Materi Surat Al-Ikhlas
1. MEMBACA SURAT AL-IKHLASH
Surat Al-Ikhlas merupakan surah yang ke-112 dalam al-Qur 'an. Surah Al-Ikhlas terdiri dari 4 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah karena surat ini diturunkan di kota Makkah. Surah ini disebut Al-Ikhlas yang artinya "Kemurnian atau keesaan Allah". Surah Al-Ikhlas diturunkan setelah surah An-Naas.
Ayo, kita baca surah Al-Ikhlas berikut dengan sungguh-sungguh! Awali dengan membaca basmallah bersama:
Mari, amati cara gurumu melafalkan Surat Al-Ikhlas, Perhatikan gerak mulut dan panjang pendek ketika melafalkannya
Sebelum membaca surah Al-Ikhlas, cermati dahulu tulisan ayat pertama sampai dengan ayat terakhir.
Cermati dan tirukan pelafalan surah Al-Ikhlas di atas secara berulang-ulang sampai fasih dan lancar.
2. Mengartikan kosa-kata surat Al-Ikhlas:
LAFADH |
ARTI |
LAFADH |
ARTI |
قُلْ |
katakanlah |
هُوَ |
dialah |
اللَّهُ |
Allah |
أَحَدٌ |
Esa / satu |
الصَّمَدُ |
Tempat meminta |
لَمْ |
tidak |
يَلِدْ |
beranak |
وَ |
dan |
يُولَدْ |
diperanakkan |
يَكُن |
Adalah / ada |
لَّهُ |
Bagi-Nya |
كُفُواً |
setara |
Terjemahan:
1) Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa
2) Allah adalah Ash shamad
3) Dan tiada beranak dan tidak pula diperanakan
4) Dan Tiada seorang pun yang setara dengan Dia
3. Kandungan Isi Surat Al-Ikhlash
Surah Al-Ikhlaş itu terdiri atas 4 ayat. Surat Al-Ikhlash diturunkan di kota Makkah sesudah surah An-Nás. Surah Al-Ikhlas tergolong surah Makkiyah, karena turun sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah. Al-Ikhlas artinya kemurnian atau keesaan Allah.
Dalam surah Al-Ikhlas ditegaskan tentang keesaan Allah swt. Allah swt. adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada tandingannya, tidak ada satu makhluk pun yang bisa menyamai Allah swt. Dialah tempat meminta segala sesuatu. Allah swt. tidak mempunyai ibu dan bapak dan tidak pula mempunyai anak. Allah swt berdiri sendiri dan berbeda dengan segala ciptaan-Nya. Anak shalih harus yakin jika Allah swt. itu satu, hanya Allah-lah yang harus disembah.
Pokok-pokok surah Al-Ikhlas, yaitu sebagai berikut.
Keutamaan dan sebab turunnya surat ini menurut Imam Ahmad sebagaimana keterangan dari Ubai bin Kaab Rasul Bersabda:
Ini juga sebagaimana yang disampaikan oleh Al Bukhari dari Aisyah, Rasul bersabda:
dari ibunya Amrah binti Abdurrahman, ketika itu ia sedang berada di kamar Siti Aisyah istri Rasulullah dari Aisyah RA bahwa Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam mengutus seorang pria untuk suatu perang, pria ini membacakan untuk para sahabat Nabi dalam Shalat mereka (mengimami shalat) lalu dia menutup bacaan itu dengan membaca surat Al Ikhlash, setelah mereka pulang mereka menyebutkan hal itu kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wa Salam, maka beliau bersabda: " Tanyakanlah kepadanya mengapa ia melakukan hal itu, maka para sahabat berkata kepadanya, lalu ia menjawab, karena surat itu adalah sifat Allah, dan saya suka untuk membacakan surat itu, maka bersabda Nabi Shalallahu * Alaihi Wa Salam: " Kabarkanlah kepadanya sesungguhnya Allah SWT mencintai dia, " demikanlah Al Bukhari meriwayatkan hadits ini dalam bab Tauhid
Hadits yang hampir senada juga riwayat Al Bukhari dalam bab Shalat dari Anas: ia berkata, Seorang pria dari golongan Ansar mengimami shalat para sahabat di masjid Quba, setiap kali akan membaca suratdalam shalat ia selalu mendahuluinya dengan membaca surat Al Ikhlas dan setelah itu ia membaca surat lain, maka sahabat yang lain berkata kepadanya cukup bagi engkau membaca surat Al Ikhlash saja atau engkau meninggalkan shalat surat Al Ikhlash dan membaca surat lainnya, maka orang itu berkata, Saya tidak akan meninggalkan surat Al Ikhlash itu, jika kalian suka aku mengimami shalat dengan cara seperti itu, maka aku akan tetap mengimami kalian dalam shalat dan jika kalian tidak suka maka aku akan meninggalkan kalian.
1) Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa
2) Allah adalah Ash shamad
3) Dan tiada beranak dan tidak pula diperanakan
4) Dan Tiada seorang pun yang setara dengan Dia
3. Kandungan Isi Surat Al-Ikhlash
Surah Al-Ikhlaş itu terdiri atas 4 ayat. Surat Al-Ikhlash diturunkan di kota Makkah sesudah surah An-Nás. Surah Al-Ikhlas tergolong surah Makkiyah, karena turun sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah. Al-Ikhlas artinya kemurnian atau keesaan Allah.
Dalam surah Al-Ikhlas ditegaskan tentang keesaan Allah swt. Allah swt. adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada tandingannya, tidak ada satu makhluk pun yang bisa menyamai Allah swt. Dialah tempat meminta segala sesuatu. Allah swt. tidak mempunyai ibu dan bapak dan tidak pula mempunyai anak. Allah swt berdiri sendiri dan berbeda dengan segala ciptaan-Nya. Anak shalih harus yakin jika Allah swt. itu satu, hanya Allah-lah yang harus disembah.
Pokok-pokok surah Al-Ikhlas, yaitu sebagai berikut.
- Allah swt adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Allah.
- Semua makhluk di muka bumi ini lemah, tidak dapat berbuat apa-apa tanpa pertolongan dari Allah swt.
- Kita hanya menyembah kepada Allah swt.
- Memohon selain kepada Allah swt. adalah perbuatan syirik.
- Orang yang memohon selain kepada Allah swt. disebut musyrik.
Keutamaan dan sebab turunnya surat ini menurut Imam Ahmad sebagaimana keterangan dari Ubai bin Kaab Rasul Bersabda:
, ' عن أبي بن كعب أن المشركين قالوا للنبي صلى الله عليه وسلم یا محمد السب لنا ربك فأنزل الله تبارك وتعالى (قل هو الله أحد الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد)
Dari Ubai bin Ka'ab bahwa orang-orang Musyrik berkata kepada Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam: " Wahai Muhammad, jelaskanlah kepada kami tentang silsilah keturunan tuhanmu, maka Allah SWT menurunkan surat Al-Ikhlas dari 1 sampai dengan 4.Ini juga sebagaimana yang disampaikan oleh Al Bukhari dari Aisyah, Rasul bersabda:
عن أمه عمرة بنت عبدالرحمن وكانت في حجر عائشة زوج النبي صلى الله عليه وسلم عن عائشة أن النبي صلى الله عليه وسلم بعث رجلا على سرية وكان يقرا لأصحابه في صلاتهم فيخيم بقل هوالله أحد فلما رجعوا وا ذلك للنبي صلى الله عليه وسلم فقال سلوه بلأي شيء يصنع ذلك فسألوه فقال لأنها صفة الرحمن وأنا أحب أن أقرأ بها فقال النبي صلى الله عليه وسلم أخبروه أن الله يحبه
