Materi Surat An-Nashr
Surat An-Nashr merupakan merupakan surah ke 102 dalam al-Qur 'an. Surah An-Nashr terdiri dari 8 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Surah ini disebut An-Nashr yang artinya "Pertolongan". Surah An-Nashr diturunkan setelah surah at-Taubah.
Ayo, kita baca surah An-Nashr berikut dengan sungguh-sungguh! Awali dengan membaca basmallah bersama:
Mari, amati cara gurumu melafalkan Surat An-Nashr, Perhatikan gerak mulut dan panjang pendek ketika melafalkannya
Sebelum membaca surah An-Nashr, cermati dahulu tulisan ayat pertama sampai dengan ayat terakhir.
Cermati dan tirukan pelafalan surah An-Nashr di atas secara berulang-ulang sampai fasih dan lancar.
2. Mengartikan kosa-kata surat An-Nashr:
TERJEMAHAN:
Surah An-Nashr Surah an-Nasir terdiri dari 3 ayat, tergolong surah Madaniyyah, termasuk surah ke 110 dalam al-Qur'an, diturunkan setelah surah al-Taubah. An Nashr artinya “ pertolongan".
Ada beberapa isi kandungan surah an-Nashr, diantaranya:
4. Asbabun Nuzul Surat An-Nashr
Berhubungan dengan Asbabun Nuzul dan tafsir surat Al-Ashr berkata An-Nasa'i:
Dari Abaidullah bin Abdullah bin ' Utbah, ia berkata, berkata kepadaku Ibnu Abbas, wahai Ibnu ' Utbah, apakah engkau tahu surat dalam Al Qur'an yang diturunkan terakhir, aku menjawab Ya, yaitu surat An-Nashr, Ibnu Abbas berkata, engkau benar. (Hadits ini juga diriwayatkan oleh Al Hafizh Al Baihaqi)
Dalam riwayat yang lain, berkata Al Hafizh Al Baihaqi:
Dari Ibnu Abbas berkata, ketika telah diturunkan surat An-Nashr, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam memanggil Fathimah dan bersabda: " Sesungguhnya telah datang berita kematian kepadaku, " maka ia menangis kemudian Rasul mengatakan jangan menangis karena sesungguhnya engkau adalah dari keluargaku yang paling cepat menyusulku, kemudian ia tertawa dan berkata, kemudian istri-istri Nabi yang lain melihat fatimah menangis dan menanyakan kenapa fatimah menangis kemudian ketawa. Maka Fatimah mengatakan beliau mengabarkan kepadaku bahwa berita kematian beliau kemudian Rasul mengatakan jangan menangis karena sesungguhnya engkau adalah dari keluargaku yang paling cepat menyusulku Dan Rasulullah membacakan surat An-Nashr”
5. Tafsir Surat An-Nashr
Berhubungan dengan tafsir surat Al-Ashr berkata Al Bukhari:
Dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata, bahwa ' Umar mengajakku kepada para ahli Badar, maka berkata sebagian diantara mereka kepada ' Umar: mengapa engkau bawa dia bersama kami sedangkan kami semua memiliki anak sepertinya ? maka " Umar menjawab, sesungguhnya ia adalah sebagian dari yang telah kalian ketahui, maka tahulah aku bahwa dia mengajakku untuk pada hari itu tak lain hanya untuk memperlihatkan kepada mereka, maka berkata Umar, bagaimana pendapat kalian tentang firman Allah: )Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan), maka berkata sebagian dari mereka, kami diperintahkan untuk memuja Allah dan memohon ampun kepada-Nya jika kami mendapat pertolongan dan kemenangan, lalu sebagian lain berdiam dan tidak mengatakan sesuatu apapun, maka berkata ' Umar kepadaku, apakah seperti itu pula pendapatmu wahai Ibnu Abbas ? maka aku berkata, tidak, ' Umar berkata, apa pendapatmu ? maka aku menjawab, yaitu ajal Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam yang telah Allah beritahukan kepada beliau, (Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan ), maka itu adalah tanda ajalmu, (maka bertasbihlah dengan memuji Tuhammu dan mohonlah ampun kepadanya, sesungguhnya Dia adalah maha penerima Taubat ), maka berkata ' Umar bin Khattab, saya tidak mengetahui tentang surat ini kecuali seperti apa yang telah engkau katakan wahai Ibnu Abbas,
Berkata Imam Ahmad, tentang hadits dari dari Ibnu Abbas, ia berkata, ketika diturunkan Surat An-Nashr, bersabda Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam "Telah datang berita kematianku pada diriku." dan ternyata beliau wafat pada tahun itu.
