Materi Surat Al-Humazah
1. Membaca Surat Al-Humazah
Surat Al-Humazah merupakan merupakan surah ke 104 dalam al-Qur 'an. Surah Al-Humazah terdiri dari 9 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Surah ini disebut Al-Humazah yang artinya "Pengumpat". Surah Al-Humazah diturunkan setelah surah Al-Fiil dan sebelum Surat Al-Ashr.
Ayo, kita baca surah Al-Humazah berikut dengan sungguh-sungguh! Awali dengan membaca basmallah bersama:
Mari, amati cara gurumu melafalkan Surat Al-Humazah, Perhatikan gerak mulut dan panjang pendek ketika melafalkannya.
Sebelum membaca surah Al-Humazah, cermati dahulu tulisan ayat pertama sampai dengan ayat terakhir.
Cermati dan tirukan pelafalan surah Al-Humazah di atas secara berulang-ulang sampai fasih dan lancar.
2. Mengartikan kosa-kata surat Al-Humazah :
Terjemahan:
Nama Al-Humazah dalam surat Al-Humazah diambil dari kata Humazah yang terdapat pada ayat pertama yang artinya " pengumpat ". Surah Al-Humazah adalah surah yang ke-104 di dalam Al-Qur'an terdiri atas 9 ayat dan tergolong surah Makkiyah, diturunkan di Kota Makkah. Surat Al-Humazah diturunkan setelah surat Al-Fiil ada juga riwayat yang menjelaskan bahwa ia diturunkan setelah deng surah Al-Qiyamah.
Surah Al-Humazah menjelaskan tentang ancaman terhadap orang yang suka mencela orang lain dengan mengatakan hal-hal yang buruk, seperti menghina, berkata kotor, dan sebagainya. Perbuatan buruk itu dilakukan dengan berulang-ulang. Akibatnya, Allah swt. akan memberikan kerugian, bahkan kecelakaan baginya.
Di samping itu, mereka senang menghina orang lain, mereka juga merasa mempunyai harta yang banyak. Mereka berusaha mengumpulkan harta yang sebanyak-banyaknya untuk dihambur-hamburkan dan bermegah-megahan. Setiap harta yang ker diperolehnya selalu dihitung-hitung karena takut berkurang atau takut ada yang hilang. Mereka pun mengira bahwa harta yang dilkumpulkan tersebut membuatnya kekal di dunia. Bahkan, mengira bahwa siksaan di akhirat bisa ditebus dengan harta yang melimpah.
Padahal, sebenarnya anggapan mereka sangat salah karena harta mereka yang dikumpulkan tidak dapat mengekalkan hidup di dunia. Justru karena kedurhakaan mereka dapat memasukkannya ke dalam neraka Hutamah. Tahukah kamu apa neraka Hutamah itu ? Hutamah yang kita miliki di dunia adalah api khusus yang disediakan Allah swt.
Bagi orang yang suka mengumpat dan mencela serta selalu bermegah-megahan dengan. Di dalam neraka Hutamah terdapat api yang menyala-nyala. Hutamah juga dapat diartikan dengan sesuatu yang sangat menghancurkan atau membinasakan. Sangat mengerikan ya ? Begitu panasnya api yang disediakan itu bagi orang yang suka mengumpat. Percikan api di dunia saja sudah sangat panas, bagaimana dengan api di neraka ?
Lebih ngeri lagi, orang-orang yang sudah terbakar sekujur tubuhnya tersebut, membuat dirinya tidak bisa keluar dari siksaan tersebut. Hal tersebut karena semua pintu dalam neraka sudah ditutup rapat-rapat sehingga mereka tidak bisa membebaskan dirinya dari api neraka. Di samping pintu sudah ditutup, tubuhnya pun terikat di tiang-tiang yang panjang dengan rantai-rantai yang sangat kuat. Jadi, tidak mungkin mereka keluar dari kepungan api. Lebih menyedihkan lagi, mereka kekal selamanya di dalamnya.
Sesungguhnya harta yang kita miliki pada dasarnya adalah titipan dari Allah swt. Oleh sebab itu, Allah swt. mengajarkan kita untuk berinfaq, bershadaqah, dan selalu menyisihkan sebagian harta kepada orang yang membutuhkan.