dari ibunya Amrah binti Abdurrahman, ketika itu ia sedang berada di kamar Siti Aisyah istri Rasulullah dari Aisyah RA bahwa Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam mengutus seorang pria untuk suatu perang, pria ini membacakan untuk para sahabat Nabi dalam Shalat mereka (mengimami shalat) lalu dia menutup bacaan itu dengan membaca surat Al Ikhlash, setelah mereka pulang mereka menyebutkan hal itu kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wa Salam, maka beliau bersabda: " Tanyakanlah kepadanya mengapa ia melakukan hal itu, maka para sahabat berkata kepadanya, lalu ia menjawab, karena surat itu adalah sifat Allah, dan saya suka untuk membacakan surat itu, maka bersabda Nabi Shalallahu * Alaihi Wa Salam: " Kabarkanlah kepadanya sesungguhnya Allah SWT mencintai dia, " demikanlah Al Bukhari meriwayatkan hadits ini dalam bab Tauhid
Hadits yang hampir senada juga riwayat Al Bukhari dalam bab Shalat dari Anas: ia berkata, Seorang pria dari golongan Ansar mengimami shalat para sahabat di masjid Quba, setiap kali akan membaca suratdalam shalat ia selalu mendahuluinya dengan membaca surat Al Ikhlas dan setelah itu ia membaca surat lain, maka sahabat yang lain berkata kepadanya cukup bagi engkau membaca surat Al Ikhlash saja atau engkau meninggalkan shalat surat Al Ikhlash dan membaca surat lainnya, maka orang itu berkata, Saya tidak akan meninggalkan surat Al Ikhlash itu, jika kalian suka aku mengimami shalat dengan cara seperti itu, maka aku akan tetap mengimami kalian dalam shalat dan jika kalian tidak suka maka aku akan meninggalkan kalian.
Dan dikarenakan mereka menilai bahwa orang itu terbaik diantara mereka dan mereka tidak mau di Imami oleh selain dia, maka ketika mereka datang kepada Nabi dan mengabarkan tentang orang itu maka Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam bersabda: " Wahai Fulan, mengapa engkau tidak mengikuti pada apa yang di perintahkan sahabat-sahabatmu, dan mengapa engkau selalu membaca surat Al Ikhlash di setiap Rakaat ?, " ia menjawab: sesungguhnya aku mencintai surat itu, beliau bersabda: " Kecintaanmu pada surat itu akan memasukkanmu kedalam surga.
Berkata Al Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudri:
Dari Abu Sa'id bahwa seorang pria mendengar pria lainnya membaca surat Al-Ikhlash berulang-ulang, pada pagi harinya pria yang mendengarkan datang kepada Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam, maka beliau bersabda: " Demi yang jiwaku berada pada genggamannya sesungguhnya surat Al Ikhlas itu adalah sepertiga Al Qur'an”.
Berkata Al Bukhari melalui jalur hadits yang lainnya:
Dari Abu Sa'id R.A, ia berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam kepada para sahabat beliau: " Apakah akan melemahkan seorang diantara kalian untuk membaca sepertiga Al Qur'an dalam satu malam, " maka hal itu memberatkan bagi mereka lalu mereka berkata: " Siapakah diantara kami yang mampu ya Rasulullah.?" Maka beliau bersabda: “Surat Al Ikhlash adalah sepertiga Al Qur'an”.
