Materi Surat Al-Bayyinah
1. Membaca Surat Al-Bayyinah
Surat Al-Bayyinah merupakan merupakan urutan surah yang ke 98 dalam al-Qur 'an. Surah Al-Bayyinah terdiri dari 8 ayat yang terletak antara surat Al-Qadr dan surat Al-zalzalah. Surat ini termasuk golongan surah Madaniyah karena diturunkan di kota Madinah. Surah ini disebut Al-Bayyinah yang artinya "Bukti yang nyata". Surah Al-Bayyinah diturunkan setelah Surat At-Thalaq.
Ayo, kita baca surah Al-Bayyinah berikut dengan sungguh-sungguh! Awali dengan membaca basmallah bersama:
Mari, amati cara gurumu melafalkan Surat Al-Bayyinah, Perhatikan gerak mulut dan panjang pendek ketika melafalkannya
Sebelum membaca surah Al-Bayyinah, cermati dahulu tulisan ayat pertama sampai dengan ayat terakhir.
Cermati dan tirukan pelafalan surah Al-Bayyinah di atas secara berulang-ulang sampai fasih dan lancar.
2. Mengartikan kosa-kata surat Al-Bayyinah:
LAFADH |
ARTI |
LAFADH |
ARTI |
لَمْ |
tidaklah |
يَكُنِ |
adalah |
الَّذِينَ |
Orang-orang |
كَفَرُوا |
Orang-orang kafir |
مِنْ |
dari |
أَهْلِ الْكِتَابِ |
Ahli kitab |
وَالْمُشْرِكِينَ |
Dan orang musyrik |
مُنفَكِّينَ |
meninggalkan |
حَتَّى |
sehingga |
تَأْتِيَهُمُ |
Datang kepada mereka |
الْبَيِّنَةُ |
Bukti yang
nyata |
رَسُولٌ |
Seorang rasul |
مِّنَ اللَّهِ |
Dari Allah |
يَتْلُو |
membacakan |
صُحُفاً |
Lembaran-lembaran |
مُّطَهَّرَةً |
Yang suci |
فِيهَا |
padanya |
كُتُبٌ |
Kitab-kitab |
قَيِّمَةٌ |
Yang lurus |
وَمَا |
Dan tidaklah |
تَفَرَّقَ |
Terpecah belah |
أُوتُوا
الْكِتَابَ |
Orang yang diberi kitab |
إِلَّا |
kecuali |
بَعْدِ |
setelah |
جَاءتْهُمُ |
Telah datang kepada mereka |
أُمِرُوا |
Mereka diperintahkan |
لِيَعْبُدُوا |
Untuk menyembah |
مُخْلِصِينَ |
Dengan ikhlas |
لَهُ |
baginya |
الدِّينَ |
agama |
حُنَفَاء |
Ikhlas semata-mata |
وَيُقِيمُوا |
Dan mendirikan |
الصَّلَاةَ |
shalat |
وَيُؤْتُوا |
Dan menunaikan |
الزَّكَاةَ |
zakat |
وَذَلِكَ |
Danb itulah |
دِينُ الْقَيِّمَةِ |
Agama yang lurus |
إِنَّ |
sesungguhnya |
فِي |
dalam |
نَارِ |
api |
جَهَنَّمَ |
Neraka jahannam |
خَالِدِينَ |
kekal |
أُوْلَئِكَ |
Itulah |
هُمْ |
Mereka |
شَرُّ |
Seburuk-buruk |
الْبَرِيَّةِ |
makhluk |
آمَنُوا |
beriman |
وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ |
Dan mengerjakan kebaikan |
خَيْرُ |
Sebaik-baik |
جَزَاؤُهُمْ |
balasan |
عِندَ رَبِّهِمْ |
Di sisi tuhan |
جَنَّاتُ |
Surga-surga |
عَدْنٍ |
‘adn |
تَجْرِي |
mengalir |
تَحْتِهَا |
dibawahnya |
الْأَنْهَارُ |
Sungai-sungai |
خَالِدِينَ |
kekal |
أَبَداً |
selamanya |
رَّضِيَ اللَّهُ |
Allah senang |
عَنْهُمْ |
Kepada mereka |
وَرَضُوا عَنْهُ |
Dan mereka ridha kepada Allah |
لِمَنْ |
Bagi siapa saja |
خَشِيَ |
takut |
رَبَّهُ |
Tuhannya |
Terjemahan:
- Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan agama mereka sebelum datang kepada mereka Al Bayyinah
- Seorang Rasul dari Allah yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan
- Didalamnya terdapat kitab-kitab yang baik
- Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka Al Bayyinah
- Dan tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang benar
- Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik berada dalam api neraka jahanam, mereka kekal didalamnya, mereka itulah seburuk-buruk makhluk
- Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu adalah sebaik baik makhluk