Jika ditelaah lebih dalam, firman Allah Swt ini berisi tentang:
(وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ ) Artinya Celaka bagi Hammaaz Lammaaz. Yang dimaksud dengan Hammaaz adalah orang yang menghina dengan perkataan sedangkan Lammaaz adalah orang yang menghina dengan perbuatan, jadi yang dimaksud dari kedua kata tersebut adalah: Orang yang menghina dan merendahkan manusia, keterangan tentang hal ini telah berlaku dalam dalam menafsirkan firman Allah (هماز مشاء بنميم ) = “Yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah” (Al Qalam: 11).
Berkata Ibnu Abbas bahwa “Humazah Lumazah” adalah orang yang suka mencerca dan selalu menghina. Berkata Ar-Rabi ' bin Anas, Al Humazah, adalah menghina dimukanya sedangkan Al Lumazah, adalah menghina dari belakangnya. Berkata Qatadah, Al Humazah Al Lumazah adalah menghina dengan lidah dan matanya dengan memakan daging manusia serta menikam mereka. Berkata Mujahid, Al Humarah adalah menghina lidahnya begitu pula pendapat Ibnu Zaid, kemudian sebagian diantara mereka berpendapat, yang dimaksud dalam ayat ini adalah seseorang ini adalah bersifat umum. yang bernama Al Akhnas bin Syuraiq atau lainnya, berkata Mujahid bahwa ayat ini bersifat umum.
(الَّذِي جَمَعَ مَالاً وَعَدَّدَهُ ) yaitu yang mengumpulkan harta dan yang menghitung-hitungnya, yaitu mengumpulkan harta demi harta serta menghitung jumlahnya, sebagaimana firman Allah وجمع فأوعى (Serta mengumpulkan harta benda ) lalu menyimpannya. Surat Al Ma'arij: 18).
Dan firman-Nya( يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ ) artinya Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya). Maksudnya adalah ia menduga bahwa harta yang telah ia kumpulkan itu akan bisa mengekalkan dirinya di dunia ini. (كَلَّا sekali kali tidak), kejadian yang sebenarnya tidaklah seperti apa yang di duga itu.
Kemudian Allah berfirman: لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ ( dia benar-benar akan di lemparkan ke dalam huthamah), maksudnya adalah dia yang mengumpulkan harta serta menghitung-hitungnya akan di lemparkan kedalam Al huthamah yaitu salah satu nama diantara nama nama api neraka sekaligus mensifati neraka itu karena api neraka itu tuhathimu ( membelah atau menghancurkan ) manusia yang ada di dalam neraka, oleh karena itu Allah berfirman:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ ﴿٥﴾ نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ ﴿٦﴾ الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ ﴿٧﴾
( Dan tahukah kamu apakah itu Huthamah itu (5), yaitu Api Allah yang di nyalakan (6). yang sampai kedalam hati (7).
Berkata Tsabit Al banani: Api neraka itu membakar mereka hingga kehati-hati mereka dalam keadaan mereka hidup, kemudian Tsabit berkata, siksaan telah sampai kepada mereka lalu Tsabit menangis, berkata Muhammad bin ka'ab: api neraka itu memakan segala sesuatu yang ada dalam tubuh mereka hingga mencapai hati mereka dan terus menerus seperti itu.
Surat Al-Humazah merupakan merupakan surah ke 104 dalam al-Qur 'an. Surah Al-Humazah terdiri dari 9 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Surah ini disebut Al-Humazah yang artinya "Pengumpat". Surah Al-Humazah diturunkan setelah surah Al-Fiil dan sebelum Surat Al-Ashr.
Ayo, kita baca surah Al-Humazah berikut dengan sungguh-sungguh! Awali dengan membaca basmallah bersama:
Mari, amati cara gurumu melafalkan Surat Al-Humazah, Perhatikan gerak mulut dan panjang pendek ketika melafalkannya.
Sebelum membaca surah Al-Humazah, cermati dahulu tulisan ayat pertama sampai dengan ayat terakhir.
Cermati dan tirukan pelafalan surah Al-Humazah di atas secara berulang-ulang sampai fasih dan lancar.