Berkata Ibnu Jarir, dari Abu Hazem dari Ibnu Abbas, ia berkata, ketika Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam berada di madinah, tiba-tiba beliau bersabda: " Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan !, telah datang golongan kanan, " ditanyakan kepada beliau: wahai Rasulullah, apakah golongan kanan itu ? beliau bersabda: " Suatu kaum yang hati mereka amat mudah tersentuh, perilaku mereka amar lembut, keimanan adalah kanan dan kepemahaman adalah kanan dan bijaksana adalah kanan, " kemudian diriwayatkan pula oleh Ibnu Abdul A'la dari Ibnu Tsaur dari Ma'mar dari Ikrimah yang dimursalkan.
Berkata Ath-Thabrani, hadits dari dari Ibnu Abbas, ia berkata, ketika diturunkan surat An-Nashr, ia berkata diberitakan tentang kematian Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam kepada beliau ketika surat ini diturunkan, Ibnu Abbas berkata, beliau sangat berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk urusan akhirat, dan bersabda Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam setelah itu: " Telah datang kemenangan dan pertolongan Allah, dan telah datang golongan kanan, " maka berkat seorang pria ; wahai Rasulullah Apakah golongan kanan itu ?, maka beliau menjawab: " Yaitu suatu kaum yang hati mereka amat mudah tersentuh, perilaku mereka amat lembut, keimanan adalah kanan dan pemahaman adalah kanan. (hadits serupa juga diriwayatkan pula oleh An-Nasa'i).
Berkata Imam Ahmad dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa ia berkata, ketika diturunkan surat An-Nashr, maka Nabi Shalallahu Alaihi Wa Salam membaca surat ini hingga akhir surat, maka beliau bersabda: " Manusia adalah baik dan aku beserta sahabat-sahabatku yang baik. " dan beliau bersabda: " Tidak ada hijrah setelah kemenangan ini akan tetapi jihad dan niat, maka berkata Marwan kepada Abu Sa'id Al Khudry, engkau telah berdusta, dan bersama Marwan terdapat Rafi'i bin Khadij dan Zaid bin Tsabit yang keduanya sedang duduk bersama Marwan diatas permadani, maka berkata Abu Sa'id, seandainya kedua orang ini berkehendak maka pasti keduanya akan berkata kepada kamu, akan tetapi yang ini takut dan yang itu takut, lalu berdiri Marwan untuk memukul Abu Sa'id, maka ketika keduanya melihat ini, maka keduanya berkata, ia ( Abu Sa'id ) adalah benar. (Ahmad seorang diri yang meriwayatkan badits ini).