- Balasan mereka adalah disisi Tuhan mereka, yaitu surga ' Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya selama-lamanya, Allah Ridha terhadap mereka dan mereka pun Ridha kepada-Nya, yang demikian itu adalah bagi yang takut kepada Tuhannya
Setelah mengetahui arti dari ayat-ayat surah Al-Bayyinah, sekarang kita akan mempelajari isi kadungan surah Al-Bayyinah. Berikut di antara isi kandungan surah Al-Bayyinah:
- Allah swt. menjelaskan bahwa ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. adalah ajaran yang benar dan lurus, sebagaimana ajaran yang dibawa oleh Nabi terdahulu.
- Orang-orang dari golongan ahli kitab dari orang-orang musyrik akan tetap patuh pada agamanya sampai datangnya Nabi yang telah dijanjikan oleh Allah.
- Setelah Nabi Muhammad saw. datang, mereka terpecah belah, sebagian ada yang beriman dan ada yang tidak.
- Allah swt. tidak menciptakan manusia kecuali untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya, yaitu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
- Perintah untuk mengerjakan shalat
- Perintah untuk mengeluarkan zakat
- Sesungguhnya sebaik-baik makhluk adalah orang-orang yang beriman dan mereka yang mengerjakan amal shalih dan sejahat-jahat makhluk adalah orang-orang kafir baik dari golongan ahli kitab dan orang-orang musyrik.
- Balasan bagi ahli kitab dan orang-orang musyrik adalah neraka jahanam.
- Balasan bagi orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan adalah surga dan Allah ridha terhadap mereka dan mereka juga puas dengan balasan dari Allah.
Berkata Imam Ahmad tentang surat Al-bayyinah hadits dari ‘amr:
Dari Ammar bin Abu Ammar, ia berkata, Aku mendengar Abu Hibbah Al Badri yaitu Malik bin Amr bin Tsabit Al Anshari, ia berkata, ketika diturunkan surat Al Bayyinah, berkata Jibril, wahai Rasulullah, sesungguhnya Tuhanmu memerintahkan supaya kamu membacakan surat itu kepada Ubay, maka bersabda Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam kepada Ubay: " Sesungguhnya Jibril telah memerintahkan agar aku membacakan surat ini kepada kamu. " Berkata Ubay: " Sungguh aku telah disebutkan disana Wahai Rasulullah ?, " beliau bersabda: " Ya, " lalu Ubay menangis.
Di dalam hadits lain berkata Imam Ahmad hadits dari Anas bin Malik,
Dari Anas bin Malik berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam kepada Ubay bin Ka'ab: " Sesungguhnya Allah telah memerintahkan aku agar aku membacakan kepada kamu Surat Al Bayyinah, " Ubay berkata: " Allah telah menyebut namaku kepadamu ?, " beliau bersabda: " Ya, " maka Ubay menangis, dan hadits ini diriwayatkan pula Al Bukhari, Muslim, At Tirmidzi dan An-Nasa'i, dari hadits Syu'bah dan seterusnya.
Dalam Hadits lain Imam Ahmad meriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab:
dari Ubay bin Ka'ab, ia berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam kepadaku: " Sesungguhnya aku diperintahkan untuk membacakan kepadamu Surat ini dan itu, " Aku bertanya: " Wahai Rasulullah, aku telah disebutkan di sana ?, " beliau bersabda: " Ya, " maka aku berkata kepadanya: " Wahai Abu Al Mundzir, maka kau telah gembira dengan hal itu, " ia berkata: " Dan apa yang dapat menghalangiku sedangkan Allah SWT telah berfirman فبذلك فليفرحوا هو خير مما يجمعـون قل بفضل الله وبرحمته (Katakanlah: 'Dengan karania Allah dan Rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan ") (Yunus: 58).
