga, mampu merasakan lembutnya sutra, bisa mencicipi manisnya madu, menikmati " dinginnya " sehat. Jika anda mencinta, maka anda akan mendapatkan semulia-mulia ilmu, dan akan mengerti rahasia-rahasia sesuatu Namun jika anda membenci, maka setiap kata akan terasa menusuk dada, setiap gerak dan tindakan akan selalu dicurigai.
Setiap kebaikan dianggap kejahatan dan sebaliknya kejahatan dianggap sebagai kebaikan. Bagi orang yang mencintai, usiran adalah panggilan, kemarahan adalah ridha, dosanya adalah kebaikan dan kesalahan adalah kebenaran " Semua perbuatan dari selainmu jelek di pandanganku Saat kau lakukan itu maka semua menjadi baik di pandangan ku.
Sumber:
Buku "Hadaa'iq Dzatu Bahjah" yang di tulis oleh 'Aidh Abdullah Al-Qarni