Sesuatu yang dingkari oleh Marwan ini kepada abu Sa'id adalah bukan sesuatu yang munkar, karena telah ditetapkan dari riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam bersabda pada hari kemenangan:
" Tidak ada hijrah akan tetapi jihad dan niat, akan tetapi jika kalian harus lari maka larilah kalian. " (Dikeluarkan oleh Al Bukhari dan Muslim dalam shahihaini)
Maka yang menafsirkan dengan penafsiran ini adalah sebagian diantara sahabat-sahabat ' Umar RA, yaitu bahwa telah diperintahkan kepada kami jika kami berhasil menang terhadap beberapa tempat atau beberapa benteng untuk supaya kami memuji Allah, bersyukur kepada Allah dan mensucikan-Nya yaitu dengan melakukan shalat untuk Allah dan memohon ampunannya dan telah ditetapkan dalam hadits shahih
Bahwa Nabi melakukan shalat diwaktu Dhuha sebanyak delapan rakaat ketika beliau berhasil memenangkan kota Mekkah. Maka ada yang berpendapat bahwa shalat yang beliau lakukan itu adalah shalat dhuha, pendapat ini dijawab bahwa beliau tidak biasa melakukan shalat tersebut, dan bagaimana beliau melakukan shalat tersebut pada hari itu, saat itu beliau sedang dalam keadaan Musafir dan tidak berniat untuk bermukim di Mekkah, dimana saat itu beliau bermuqim disana selama kurang lebih sembilan belas hari pada bulan Ramadhan, beliau beserta para tentaranya mengqashar shalat dan tidak berpuasa, mereka saat itu berjumlah kurang lebih sepuluh ribu orang, mereka berkata, bahwa shalat tersebut adalah shalat kemenangan ( Al Fathu ).
Mereka berkata, maka dianjurkan kepada setiap pemimpin perang untuk melakukan shalat delapan rakaat jika berhasil memenangkan suatu tempat ketika pertama kali memasuki tempat itu, demikian pula yang dilakukan oleh Sa'ad bin Abu waqash pada saat memenangkan suatu negeri, kemudian berkata sebagian diantara mereka, beliau melakukan shalat delapan rakaat itu dengan sekali salam, dan yang benar adalah bahwa beliau membaca salam setiap dua rakaat sebagaimana terdapat dalam sunannya Abu Daud bahwa Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam melakukan salam setiap dua rakaat pada shalat kemenangan.
Sedangkan yang menafsirkan seperti apa yang diucapkan oleh Ibnu Abbas dan ' Umar RA, yang mengatakan bahwa surat ini adalah berita kematian beliau yang disampaikan kepada beliau, dalam surat ini mengandung arti bahwa Allah memberitahukan kepada beliau bahwa jika negeri Mekkah telah dimenangkan yang mana Mekkah itu adalah kampung beliau yang dia telah dikeluarkan darinya dan berbondong bondong manusia masuk kedalam agama Allah, maka dengan demikian telah selesailah tugasnya didunia maka bersiaplah untuk datang kepada Tuhanmu, yang mana kehidupan akhirat lebih baik bagimu dari pada kehidupan dunia, dan Tuhanmu akan memberikan kenikmatan hingga karena itu Allah bertirman
فسبح بحمد ربك واستغفره الله إنه كان توابا: ( Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya Dia adalah maha Penerima Taubat ).
Berkata Al Bukhari:
عن عائشة أن رسول الله يقول في ركوعه سبحانك اللهم ربنا وبحمدك اللهم اغفر لي
dari Aisyah, ia berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam dalam ruku sujudnya: ( suci Engkau ya Tuhan kami dan dengan memuja-Mu ya Allah ampunilah aku ), (dikeluarkan oleh Jama'ah kecuali At-Tirmidzi dari hadits Manshur)
Berkata Imam Ahmad tentang hadits dari Masruq, ia berkata, ' Aisyah berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam pada akhir hayatnya banyak membaca: Aku minta ampun kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya ) dan beliau bersabda: " Sesungguhnya tuhanku telah mengabarkan kepadaku bahwa aku akan melihat tanda pada umatku. Dia memerintahkan kepadaku jika aku melihat tanda itu untuk mensucikan-Nya dengan memuji-Nya, dan memohon ampunan kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia adalah maha menerima taubat, dan aku telah melihat tanda itu, " lalu beliau membaca سبحان الله و بحمده: dan selahu mengucapkan surat An-Nashr. (`Hadits ini diriwayatkan pula oleh Muslim Daud bin Abu Hindin).