Ahmad yang meriwayatkan hadits dari Ubay bin Ka'ab ia berkata, sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam bersabda kepadaku: " Sesungguhnya Allah memerintahkan aku agar aku membacakan kepadamu Al Qur'an, " Ubay berkata, lalu beliau membaca surat Al Bayyinah, lalu dalam surat itu beliau bersabda:
" Seandainya anak Adam meminta harta sebesar lembah lalu harta itu diberikan kepadanya, maka pasti ia meminta yang kedua, dan jika ia meminta yang kedua lalu diberikan maka pasti ia akan meminta yang ketiga, dan sesungguhnya pasti anak Adam itu tidak akan diisi kecuali dengan tanah, dan sesungguhnya barang siapa yang bertaubat kepada Allah maka Allah pasti akan memberinya taubat, dan sesungguhnya agama disisi Allah adalah agama yang lurus (yaitu islam) dan bukan agama musyrik bukan yahudi dan bukan pula nashrani dan barang siapa yang berbuat baik maka pasti ia akan mendapatkan imbalannya, " (dikeluarkan oleh At-Tirmidzi dari hadits Abu Daud Ath-Thayalisi dari Syu'bah dan seterusnya, berkata At-Tirmidzi: hadits Hasan Shahih).
Juga hadits Dari Ka'ab bin Ubay, bahwa ia telah berselisih paham dengan seseorang yaitu ' Abdullah bin Mas'ud tentang bacaan pada beberapa bagian Al Qur'an, maka ia mengadukan masalah ini kepada Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam, lalu Rasulullah meminta keduanya (Ubay bin Ka'ab dan ' Abdullah bin Mas'ud) untuk membaca bacaan masing-masing, lalu kepada Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam bersabda: " Kamu benar, " berkata Ubay: " Aku mengalami keraguan yang tidak pernah aku alami dimasa Jahiliyah, " maka Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam memukul dada Ubay, berkata Ubay, lalu tubuhku dibanjiri dengan keringat, seakan-akan aku melihat kepada Allah suatu ketakutan, dan Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam mengabarkan kepadanya bahwa Jibril datang kepada beliau, maka Jibril berkata: " Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu agar engkau membacakan Al Qur'an kepada umatmu dengan satu huruf. maka aku bersabda: " Saya memohon kepada Allah ampunan-Nya, lalu Jibril berkata: " Dengan dua huruf, " dan terus Jibril mengatakan demikian hingga Jibril berkata: " Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu agar engkau membacakan kepada umatmu Al Qur'an dengan tujuh huruf, " sebagaimana telah kami sebutkan hadits ini secara rinci pada permulaan penafsiran, dan ketika diturunkan ini dan didalamnya terdapat Ayat ke-2 dan ketiga yang berbunyi (Seorang Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. didalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus), jadi surat ini dibacakan Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam kepada Ubay untuk menyampaikan, untuk memantapkan dan untuk memberi peringatan, Wallahu A'lam.
Yang mana hal ini serupa dengan apa yang dialami ' Umar bin Khatthab ketika ia bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam pada hari Hudaibiyah, ' Umar bertanya, bukankah engkau telah mengabarkan kepada kami bahwa kami akan mendatangi Ka'bah untuk berthawaf ? beliau bersabda: " Ya, dan apakah aku mengabarkan kepadamu bahwa engkau akan datang ke Ka'bah pada tahun ini, " Umar menjawab: " Tidak, " beliau bersabda: " Maka sesungguhnya engkau akan mendatangi Ka'bah dan berthawaf disana. Setelah mereka kembali dari Hudaibiyah dan Allah menurunkan kepada Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam surat Al Fath, beliau memanggil ' Umar bin Khatthab, lalu beliau membacakan surat Al Fath itu kepada ' Umar yang mana dalam surat tersebut terdapat firman Allah yang berbunyi (Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, Insya Allah dengan keadaan aman) (Al Fath: 27).