2. Mengartikan kosa-kata surat Al-Humazah :
LAFADH |
ARTI |
LAFADH |
ARTI |
وَيْلٌ |
celakalah |
لِّكُلِّ |
Bagi setiap |
هُمَزَةٍ |
pengumpat |
لُّمَزَةٍ |
pencela |
الَّذِي |
Yang (lk) |
جَمَعَ |
mengumpulkan |
مَالاً |
harta |
وَ |
dan |
عَدَّدَهُ |
menghitungnya |
يَحْسَبُ |
Dia mengira |
أَنَّ |
bahwa |
مَالَهُ |
hartanya |
أَخْلَدَهُ |
Dapat mengekalkannya |
كَلَّا |
Sekali-kali tidak |
لَيُنبَذَنَّ |
Pasti dia
akan dilempar |
فِي |
Ke / kedalam |
الْحُطَمَةِ |
Neraka hutamah |
نَارُ
اللَّهِ |
Api allah |
الْمُوقَدَةُ |
Yang dinyalakan |
الَّتِي |
Yang (pr) |
تَطَّلِعُ |
membakar |
عَلَى |
Atas (sampai ke) |
الْأَفْئِدَةِ |
hati |
إِنَّهَا |
Sungguh (api itu) |
عَلَيْهِم |
Atas (diri) mereka |
مُّؤْصَدَةٌ |
Ditutup rapat |
عَمَدٍ |
tiang |
مُّمَدَّدَةٍ |
Yang panjang |
Terjemahan:
- Celakalah bagi Hammaaz lagi Lammaz
- Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya
- Dia mengira hartanya itudapat mengekalkannya
- Sekali-kali tidak, sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan kedalam Huthamah
- Dan tahukah kamu apakah huthamah itu ?
- Yaitu api Allah yang dinyalakan
- Yang sampai kedalam hati
- Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka
- Pada tiang-tiang yang panjang.
Nama Al-Humazah dalam surat Al-Humazah diambil dari kata Humazah yang terdapat pada ayat pertama yang artinya " pengumpat ". Surah Al-Humazah adalah surah yang ke-104 di dalam Al-Qur'an terdiri atas 9 ayat dan tergolong surah Makkiyah, diturunkan di Kota Makkah. Surat Al-Humazah diturunkan setelah surat Al-Fiil ada juga riwayat yang menjelaskan bahwa ia diturunkan setelah deng surah Al-Qiyamah.
Surah Al-Humazah menjelaskan tentang ancaman terhadap orang yang suka mencela orang lain dengan mengatakan hal-hal yang buruk, seperti menghina, berkata kotor, dan sebagainya. Perbuatan buruk itu dilakukan dengan berulang-ulang. Akibatnya, Allah swt. akan memberikan kerugian, bahkan kecelakaan baginya.
Di samping itu, mereka senang menghina orang lain, mereka juga merasa mempunyai harta yang banyak. Mereka berusaha mengumpulkan harta yang sebanyak-banyaknya untuk dihambur-hamburkan dan bermegah-megahan. Setiap harta yang ker diperolehnya selalu dihitung-hitung karena takut berkurang atau takut ada yang hilang. Mereka pun mengira bahwa harta yang dilkumpulkan tersebut membuatnya kekal di dunia. Bahkan, mengira bahwa siksaan di akhirat bisa ditebus dengan harta yang melimpah.
Padahal, sebenarnya anggapan mereka sangat salah karena harta mereka yang dikumpulkan tidak dapat mengekalkan hidup di dunia. Justru karena kedurhakaan mereka dapat memasukkannya ke dalam neraka Hutamah. Tahukah kamu apa neraka Hutamah itu ? Hutamah yang kita miliki di dunia adalah api khusus yang disediakan Allah swt.
Bagi orang yang suka mengumpat dan mencela serta selalu bermegah-megahan dengan. Di dalam neraka Hutamah terdapat api yang menyala-nyala. Hutamah juga dapat diartikan dengan sesuatu yang sangat menghancurkan atau membinasakan. Sangat mengerikan ya ? Begitu panasnya api yang disediakan itu bagi orang yang suka mengumpat. Percikan api di dunia saja sudah sangat panas, bagaimana dengan api di neraka ?