Berkata ibnu Jarir, dari Ummu Salmah, ia berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam pada akhir hayatnya saat berdiri, saat duduk, saat datang dan saat ( Puji bagi-Nya ), maka aku berkata, Wahai Rasulullah, saya melihat engkau banyak mensucikan Allah dan memuji-Nya, baik disaat pergi, saat datang, saat berdiri dan saat duduk, engkau selalu membaca: " Subhanallah wabihamdihi ?, " beliau bersabda: " Sesungguhnya aku diperintahkan untuk itu, " lalu beliau membaca surat An-Nashr, (hadits ini adalah gharib).
Yang dimaksud dengan kemenangan disini hanya ada satu pendapat yaitu berhasil menguasai kota Mekkah, karena sesungguhnya Islamnya kawasan Arab saat itu amat ditentukan dengan dikuasainya Mekkah oleh kaum Muslimin, orang-orang Arab itu berkata, Jika ia datang pada kaumnya, maka ia adalah seorang Nabi, maka ketika Allah memberi kemenangan kepada kaum Muslimin dengan menguasai Mekkah maka manusia masuk kedalam agama Allah dengan berbondong-bondong, tidak lebih dari dua tahun kemudian maka jazirah arab telah dipenuhi oleh orang-orang beriman, dan tidak ada tempat dikawasan Arab kecuali menjadi bagian dari kawasan Islam, hanya bagi Allah pujiannya.
Dan telah diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam shahihnya dari Amru bin Salmah, ia berkata, setelah Mekkah berhasil dimenangkan oleh kaum Muslimin maka setiap suku Arab bersegera datang kepada Rasulullah untuk masuk Islam, kawasan Arab secara keseluruhan akan masuk Islam dan hal itu amat bergantung dengan dimenangkannya kota Mekkah, orang-orang Arab itu berkata, biarkanlah dia ( Muhammad ) bersama kaumnya jika ia datang kepada kaumnya itu maka ia adalah seorang Nabi ( Al Hadits ),
Hadits dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, Aku datang dari suatu perjalanan lalu datang kepadaku Jabir bin Abdullah dengan mengucapkan salam padaku, lalu aku berbicara dengannya tentang perpisahan manusia dan apa yang mereka bicarakan, lalu Jabir menangis kemudian ia berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda: " Sesungguhnya manusia akan masuk kedalam agama Allah berbondong bondong dan mereka akan keluar dari agama Allah itu dengan berbondong-bondong pula.
2. Mengartikan kosa-kata surat An-Nashr:
LAFADH |
ARTI |
LAFADH |
ARTI |
إِذَا |
Apabila |
جَاء |
telah datang |
نَصْرُ |
pertolongan |
اللَّهِ |
Allah |
وَالْفَتْحُ |
dan kemenangan |
وَرَأَيْتَ |
Dan kamu telah melihat |
النَّاسَ |
manusia |
يَدْخُلُونَ |
masuk |
فِي |
Di / dalam |
دِينِ
اللَّهِ |
agama Allah |
أَفْوَاجاً |
dengan berbondong bondong |
فَسَبِّحْ |
Maka bertasbihlah |
بِحَمْدِ |
dengan memuji |
رَبِّكَ |
Tuhanmu |
وَاسْتَغْفِرْهُ |
dan mohonlah ampun kepada-Nya |
إِنَّهُ |
sesungguhnya Dia |
كَانَ |
adalah |
تَوَّاباً |
maha penerima Taubat |
TERJEMAHAN:
- Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
- Dan kamu telah melihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong bondong
- Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya Dia adalah maha penerima Taubat
Surah An-Nashr Surah an-Nasir terdiri dari 3 ayat, tergolong surah Madaniyyah, termasuk surah ke 110 dalam al-Qur'an, diturunkan setelah surah al-Taubah. An Nashr artinya “ pertolongan".
Ada beberapa isi kandungan surah an-Nashr, diantaranya:
- Surah an-Nashr turun berkaitan dengan peristiwa Fathu Makkah ( kemenangan kota Makkah ) yaitu ketika Rasulullah Saw menaklukkan kota Makkah
- Kesulitan Nabi Muhamad Saw dalam berdakwah menyebarkan agama Islam pada akhimya mendapatkan kemenangan.
