Penipuan Pada Timbangan Emas
Dua orang lelaki menghampiri mereka, salah seorang di antaranya berkata kepada temannya,”
Khalid, aku meragukan timbangan orang ini.”Khalid:”Hai Hasan, jangan khawatir, kita akan menimbang emas itu di pedagang yang lain.”Ketika kedua lelaki itu mendekati mereka, Hasan berkata,”As-Salamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Khalid berkata,”Kami ingin menimbang emas ini padamu, boleh ?”“Silakan saudaraku,”jawab Abu Faris.
Abu Faris kemudian mengambil emas itu dan menimbangnya. Ternyata berat emas itu 96 gram. Hasan menatap Khalid dan berkata,”Bukankah telah aku katakan, pedagang itu penipu.”
Syaikh berkata,”Ada apa ini -semoga Allah memberkati kalian berdua-. Sebelumnya kalian berdua harus menenangkan diri. Aku bertanya, ada apa ?”
“Kami membeli 99 gram emas dari toko di samping kalian. Lalu, kami datang kepadamu untuk menimbangnya. Ternyata berat emas itu 96 gram, tapi pemilik toko ini mengurangi biaya cetak,”jawab Hasan.
Syaikh berkata,”Jika itu benar terjadi, pemilik toko itu telah melakukan kesalahan yang besar, bila ia mengetahui hal itu. Walau bagaimanapun, marilah kita berangkat wahai Ammar untuk mengingatkan pedagang itu kepada Allah bersama kedua orang ini.”
“Mari, Syaikh,”jawab Ammar. Keduanya kemudian meninggalkan Abu Faris. Syaikh memberi salam,”As-Salamu'alaikum warahmatullahi, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, ya Abu Faris.”
“Semoga berada dalam lindungan Allah, wa'alaikum salam warah matullah,”jawab Abu Faris. Syaikh dan muridnya kemudian masuk ke toko sebelah. Syaikh memberi salam kepada pemilik toko itu, ' As-Salamu'alaikum warahmatullah.”
“Wa'alaikum salam warahmatullah,”jawab pemilik toko.
”Semoga Allah memberkatimu,”Kenapa konsumenmu marah sepulang darimu ?”Syaikh bertanya, menyelidik hal itu.”Bagaimana hal itu terjadi, padahal kami melayani mereka,”jawab pemilik toko.”Mereka berkata bahwa timbangan itu kurang tiga gram,”ungkap Syaikh.
Pemilik toko kemudian mengambil emas itu dan menimbangnya untuk yang kedua kalinya. Ternyata, benar saja ia menzalimi mereka sebanyak tiga gram. Ia berkata,”Aku minta maaf, itu kesalahanku dan aku tidak menyadarinya. Maaf, kami siap melayani kalian. Apa yang kalian inginkan ?”
Syaikh berkata,”Kami ingin mengingatkanmu, sehingga praktik seperti ini tidak berulang-ulang. Sementara itu, orang-orang mengira bahwa kamu adalah pedagang terpercaya yang didatangi oleh para konsumen. Di antara mereka ada yang tidak dapat membaca, menulis. dan tidak pula mengenal apa pun tentang timbangan emas. Mereka telah menaruh kepercayaan kepada pedagang tertentu yang berbuat baik kepada mereka dari luarnya. Padahal sebenarnya pedagang itu adalah penipu dan pengkhianat. Dari luarnya pedagang itu memang berbuat baik kepada konsumen dengan menurunkan biaya pencetakan emas, tapi mereka menipu dalam timbangan. Sementara, para konsumen itu tidak biasa membaca bahasa Arab, apalagi dengan bahasa Inggris. Sementara angka-angka dalam timbangan itu sendiri menggunakan angka-angka Inggris. Sebagaimana kita ketahui, angka enam itu hampir sama dengan angka sembilan.