Lebih ngeri lagi, orang-orang yang sudah terbakar sekujur tubuhnya tersebut, membuat dirinya tidak bisa keluar dari siksaan tersebut. Hal tersebut karena semua pintu dalam neraka sudah ditutup rapat-rapat sehingga mereka tidak bisa membebaskan dirinya dari api neraka. Di samping pintu sudah ditutup, tubuhnya pun terikat di tiang-tiang yang panjang dengan rantai-rantai yang sangat kuat. Jadi, tidak mungkin mereka keluar dari kepungan api. Lebih menyedihkan lagi, mereka kekal selamanya di dalamnya.
Allah swt. tidak melarang kita mempunyai harta, mempunyai beberapa tabungan untuk masa depan, hanya saja jangan sampai kemudian harta itu melupakan kita kepada Allah swt. sang Maha Pemberi rezeki tersebut.
Sesungguhnya harta yang kita miliki pada dasarnya adalah titipan dari Allah swt. Oleh sebab itu, Allah swt. mengajarkan kita untuk berinfaq, bershadaqah, dan selalu menyisihkan sebagian harta kepada orang yang membutuhkan.
Jika ditelaah lebih dalam, firman Allah Swt ini berisi tentang:
- Larangan mencela, mencaci dan menghina siapa pun karena semua makhluk, terlebih manusia adalah ciptaan Allah Swt, Sang Maha Pencipta
- Manusia diingatkan untuk selalu bersyukur serta tidak terlena dengan harta-harta duniawi apalagi sampai lalai dan menganggap hidup bergelimang harta dapat membuatnya kekal dan abadi di dunia.
- Kesenangan yang berlebihan terhadap harta seringkali justru membuat manusia lalai mengingat Tuhan yang jika hal itu terjadi maka ancamannya adalah neraka Hutamah, yang panasnya luar biasa.
- Di dalam neraka, manusia-manusia yang lalai itu akan mendapat balasan akibat dari kelalaian mereka di dunia.
4. Tafsir Surat Al-Humazah
(وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ ) Artinya Celaka bagi Hammaaz Lammaaz. Yang dimaksud dengan Hammaaz adalah orang yang menghina dengan perkataan sedangkan Lammaaz adalah orang yang menghina dengan perbuatan, jadi yang dimaksud dari kedua kata tersebut adalah: Orang yang menghina dan merendahkan manusia, keterangan tentang hal ini telah berlaku dalam dalam menafsirkan firman Allah (هماز مشاء بنميم ) = “Yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah” (Al Qalam: 11).
Berkata Ibnu Abbas bahwa “Humazah Lumazah” adalah orang yang suka mencerca dan selalu menghina. Berkata Ar-Rabi ' bin Anas, Al Humazah, adalah menghina dimukanya sedangkan Al Lumazah, adalah menghina dari belakangnya. Berkata Qatadah, Al Humazah Al Lumazah adalah menghina dengan lidah dan matanya dengan memakan daging manusia serta menikam mereka. Berkata Mujahid, Al Humarah adalah menghina lidahnya begitu pula pendapat Ibnu Zaid, kemudian sebagian diantara mereka berpendapat, yang dimaksud dalam ayat ini adalah seseorang ini adalah bersifat umum. yang bernama Al Akhnas bin Syuraiq atau lainnya, berkata Mujahid bahwa ayat ini bersifat umum.
(الَّذِي جَمَعَ مَالاً وَعَدَّدَهُ ) yaitu yang mengumpulkan harta dan yang menghitung-hitungnya, yaitu mengumpulkan harta demi harta serta menghitung jumlahnya, sebagaimana firman Allah وجمع فأوعى (Serta mengumpulkan harta benda ) lalu menyimpannya. Surat Al Ma'arij: 18).
Pendapat ini di ungkapkan oleh As-Suda dan Ibnu Jarir, berkata Muhammad bin Ka'ab tentang firman Allah (الَّذِي جَمَعَ مَالاً وَعَدَّدَهُ ) yang mengumpulkan harta dan yang menghitung-hitungnya, hartanya telah melalaikannya pada siang hari ini dan itu, dan jika malam telah datang maka ia tidur seakan-akan bangkai busuk.