- Perkara yang hak ( benar ) yaitu agama Islam pasti akan menang dan perkara yang batil ( salah ) yaitu kejahatan pasti akan kalah.
- Bahwa pertolongan dan kemenangan itu datangnya dari Allah Swt., kewajiban manusia itu berusaha dan berdo'a.
- Surah an-Nashr juga mengandung perintah kepada manusia untuk bertasbih dan memuji kepada Allah Swt atas kemenangan yang telah diraih dan meminta ampunan atas segala kesalahan dan dosa yang telah dilakukan.
- Dalam surah an-Nashr dijelaskan bahwa agama yang dibawa nabi Muhammad Saw.pasti membawa kemenangan, Allah memerintahkan kepada hambanya agar meminta pertolongan dan kekuatan kepada-Nya, pertolongan dan kemenangan datangnya dari Allah Swt.
- Surah an-Nashr memberikan semangat akan datangnya pertolongan Allah kepada nabi Muhammad Saw., yang pada waktu itu masih banyak masyarakat Makkah yang menolak ajaran dakwah Islam
- Disebabkan kesabaran nabi Muhammad Saw. dalam berdakwah dan pertolongan Allah Swt, sedikit demi sedikit masyarakat Arab memeluk agama Islam.
- Allah memerintahkan kepada manusia agar mensucikan-Nya dan meningkatkan syukur kepada-Nya
- Selalu bertobat dan meminta ampun kepada-Nya atas segala dosa yang telah diperbuat.
Baca juga: Materi Surat Al-Kautsar
4. Asbabun Nuzul Surat An-Nashr
Berhubungan dengan Asbabun Nuzul dan tafsir surat Al-Ashr berkata An-Nasa'i:
عن عبيد الله بن عبد الله بن عتبة قال: قال لي ابن عباس تعلم وقال هارون تدري آخر سورة نزلت من القرآن نزلت جميعا , قلت نعم, إذا جاء نصر الله والفنځ قال صدقت
Dalam riwayat yang lain, berkata Al Hafizh Al Baihaqi:
عن ابن عباس قال لما نزلت إذا جاء نصر الله والفن دعا رسول الله فاطمة يخاقا فبكت فقال لا تبكي فإنك أول أهلي وسلم فاطمة فقال قد نحيت إلي نفسي فبكت, فقال لا تبكي فإنك أول أهلي لحاقا بي فضحكت فرآها بعض أزواج النبي صلى الله عليه وسلم فقلنا : يافطمة رأيناك بكيت ثم ضحكت قالت إنه أخبرني أنه قد نحبت إليه نفسه فبكت فقال لي: لا تبكي فإئك أول أهلي لاحق بي فضحكت وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا جاء نصر الله والفتح وجاء أهل اليمن هم أرق أفئدة والإيمان يمان والحكمة يمانية
Dari Ibnu Abbas berkata, ketika telah diturunkan surat An-Nashr, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam memanggil Fathimah dan bersabda: " Sesungguhnya telah datang berita kematian kepadaku, " maka ia menangis kemudian Rasul mengatakan jangan menangis karena sesungguhnya engkau adalah dari keluargaku yang paling cepat menyusulku, kemudian ia tertawa dan berkata, kemudian istri-istri Nabi yang lain melihat fatimah menangis dan menanyakan kenapa fatimah menangis kemudian ketawa. Maka Fatimah mengatakan beliau mengabarkan kepadaku bahwa berita kematian beliau kemudian Rasul mengatakan jangan menangis karena sesungguhnya engkau adalah dari keluargaku yang paling cepat menyusulku Dan Rasulullah membacakan surat An-Nashr”
5. Tafsir Surat An-Nashr
Berhubungan dengan tafsir surat Al-Ashr berkata Al Bukhari:
عن سعيد بن زبير عن ابن عباس قال كان عمر يدخلني مع أشياخ بدر فكأن بعضهم وجد في نفسه فقال لم تدخل هذا معنا ولنا أبناء مثله فقال عمر إنه من قد علمتم فدعاه ذات يوم وادخله معهم فما رئيت الله دعاني يومئذ إلا ليريهم قال ما تقولون في قول الله تعالى إذا جاء نصر الله والفتح فقال بعضهم أمرنا أن نحمد الله ونستغفره إذا نصرنا وفتح علينا وسكت بعضهم فلم يقل شيئا فقال لي أكذاك تقول يا ابن عباس فقلت لا قال ما تقول قلت هو أجل رسول الله صلى الله عليه وسلم أعلمه له قال إذا جاء نصر الله والفتح وذلك علامة أجلك ( فسبح بحمد ربك واستغفره إنه كان توابا ) فقال عمر ما أعلم منها إلا ما تقول
Dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata, bahwa ' Umar mengajakku kepada para ahli Badar, maka berkata sebagian diantara mereka kepada ' Umar: mengapa engkau bawa dia bersama kami sedangkan kami semua memiliki anak sepertinya ? maka " Umar menjawab, sesungguhnya ia adalah sebagian dari yang telah kalian ketahui, maka tahulah aku bahwa dia mengajakku untuk pada hari itu tak lain hanya untuk memperlihatkan kepada mereka, maka berkata Umar, bagaimana pendapat kalian tentang firman Allah: )Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan), maka berkata sebagian dari mereka, kami diperintahkan untuk memuja Allah dan memohon ampun kepada-Nya jika kami mendapat pertolongan dan kemenangan, lalu sebagian lain berdiam dan tidak mengatakan sesuatu apapun, maka berkata ' Umar kepadaku, apakah seperti itu pula pendapatmu wahai Ibnu Abbas ? maka aku berkata, tidak, ' Umar berkata, apa pendapatmu ? maka aku menjawab, yaitu ajal Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam yang telah Allah beritahukan kepada beliau, (Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan ), maka itu adalah tanda ajalmu, (maka bertasbihlah dengan memuji Tuhammu dan mohonlah ampun kepadanya, sesungguhnya Dia adalah maha penerima Taubat ), maka berkata ' Umar bin Khattab, saya tidak mengetahui tentang surat ini kecuali seperti apa yang telah engkau katakan wahai Ibnu Abbas,
Berkata Imam Ahmad, tentang hadits dari dari Ibnu Abbas, ia berkata, ketika diturunkan Surat An-Nashr, bersabda Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam "Telah datang berita kematianku pada diriku." dan ternyata beliau wafat pada tahun itu.
Berkata Ibnu Jarir, dari Abu Hazem dari Ibnu Abbas, ia berkata, ketika Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam berada di madinah, tiba-tiba beliau bersabda: " Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan !, telah datang golongan kanan, " ditanyakan kepada beliau: wahai Rasulullah, apakah golongan kanan itu ? beliau bersabda: " Suatu kaum yang hati mereka amat mudah tersentuh, perilaku mereka amar lembut, keimanan adalah kanan dan kepemahaman adalah kanan dan bijaksana adalah kanan, " kemudian diriwayatkan pula oleh Ibnu Abdul A'la dari Ibnu Tsaur dari Ma'mar dari Ikrimah yang dimursalkan.
Berkata Ath-Thabrani, hadits dari dari Ibnu Abbas, ia berkata, ketika diturunkan surat An-Nashr, ia berkata diberitakan tentang kematian Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam kepada beliau ketika surat ini diturunkan, Ibnu Abbas berkata, beliau sangat berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk urusan akhirat, dan bersabda Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam setelah itu: " Telah datang kemenangan dan pertolongan Allah, dan telah datang golongan kanan, " maka berkat seorang pria ; wahai Rasulullah Apakah golongan kanan itu ?, maka beliau menjawab: " Yaitu suatu kaum yang hati mereka amat mudah tersentuh, perilaku mereka amat lembut, keimanan adalah kanan dan pemahaman adalah kanan. (hadits serupa juga diriwayatkan pula oleh An-Nasa'i).