5. Tafsir Surat Al-Bayyinah
Sedangkan yang dimaksud dengan ahli kitab maka mereka itu adalah orang-orang Yahudi, Nashrani, orang-orang musyrik penyembah patung dan api dari orang Arab maupun yang bukan orang Arab, Mujahid berkata, mereka itu tidak akan meninggalkan agama mereka hingga kebenaran itu telah menjadi jelas bagi mereka, begitu juga pendapat Qatadah: حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ (Sebelum datang kepada mereka (Al Bayyinah) yaitu Al Qur'an), oleh karena itu Allah berfirman: لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ (Orang-orang kafir yakni ahli kitab) الكتب والمشركين متفكين حتى يأتيهم البينـة dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan agama mereka sebelum datang kepada mereka Al Bayyinah), kemudian Allah menerangkan maksud dari Al Bayyinah itu dengan firman-Nya: رَسُولٌ مِّنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفاً مُّطَهَّرَةً (Seorang Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan). Yang dimaksud dengan Rasul dari Allah itu adalah Muhammad Shalallahu ' Alaihi Wa Salam; dan yang dibacakannya itu adalah Al Qur'an yang tertulis dilangit yang tertinggi dalam lembaran-lembaran suci, sebagaimana firman Allah dalam surat Abasa ayat yang ke-13 sampai ayat yang ke-16.
Dan firman-Nya: فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ (di dalamnya terdapat kitab yang baik), berkata Ibnu Jarir, " di dalam lembaran-lembaran suci itu yaitu Al Qur'an terdapat kitab-kitab dari Allah yang benar, lurus dan Adil yang didalamnya tidak ada kesalahan karena lembaran-lembaran suci itu datangnya dari sisi Allah.
Berkata Qatadah: رَسُولٌ مِّنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفاً مُّطَهَّرَةً (seorang rasul dari Allah membacakan lembaran-lembaran yang disucikan), maksudnya adalah Al Qur'an diucapkan dengan sebaik-baik ucapan. Berkata Ibnu Zaid: فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ (di dalamnya terdapat kitab-kitab yang baik), lurus dan adil.
Dan firman – Nya: وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءتْهُمُ الْبَيِّنَةُ (Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka Al Bayyinah), sama dengan firman Allah surat Ali Imran ayat ke-105), maksudnya adalah umat-umat yang diturunkan kepada mereka kitab-kitab sebelum Al Qur'an, mereka bercerai berai dan berselisih dalam hal memahami maksud yang Allah kehendaki dalam kitab-kitab mereka. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan melalui jalan hadits yang berbeda-beda:
" dari Abu Hurairah bahwasanya rasulullah bersabda: Sesungguhnya umat Yahudi akan terpecah belah hingga tujuh puluh satu golongan, dan sesungguhnya umat Nashrani akan terpecah belah hingga tujuh puluh dua golongan, dan umat ini akan terpecah belah hingga tujuh puluh tiga golongan”. (HR. Turmuzi)
Para shahabat bertanya siapakah mereka itu wahai Rasulullah ?, beliau bersabda: " Yaitu golongan yang mengikuti ku dan sahabat-sahabatku.
Dan firman – Nya: وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ (dan tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada – Nya). Oleh karena itu Allah berfirman: حُنَفَاء (dengan lurus), meninggalkan kesyirikan menuju pada Tauhid, sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat yang ke-36).
Dan supaya mereka mendirikan shalat yaitu ibadah jasmani yang paling mulia, dan menunaikan Zakat), yaitu berbuat baik kepada orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan. Yang demikian itu adalah agama yang benar, agama yang lurus dan adil atau umat yang lurus dan adil.
Sebagian besar dari para ulama seperti Az-Zuhri dan Asy-Syafi'i menjadikan ayat ini sebagai dalil bahwa perbuatan-perbuatan manusia adalah termasuk pada iman seseorang, oleh karena itu Allah berfirman: وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (Dan tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan demikian itulah agama yang benar).