Karena itulah ia mengubah angka enam menjadi sembilan. Akibatnya ia mengambil keuntungan secara zalim dan melanggar sebanyak tiga gram. Pedagang itu memanipulasi mereka dengan berbuat baik kepada mereka dengan mengurangi biaya cetak sebanyak 20 pound. Padahal, dari sisi yang lain mereka mengambil keuntungan yang berlipat ganda dari jumlah tersebut. Ini jelas haram dan ini merupakan penipuan serta pengkhianatan yang menghilangkan keberkahan. Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang menipu kami, maka ia bukanlah dari (golongan) kami.” (Hadis riwayat Muslim 102, At-Tirmidzi 1315, Abu Daud 4352, dan Ahmad 7250). Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang menipu kami, maka ia bukanlah dari golongan kami, tipu muslihat dan pengkhianatan itu di neraka. (Hadis riwayat Ath-Thabrani ).
Terkadang Allah meninggikan si pedagang pengkhianat ini, lalu mem biarkannya sebentar, dan setelah itu menyiksanya dengan tanpa disa darinya. Memang dengan cara yang diharamkan ini si pedagang kadang mendapat keuntungan lima puluh ribu. Namun, Allah memberi cobaan kepadanya dengan penyakit yang menghabiskan dana berlipat ganda dari keuntungan itu. Ini di dunia, lebih dari itu di akhirat pun telah menanti siksaan yang pedih dan posisi yang hina pada hari di mana mereka dihancurkan di atas kepala para saksi. Ia adalah pengkhianat yang berkhi anat kepada orang-orang yang menaruh dugaan baik terhadapnya, dan menganggapnya sebagai sosok yang terpercaya. Selanjutnya, aib orang itu akan terbongkar di hadapan mereka.
Allah berfirman: Pada hari ditampakkan segala rahasia. (QS. Ath Thariq (86): 9)
Yakni, setiap keburukan yang kamu takutkan keluar akan dimun culkan di hadapan orang-orang. Rasulullah bersabda: “Bagi setiap pengkhianat itu ada bendera pada hari kiamat. Dikatakan, Ini adalah pengkhianat fulan.” (Hadis riwayat Al-Bukhari 3186 dan Muslim 1735).
Seandainya orang yang melakukan perbuatan buruk itu teringat akan posisinya di hadapan Allah 5, niscaya dirinya tidak akan pernah kuat untuk melakukan itu. Sebab, kekuatan itu merupakan pertanda lemahnya iman, dan bahkan matinya iman di hati, na'uzubillab. Demi Allah, bagaimana mungkin aku akan menipu orang yang memberi kepercayaan kepadaku ? Sementara Allah berfirman:
ويل للمطففين . الذين إذا اكتالوا على الناس يستوفون . وإذا كالوهم أو وزنوهم يخسرون
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (QS. Al-Muthaffifin (83): 1-3)
Dengan cara seperti ini, pedagang itu mengurangi timbangan. Maka, balasan untuknya adalah lembah di neraka jahanam. Dikatakan kepada nya: ' celaka, berlindunglah pada setiap hari dari panas neraka Jahanam.”
Maka, takutlah engkau kepada Allah dan sadarlah. Semoga Allah memberkatimu dalam hal ini, sehingga orang-orang tidak berburuk sangka terhadapmu. Kami tidak bermaksud kepadamu dengan kondisi ini. Tetapi kami hanya mengingatkanmu sehingga jiwamu tidak menguasaimu untuk melakukan hal itu. Aku memohon kepada Allah agar memberi petunjuk kepada kita semua.”
”Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. Yakinlah bahwa aku tidak pernah bermaksud seperti itu. Ini dia tiga gram yang kurang itu dan maafkanlah aku,”ungkap si pemilik toko, sambil memberikan sisa kekurangannya.
”Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, wassalamu'alaikum,”ungkap Syaikh, mengakhiri. Kedua lelaki itu, Khalid dan Hasan, kemudian berterima kasih kepada Syaikh dan mengucapkan kata berpisah kepadanya. Keduanya lalu pergi, sementara Syaikh dan muridnya meneruskan perjalanan.