Berkata Imam Ahmad dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa ia berkata, ketika diturunkan surat An-Nashr, maka Nabi Shalallahu Alaihi Wa Salam membaca surat ini hingga akhir surat, maka beliau bersabda: " Manusia adalah baik dan aku beserta sahabat-sahabatku yang baik. " dan beliau bersabda: " Tidak ada hijrah setelah kemenangan ini akan tetapi jihad dan niat, maka berkata Marwan kepada Abu Sa'id Al Khudry, engkau telah berdusta, dan bersama Marwan terdapat Rafi'i bin Khadij dan Zaid bin Tsabit yang keduanya sedang duduk bersama Marwan diatas permadani, maka berkata Abu Sa'id, seandainya kedua orang ini berkehendak maka pasti keduanya akan berkata kepada kamu, akan tetapi yang ini takut dan yang itu takut, lalu berdiri Marwan untuk memukul Abu Sa'id, maka ketika keduanya melihat ini, maka keduanya berkata, ia ( Abu Sa'id ) adalah benar. (Ahmad seorang diri yang meriwayatkan badits ini).
Sesuatu yang dingkari oleh Marwan ini kepada abu Sa'id adalah bukan sesuatu yang munkar, karena telah ditetapkan dari riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam bersabda pada hari kemenangan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا هجرة بعد الفتح ولكن جهاد ونية وإذا استنفرتم فانفروا
" Tidak ada hijrah akan tetapi jihad dan niat, akan tetapi jika kalian harus lari maka larilah kalian. " (Dikeluarkan oleh Al Bukhari dan Muslim dalam shahihaini)
Maka yang menafsirkan dengan penafsiran ini adalah sebagian diantara sahabat-sahabat ' Umar RA, yaitu bahwa telah diperintahkan kepada kami jika kami berhasil menang terhadap beberapa tempat atau beberapa benteng untuk supaya kami memuji Allah, bersyukur kepada Allah dan mensucikan-Nya yaitu dengan melakukan shalat untuk Allah dan memohon ampunannya dan telah ditetapkan dalam hadits shahih
Bahwa Nabi melakukan shalat diwaktu Dhuha sebanyak delapan rakaat ketika beliau berhasil memenangkan kota Mekkah. Maka ada yang berpendapat bahwa shalat yang beliau lakukan itu adalah shalat dhuha, pendapat ini dijawab bahwa beliau tidak biasa melakukan shalat tersebut, dan bagaimana beliau melakukan shalat tersebut pada hari itu, saat itu beliau sedang dalam keadaan Musafir dan tidak berniat untuk bermukim di Mekkah, dimana saat itu beliau bermuqim disana selama kurang lebih sembilan belas hari pada bulan Ramadhan, beliau beserta para tentaranya mengqashar shalat dan tidak berpuasa, mereka saat itu berjumlah kurang lebih sepuluh ribu orang, mereka berkata, bahwa shalat tersebut adalah shalat kemenangan ( Al Fathu ).
Mereka berkata, maka dianjurkan kepada setiap pemimpin perang untuk melakukan shalat delapan rakaat jika berhasil memenangkan suatu tempat ketika pertama kali memasuki tempat itu, demikian pula yang dilakukan oleh Sa'ad bin Abu waqash pada saat memenangkan suatu negeri, kemudian berkata sebagian diantara mereka, beliau melakukan shalat delapan rakaat itu dengan sekali salam, dan yang benar adalah bahwa beliau membaca salam setiap dua rakaat sebagaimana terdapat dalam sunannya Abu Daud bahwa Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam melakukan salam setiap dua rakaat pada shalat kemenangan.
Sedangkan yang menafsirkan seperti apa yang diucapkan oleh Ibnu Abbas dan ' Umar RA, yang mengatakan bahwa surat ini adalah berita kematian beliau yang disampaikan kepada beliau, dalam surat ini mengandung arti bahwa Allah memberitahukan kepada beliau bahwa jika negeri Mekkah telah dimenangkan yang mana Mekkah itu adalah kampung beliau yang dia telah dikeluarkan darinya dan berbondong bondong manusia masuk kedalam agama Allah, maka dengan demikian telah selesailah tugasnya didunia maka bersiaplah untuk datang kepada Tuhanmu, yang mana kehidupan akhirat lebih baik bagimu dari pada kehidupan dunia, dan Tuhanmu akan memberikan kenikmatan hingga karena itu Allah bertirman
فسبح بحمد ربك واستغفره الله إنه كان توابا: ( Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya Dia adalah maha Penerima Taubat ).