Berkata Imam Malik bin Anas tentang hadits dari Abu Hurairah:
berkata, Aku bersama Nabi Shalallahu Alaihi Wa Salam lalu beliau mendengar seorang pria membaca surat Al Ikhlash, maka Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam bersabda: " Diharuskan baginya, " aku bertanya: " Diharuskan apa baginya ?, " beliau bersabda: " Surga, " (hadits ini diriwayatkan pula oleh At-Tirmidzi dan An-Nasa'i dari hadits Malik, 6 At-Tirmidzi berkata, hadits ini Hasan)
Berkata ' Abdullah bin Imam Ahmad hadits dari Mu'adz bin Abdullah bin Khabib dari ayahnya, ia berkata, kami mengalami haus dan kegelapan maka kami menunggu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam untuk mengimami shalat kami, lalu beliau datang dan memegang tanganku, lalu beliau bersabda: Katakanlah, kemudian aku diam, beliau bersabda: " Katakanlah, " aku bertanya: " Apa yang harus aku katakan ?, " beliau bersabda: " Bacalah surat Al Ikhlash, surat Al falaq dan surat An-Naas diwaktu sore dan diwaktu pagi sebanyak tiga kali, maka hal itu telah mencukupimu, setiap dua harinya dua kali. " (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Abu daud, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i)
Berkata Imam Ahmad tentang hadits dari “Uqbah bin Amir, ia berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah dengan apakah seorang Mu'min selamat ? beliau bersabda: " Wahai Uqbah, jagalah lidahmu dan lapangkanlah rumahmu (hatimu) dan menangislah engkau atas kesalahanmu. " kemudian Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam bertemu denganku, lalu beliau bersabda: " Wahai ' Uqbah bin Amir, maukah kami mengajarimu kebaikan riga surat yang diturunkan dalam Taurat, Injil. Zabur dan Al Qur'an ? " aku menjawab: " Ya, " lalu beliau membacakan kepadaku: " Surat AL Ikhlash, Surat Al Falaq dan Surat An-Anas, " kemudian beliau bersabda: " Wahai Uqbah janganlah engkau lupa ketiga surat ini dan janganlah engkau melalui malam sebelum membaca ketiga surat ini, " berkata " Uqbah, dan saya tidak pernah melupakan ketiga surat ini sejak beliau bersabda: " Janganlah engkau lupa ketiga surat itu, " lalu setiap malam aku selalu membaca ketiga surat itu, berkata " Uqbah, kemudian aku bertemu Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam, maka aku berkata: " Wahai Rasulullah, beritahukanlah aku tentang perbuatan perbuatan yang utama, " maka beliau bersabda: " Wahai ' Uqbah jalinlah hubungan terhadap siapa yang telah memutuskan hubunganmu, dan berilah kepada orang yang tidak mau memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang telah menganiayamu, (hadits ini telah diriwayatkan pula oleh Al Tirmidzi dan ia berkata bahwa hadits ini adalah Hasan dan Ahmad telah meriwayatkan hadits ini melalui jalan lain).
Berkata Al Bukhari dari Aisyah:
Baca juga: Materi Surat At-Tiin
5. Tafsir Surat Al-Ikhlash
Sebelumnya telah disebutkan sebab turunnya surat ini dan berkata Ikrimah, ketika orang Yahudi berkata, kami menyembah ' Uzair Putra Allah. Orang Nashrani berkata, kami menyembah Isa Putra Allah, Orang Majusi berkata, kami menyembah Matahari dan Bulan, Orang Musyrik berkata, kami menyembah Berhala, lalu kepada Utus-Nya Allah menurunkan Ayat ke-1 dari surat Al-Ikhlash قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa).
Maksudnya Yaitu Dialah yang satu-satunya yang tidak memiliki tandingan, tidak memiliki sekutu, tidak ada yang menyerupainya, tidak ada yang menyamainya dan semua sifatnya tidak bisa dimiliki oleh makhluk apapun kecuali sang pencipta makhluk yaitu Allah Azza Wajjala, karena Dialah yang sempurna pada semua sifat-sifat-Nya dan semua tindakan tindakkan-Nya.
Dan firman-Nya : اللَّهُ الصَّمَدُ (Allah adalah As-Shamad (2). Berkata Ikrimah dari Ibnu Abbas Ash-Shamad adalah yang dituju atau yang dimaksud seluruh Makhluk untuk memenuhi semua kebutuhan dan permintaan seluruh Makhluk.
Berkata Ali bin Abu Thalhah dari Ibnu Abbas Ash-Shamad adalah yang Mulia dan telah sempurna kemuliaannya, yang terhormat dan telah sempurna kehormatannya, yang Agung dan telah sempurna keagungannya, yang mengetahui dan telah sempurna pengetahuannya, yang bijaksana dan telah sempurna kebijaksanaannya yaitu Allah SWT yang memiliki semua sifat-sifat ini dan tidak ada yang layak memiliki sifat-sifat ini kecuali Allah yang tidak memiliki tandingan, tidak ada satupun yang menyerupainya, Dialah Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa.