Dan firman-Nya( يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ ) artinya Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya). Maksudnya adalah ia menduga bahwa harta yang telah ia kumpulkan itu akan bisa mengekalkan dirinya di dunia ini. (كَلَّا sekali kali tidak), kejadian yang sebenarnya tidaklah seperti apa yang di duga itu.
Kemudian Allah berfirman: لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ ( dia benar-benar akan di lemparkan ke dalam huthamah), maksudnya adalah dia yang mengumpulkan harta serta menghitung-hitungnya akan di lemparkan kedalam Al huthamah yaitu salah satu nama diantara nama nama api neraka sekaligus mensifati neraka itu karena api neraka itu tuhathimu ( membelah atau menghancurkan ) manusia yang ada di dalam neraka, oleh karena itu Allah berfirman:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ ﴿٥﴾ نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ ﴿٦﴾ الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ ﴿٧﴾
( Dan tahukah kamu apakah itu Huthamah itu (5), yaitu Api Allah yang di nyalakan (6). yang sampai kedalam hati (7).
Berkata Tsabit Al banani: Api neraka itu membakar mereka hingga kehati-hati mereka dalam keadaan mereka hidup, kemudian Tsabit berkata, siksaan telah sampai kepada mereka lalu Tsabit menangis, berkata Muhammad bin ka'ab: api neraka itu memakan segala sesuatu yang ada dalam tubuh mereka hingga mencapai hati mereka dan terus menerus seperti itu.
Dan firman-Nya: إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ ( Sesungguhnya api itu tertutup rapat atas mereka (8). Arti dari kata Mu'shadah adalah Muthabbagah yaitu tertutup rapat-rapat sebagaimana diterangkan dalam tafsir surat Al Balad, berkata Ibnu Mardawih, berkata tentang hadits dari Abu Hurairah RA dari Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam Mu'shadah artinya Muthabbaqah. Dan telah diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abu Syaibah dari Abdullah bin Asad dari Isma'il bin Khalid dari Abu Shaleh tentang ucapannya ini dan tidak di marfu ' kan.
Dan firman-Nya ; فِي عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ ( Pada tiang-tiang yang panjang (9). Berkata Athiyah Al 'Uufi: tiang-tiang yang terbuat dari besi, berkata As Suda: terbuat dari api, berkata Syabib bin Basyar dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, pada tiang-tiang yang panjang, yaitu pintu-pintu yang dipanjangkan, berkata Qatadah tentang bacaan Abdullah bin Mas'ud: ( itu tertutup atas mereka dengan tiang-tiang yang panjang ), berkata Al ' Uufi dari Ibnu Abbas, mereka dimasukkan pada tiang-tiang yang panjang dengan dileher-leher mereka terdapat rantai-rantai itu tertutuplah pintu-pintu, berkata Qatadah, mereka disiksa dengan tiang-tiang didalamnya api neraka dengan pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir, dan berkata Abu Shaleh, pada tiang-tiang yang panjang, maksudnya adalah pengikat pengikat yang berat.
Rangkuman
Rangkuman
- Surah al-Humazah terdiri dari 9 ayat. Nama surah ke 104 dalam susunan mushaf al-Qur'an ini diambil dari ayat pertama surah, yang berarti pengumpat.
- Surah al-Humazah termasuk golongan surah Makkiyah yang letaknya di al Qur'an sebelum surah al-Asr dan sesudah surah al-Fil.
- Dalam surah al-Humazah Allah Swt melarang manusia mencela, mencaci dan menghina sesama. Sebab, hal itu berdampak buruk bagi kehidupan sosial selain itu juga sebagai pengingat bahwa semua makhluk adalah ciptaan Tuhan.
- Allah Swt juga mengingatkan bahaya akibat mencintai dan menumpuk-numpuk harta, bahkan menganggap dengan harta yang dimilikinya bisa membuat kehidupannya kekal abadi. Padahal sebaliknya, cinta harta berlebih bisa membuat manusia lalai akan kewajibannya.
- Kelalaian akan kewajiban serta kelalaian dalam mengingat Allah Swt itu bisa membawanya membuatnya masuk neraka Hutamah. Neraka yang panasnya hingga menembus relung hati. Di dalamnya manusa diikat di tiang-tiang yang panjang.