Berkata Al Bukhari:
عن عائشة أن رسول الله يقول في ركوعه سبحانك اللهم ربنا وبحمدك اللهم اغفر لي
dari Aisyah, ia berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam dalam ruku sujudnya: ( suci Engkau ya Tuhan kami dan dengan memuja-Mu ya Allah ampunilah aku ), (dikeluarkan oleh Jama'ah kecuali At-Tirmidzi dari hadits Manshur)
Berkata Imam Ahmad tentang hadits dari Masruq, ia berkata, ' Aisyah berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam pada akhir hayatnya banyak membaca: Aku minta ampun kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya ) dan beliau bersabda: " Sesungguhnya tuhanku telah mengabarkan kepadaku bahwa aku akan melihat tanda pada umatku. Dia memerintahkan kepadaku jika aku melihat tanda itu untuk mensucikan-Nya dengan memuji-Nya, dan memohon ampunan kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia adalah maha menerima taubat, dan aku telah melihat tanda itu, " lalu beliau membaca سبحان الله و بحمده: dan selahu mengucapkan surat An-Nashr. (`Hadits ini diriwayatkan pula oleh Muslim Daud bin Abu Hindin).
Berkata ibnu Jarir, dari Ummu Salmah, ia berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam pada akhir hayatnya saat berdiri, saat duduk, saat datang dan saat ( Puji bagi-Nya ), maka aku berkata, Wahai Rasulullah, saya melihat engkau banyak mensucikan Allah dan memuji-Nya, baik disaat pergi, saat datang, saat berdiri dan saat duduk, engkau selalu membaca: " Subhanallah wabihamdihi ?, " beliau bersabda: " Sesungguhnya aku diperintahkan untuk itu, " lalu beliau membaca surat An-Nashr, (hadits ini adalah gharib).
Yang dimaksud dengan kemenangan disini hanya ada satu pendapat yaitu berhasil menguasai kota Mekkah, karena sesungguhnya Islamnya kawasan Arab saat itu amat ditentukan dengan dikuasainya Mekkah oleh kaum Muslimin, orang-orang Arab itu berkata, Jika ia datang pada kaumnya, maka ia adalah seorang Nabi, maka ketika Allah memberi kemenangan kepada kaum Muslimin dengan menguasai Mekkah maka manusia masuk kedalam agama Allah dengan berbondong-bondong, tidak lebih dari dua tahun kemudian maka jazirah arab telah dipenuhi oleh orang-orang beriman, dan tidak ada tempat dikawasan Arab kecuali menjadi bagian dari kawasan Islam, hanya bagi Allah pujiannya.
Dan telah diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam shahihnya dari Amru bin Salmah, ia berkata, setelah Mekkah berhasil dimenangkan oleh kaum Muslimin maka setiap suku Arab bersegera datang kepada Rasulullah untuk masuk Islam, kawasan Arab secara keseluruhan akan masuk Islam dan hal itu amat bergantung dengan dimenangkannya kota Mekkah, orang-orang Arab itu berkata, biarkanlah dia ( Muhammad ) bersama kaumnya jika ia datang kepada kaumnya itu maka ia adalah seorang Nabi ( Al Hadits ),
Hadits dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, Aku datang dari suatu perjalanan lalu datang kepadaku Jabir bin Abdullah dengan mengucapkan salam padaku, lalu aku berbicara dengannya tentang perpisahan manusia dan apa yang mereka bicarakan, lalu Jabir menangis kemudian ia berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda: " Sesungguhnya manusia akan masuk kedalam agama Allah berbondong bondong dan mereka akan keluar dari agama Allah itu dengan berbondong-bondong pula.