Berkata Al A'masy dari Sufyan dari Abu Wa'il As-Shamad yaitu yang Mulia dan yang telah sempurna kemuliaannya, dan diriwayatkan pula oleh ' Ashim dari Abu Wa'il dari Ibnu Mas'ud.
Berkata Malik dari Zaid bin Aslam “As-Shamad” adalah yang Mulia, berkata Al Hasan dan Qatadah Dialah yang tersisa setelah binasanya seluruh Makhluk ciptaan-Nya, berkata pula Al Hasan As. Shamad yaitu yang hidup kekal lagi terus menerus dan tidak akan lenyap, berkata Ikrimah As-Shamad yaitu yang tidak mengeluarkan darinya suatu dan tidak pula minum, berkata Ar-Rabi ' bin Anas As-Shamad adalah yang tidak mempunyai anak dan tidak pula diperanakkan seakan-akan ayat ini ditafsirkan dengan ayat selanjutnya adalah selanjutnya yaitu Firmannya: لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ( dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan), dan ini adalah penafsiran yang baik, didepan telah disebutkan hadits dari riwayat Ibnu Jarir " dari Ubay bin Ka'ab tentang penafsiran ini.
Berkata Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas bahwa Ash-Shamad adalah yang tidak memiliki rongga (lobang), berkata Sufyan dari Manshur dari Mujahid Ash-Shamad adalah yang diam dan tidak memiliki rongga, berkata Asy-Sya'bi Ash-Shamad adalah yang tidak makan makanan dan tidak minum minuman, berkata pula ' Abdullah bin Buraidah Ash-Shamad adalah sinar yang berkelap kelip, semua pendapat ini diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim,
Dan firman-Nya dar tiada) ولم يكن له كفوا أحد: Dan tiada seorangpun yang setara dengan Dia (4). Dialah pemilik segala sesuatu dan pencipta segala sesuatu, maka bagaimana Dia memiliki sesuatu yang dapat menandinginya diantara makhluk ciptaan.
Rangkuman:
Berkata Al Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudri:
, عن أبي سعيد الخدري أن رجلا سمع رجلا يقرأ قل هو الله أحد يرددها فلما أصبح جاء إلى النبي صلى الله عليه وسلم فذكر له ذلك وكان الرجل يتقالها فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم والذي نفسي بيده إنها لتعدل ثلث القرآن سلم
Berkata Al Bukhari melalui jalur hadits yang lainnya:
عن أبي سعيد الخدري رضي اللهم عنهم قال, قال النبي صلى الله عليه وسلم عن أبي سعيد لأصحابه أيعجز أحدكم أن يقرأ ثلث القرآن في ليلة فشق ذلك عليهم وقالواينا يطيق ذلك يا رسول الله فقال الله الواحد الصمد ثلث القرآن
Dari Abu Sa'id R.A, ia berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam kepada para sahabat beliau: " Apakah akan melemahkan seorang diantara kalian untuk membaca sepertiga Al Qur'an dalam satu malam, " maka hal itu memberatkan bagi mereka lalu mereka berkata: " Siapakah diantara kami yang mampu ya Rasulullah.?" Maka beliau bersabda: “Surat Al Ikhlash adalah sepertiga Al Qur'an”.