Pada ayat ke-6 dari surat Al-Bayyinah Allah mengabarkan tentang tempat kembalinya orang-orang durhaka yaitu para ahli kitab dan orang-orang musyrik yang menentang kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada mereka dan menentang kitab kitab Allah yang diturunkan kepada mereka dan menentang Nabi-nabi yang Allah utus kepada mereka, tempat mereka dihari kiamat kelak. adalah dineraka Jahanam mereka kekal didalamnya yaitu tidak melarikan diri dari neraka itu, dan mereka itulah seburuk-buruk makhluk ciptaan Allah, إن الذين كفروا من أهل الكتب والمشركين في نار جهنم خلدين فيها أولئك هم شر البرية (Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang orang musyrik berada dalam api neraka jahanam, mereka kekal didalamnya, mereka itulah seburuk-buruk makhluk).
Kemudian Allah mengabarkan tentang keadaan orang baik yaitu orang-orang yang memiliki keimanan dalam hati mereka serta melakukan perbuatan-perbuatan mereka dengan seluruh anggota tubuh mereka bahwa mereka adalah sebaik-baik makhluk, Sesungguhnya orang-orang yang beriman) إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُوْلَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (dan mengerjakan amal Shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk).
Abu Hurairah beserta sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai dalil yang membuktikan bahwa orang-orang Mu'min yang baik adalah lebih baik dari pada malaikat, berdasarkan firman Allah: أُوْلَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (mereka itu adalah sebaik-baik makhluk
Kemudian Allah berfirman جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ, (balasan di sisi tuhan mereka dihari kiamat Yaitu surga ' Adn yang mengalir di bawahnya sungai sungai, mereka kekal didalamnya selama-lamanya), yaitu kekal tidak terputus-putus, tidak terhenti-henti dan tidak ada habis-habisnya, رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ (Allah ridha terhadap mereka), kedudukan Ridha Allah kepada meraka adalah keridhaan pada tempat tertinggi dengan apa yang Allah berikan kepada mereka berupa kenikmatan yang terus menerus, وَرَضُوا عَنْهُ (dan mereka pun ridha kepada-Nya), maksudnya adalah pada apa yang Allah berikan kepada mereka berupa kenikmatan.
Dan firman-Nya: ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ (Yang demikian itu adalah bagi Allah orang yang takut kepada Tuhannya), balasan yang sedemikian itu mereka terima adalah merupakan hasil adanya rasa takut mereka kepada Allah, dengan melakukan ketaqwaan kepada Allah sebenar-benar taqwa dan menyembah Allah seakan-akan ia melihat Allah, dan ia mengetahui bahwa jika ia tidak bisa melihat Allah maka Allah pasti akan melihatnya.
Rangkuman:
- Surah Al-Bayyinah adalah surah yang ke-98 dari 114 surah yang ada dalam Al-Qur'an. Surat Al-Bayyinah terdiri dari 8 ayat dan termasuk surat Madaniyah artinya surat yang diturunkan setelah Nabi Muhammad saw. hijrah ke madinah.
- Surah Al-Bayyinah diturunkan sebelum surah At-Talaq. Al-Bayyinah artinya bukti yang nyata. Kata Al-Bayyinah diambil dari kata Al-Bayyinah yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Surah ini secara garis besar berisi tentang: Orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak goyah kepercayaannya dan berselisih pendapat ! sesudah datangnya Nabi Muhammad saw, Mereka hanya diperintahkan untuk menyembah Allah swt. dengan ikhlas, mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat yang merupakan ajaran agama yang lurus, Ancaman terhadap orang-orang kafir, yaitu akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam, Balasan terhadap terhadap orang beriman dan beramal shalih ialah akan dimasukkan ke dalam surga dan mendapat ridha Allah swt, Mengerjakan shalat, puasa, dan zakat berhubungan dengan gerak lahir dan batin harus dilakukan dengan ikhlas dan taqwa untuk mencapai balasan yang disediakan bagi orang orang yang beriman dan beramal shaleh dan Ibadah tidak akan diterima, jika tidak didasari dengan keimanan dan keikhlasan.