Berkata Imam Malik bin Anas tentang hadits dari Abu Hurairah:
يقول: أقبلت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فسمع رجلا يقرأ قل هو الله أحد فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم و جبت فسألته ماذا یا رسول الله فقال الجنة فقال أبو هريرة فأردت أن أذهب إليه غأبشره ثم فرقت أن يفوتني الغداء مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فائرت الغذاء مع رسول الله صلى الله عليه وسلم ثم ذهبت إلى الرجل فوجته قد ذهب
berkata, Aku bersama Nabi Shalallahu Alaihi Wa Salam lalu beliau mendengar seorang pria membaca surat Al Ikhlash, maka Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam bersabda: " Diharuskan baginya, " aku bertanya: " Diharuskan apa baginya ?, " beliau bersabda: " Surga, " (hadits ini diriwayatkan pula oleh At-Tirmidzi dan An-Nasa'i dari hadits Malik, 6 At-Tirmidzi berkata, hadits ini Hasan)
Berkata ' Abdullah bin Imam Ahmad hadits dari Mu'adz bin Abdullah bin Khabib dari ayahnya, ia berkata, kami mengalami haus dan kegelapan maka kami menunggu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam untuk mengimami shalat kami, lalu beliau datang dan memegang tanganku, lalu beliau bersabda: Katakanlah, kemudian aku diam, beliau bersabda: " Katakanlah, " aku bertanya: " Apa yang harus aku katakan ?, " beliau bersabda: " Bacalah surat Al Ikhlash, surat Al falaq dan surat An-Naas diwaktu sore dan diwaktu pagi sebanyak tiga kali, maka hal itu telah mencukupimu, setiap dua harinya dua kali. " (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Abu daud, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i)
Berkata Imam Ahmad tentang hadits dari “Uqbah bin Amir, ia berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah dengan apakah seorang Mu'min selamat ? beliau bersabda: " Wahai Uqbah, jagalah lidahmu dan lapangkanlah rumahmu (hatimu) dan menangislah engkau atas kesalahanmu. " kemudian Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam bertemu denganku, lalu beliau bersabda: " Wahai ' Uqbah bin Amir, maukah kami mengajarimu kebaikan riga surat yang diturunkan dalam Taurat, Injil. Zabur dan Al Qur'an ? " aku menjawab: " Ya, " lalu beliau membacakan kepadaku: " Surat AL Ikhlash, Surat Al Falaq dan Surat An-Anas, " kemudian beliau bersabda: " Wahai Uqbah janganlah engkau lupa ketiga surat ini dan janganlah engkau melalui malam sebelum membaca ketiga surat ini, " berkata " Uqbah, dan saya tidak pernah melupakan ketiga surat ini sejak beliau bersabda: " Janganlah engkau lupa ketiga surat itu, " lalu setiap malam aku selalu membaca ketiga surat itu, berkata " Uqbah, kemudian aku bertemu Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam, maka aku berkata: " Wahai Rasulullah, beritahukanlah aku tentang perbuatan perbuatan yang utama, " maka beliau bersabda: " Wahai ' Uqbah jalinlah hubungan terhadap siapa yang telah memutuskan hubunganmu, dan berilah kepada orang yang tidak mau memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang telah menganiayamu, (hadits ini telah diriwayatkan pula oleh Al Tirmidzi dan ia berkata bahwa hadits ini adalah Hasan dan Ahmad telah meriwayatkan hadits ini melalui jalan lain).
Berkata Al Bukhari dari Aisyah:
عن عائشة أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا أوى إلى فراشه كل ليلة جمع كفيه ثم نفث فيهما فقرا فيهما قل هو الله أحد و قل أعوذ برب الفلق و قل أعوذ برب الناس ثم يمسح بهما ما استطاع من جسده يبدأ بهما على رأسه ووجهه وما أقبل من جسده يفعل ذلك ثلاث مرات
dari Aisyah: " Bahwa Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam jika hendak berbaring ditempat tidurnya setiap malam beliau menyatukan kedua telapak tangannya kemudian beliau meniupkan pada kedua telapak tangan beliau itu, lalu kedua telapak tangan itu beliau membaca surat Al Ikhlash, Surat Al Falaq, dan surat An-Naas, kemudian dengan kedua belah telapak tangan itu beliau mengusap tubuhnya yang bisa ia usap mulai dari kepala beliau, muka beliau dan bagian depan tubuhnya, hal itu beliau lakukan sebanyak tiga kali. " (demikian pula yang diriwayatkan oleh para pemilik kitab Sunan dari hadits Aqil)
Baca juga: Materi Surat At-Tiin
5. Tafsir Surat Al-Ikhlash
Sebelumnya telah disebutkan sebab turunnya surat ini dan berkata Ikrimah, ketika orang Yahudi berkata, kami menyembah ' Uzair Putra Allah. Orang Nashrani berkata, kami menyembah Isa Putra Allah, Orang Majusi berkata, kami menyembah Matahari dan Bulan, Orang Musyrik berkata, kami menyembah Berhala, lalu kepada Utus-Nya Allah menurunkan Ayat ke-1 dari surat Al-Ikhlash قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa).
Maksudnya Yaitu Dialah yang satu-satunya yang tidak memiliki tandingan, tidak memiliki sekutu, tidak ada yang menyerupainya, tidak ada yang menyamainya dan semua sifatnya tidak bisa dimiliki oleh makhluk apapun kecuali sang pencipta makhluk yaitu Allah Azza Wajjala, karena Dialah yang sempurna pada semua sifat-sifat-Nya dan semua tindakan tindakkan-Nya.
Dan firman-Nya : اللَّهُ الصَّمَدُ (Allah adalah As-Shamad (2). Berkata Ikrimah dari Ibnu Abbas Ash-Shamad adalah yang dituju atau yang dimaksud seluruh Makhluk untuk memenuhi semua kebutuhan dan permintaan seluruh Makhluk.
Berkata Ali bin Abu Thalhah dari Ibnu Abbas Ash-Shamad adalah yang Mulia dan telah sempurna kemuliaannya, yang terhormat dan telah sempurna kehormatannya, yang Agung dan telah sempurna keagungannya, yang mengetahui dan telah sempurna pengetahuannya, yang bijaksana dan telah sempurna kebijaksanaannya yaitu Allah SWT yang memiliki semua sifat-sifat ini dan tidak ada yang layak memiliki sifat-sifat ini kecuali Allah yang tidak memiliki tandingan, tidak ada satupun yang menyerupainya, Dialah Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa.
Berkata Al A'masy dari Sufyan dari Abu Wa'il As-Shamad yaitu yang Mulia dan yang telah sempurna kemuliaannya, dan diriwayatkan pula oleh ' Ashim dari Abu Wa'il dari Ibnu Mas'ud.
Berkata Malik dari Zaid bin Aslam “As-Shamad” adalah yang Mulia, berkata Al Hasan dan Qatadah Dialah yang tersisa setelah binasanya seluruh Makhluk ciptaan-Nya, berkata pula Al Hasan As. Shamad yaitu yang hidup kekal lagi terus menerus dan tidak akan lenyap, berkata Ikrimah As-Shamad yaitu yang tidak mengeluarkan darinya suatu dan tidak pula minum, berkata Ar-Rabi ' bin Anas As-Shamad adalah yang tidak mempunyai anak dan tidak pula diperanakkan seakan-akan ayat ini ditafsirkan dengan ayat selanjutnya adalah selanjutnya yaitu Firmannya: لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ( dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan), dan ini adalah penafsiran yang baik, didepan telah disebutkan hadits dari riwayat Ibnu Jarir " dari Ubay bin Ka'ab tentang penafsiran ini.
Berkata Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas bahwa Ash-Shamad adalah yang tidak memiliki rongga (lobang), berkata Sufyan dari Manshur dari Mujahid Ash-Shamad adalah yang diam dan tidak memiliki rongga, berkata Asy-Sya'bi Ash-Shamad adalah yang tidak makan makanan dan tidak minum minuman, berkata pula ' Abdullah bin Buraidah Ash-Shamad adalah sinar yang berkelap kelip, semua pendapat ini diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim,
Dan firman-Nya dar tiada) ولم يكن له كفوا أحد: Dan tiada seorangpun yang setara dengan Dia (4). Dialah pemilik segala sesuatu dan pencipta segala sesuatu, maka bagaimana Dia memiliki sesuatu yang dapat menandinginya diantara makhluk ciptaan.
Rangkuman:
- Surah Al-Ikhlāş terdiri atas 4 ayat , termasuk golongan surah Makkiyah.
- Dinamakan surah Al - Ikhlas karena surah ini sepenuhnya menegaskan bahwa Allah swt. itu tunggal dan tidak ada bandingan dan menolak segala macam kemusyrikan.
- Allah swt. tidak sama dengan makhluk - Nya , tidak memiliki anak dan tidak pula diperanakan.
- Al - Ikhlas artinya kemurnian atau keesaan Allah
- Surat Al-Ikhlas banyak sekali keutamaannya.