Penyelewengan Di Toko Buku
Kemudian dalam perjalanannya, Syaikh melewati toko kertas, lalu berkata,”Sebentar Ammar. Berhenti di sini. Saya ingin membeli peralatan tulis menulis dari toko buku ini.” “Ya, tetapi tenang dulu Syaikh. Saya akan membawamu ke tempar yang kamu inginkan”tegas Ammar.”Ayo kita ke sana,”ajak syaikh.
Sampailah mereka berdua di toko buku itu. Lalu Syaikh mengucapkan salam,”As-Salámu'laikum warahmatullahi wabarakatuh.”Pemilik toko pun menjawabnya dengan mengucapkan,”Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.”Syaikh berkata,”Semoga setiap tahun kamu berada dalam kebaikan.” “Demikian juga dengan kamu, semoga selalu dalam sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah.
Selamat datang, kalian telah membuat kami merasa terhormat dan bahagia dengan kunjungan kalian kemari,”Balas pemilik toko. Syaikh pun masuk, dia berkeliling dalam toko buku, lalu berkata,”Saya ingin membeli sebagian alat tulis dari toko buku kalian.” “Kami siap melayanimu, silakan katakan saja apa yang kamu inginkan,”kata sang pemilik toko.
Jual Beli Buku yang mengumbar Nafsu
Ketika Syaikh berjalan-jalan mengunjungi toko buku, tiba-tiba ia melihat buku-buku yang terpajang di sana, di antaranya sebagai berikut:
Buku Syams Al-Ma'arif berisi tentang cara-cara melakukan berbagai macam sihir yang dapat mengakibatkan fitnah di antara kaum muslim. Begitu pula buku Badii ' Az Zuhur, buku ini penuh dengan dongeng dongeng palsu yang tidak sesuai dengan batasan syariat dan akal. Semua buku tersebut tentu tidak berguna sama sekali, tidak dapat dijadikan buku pedoman karena di dalamnya terdapat beragam kerusakan.
Buku yang terakhir juga, yaitu buku 200 Pertanyaan sekitar Cinta, dan Surat Surat Cinta, hanya cocok dibuang ke tempat sampah. Buku tersebut menjadi penyebab timbulnya kemungkaran pada orang-orang yang beriman, karena ia mengajarkan para pemuda pemudi beberapa perkara yang menyimpang dari akhlak terpuji.
Jual beli pada buku-buku seperti ini termasuk tolong menolong dalam kejahatan, sementara saling menasihati untuk tidak berjual beli buku buku tersebut termasuk tolong-menolong dalam kebaikan. Hal ini karena buku-buku tersebut merusak akidah muslim dan mengubah konsisten beragamanya kepada kebatilan.”
Di antara cara berbahaya tersebut adalah kisah-kisah cinta dan buku-buku s3ks. Para pengarangnya mengajak Anda untuk berkhayal, menghabiskan waktu luang, dan membuat perasaan Anda terbang di angkasa fitnah.”
Bertakwalah kepada Allah dan jauhi membaca buku-buku yang dapat menjadi penyebab kesesatan kaum muslim, karena jual beli buku buku tersebut dilarang serta tidak dibolehkan. Anda sebaiknya membaca buku-buku yang bermanfaat seperti: Alquran, buku-buku sunah seperti: Al-Bukhari Muslim, buku-buku sunah keempat imam, buku-buku tafsir, seperti: Tafsir Ibnu Jarir, Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan lain-lain.
Anda juga sebaiknya membaca buku kedua Syaikh Islam yang bermanfaat. Berjuang untuk menyebarkan buku-buku seperti ini termasuk mengajak kepada kebaikan dan melarang kemungkaran. Hal ini karena”Diharamkan atas laki-laki atau perempuan untuk membaca buku-buku bid'ah sesat dan majalah yang menyiarkan legenda-legenda dusta atau menyeru pada kerusakan akhlak, kecuali jika si pembaca mampu menolak ajakan-ajakan tersebut dari dalam dirinya.
Pengelola toko berkata,”Wahai Syaikh, Anda lebih mengetahui daripada kami, mengenai kandungan kerusakan yang ada pada buku-buku tersebut. Kalau memang demikian pendapat Anda, maka kami insya Allah akan menarik buku-buku tersebut dari toko kami, sehingga itu tidak menjadi penyebab kerusakan, dan kami akan menggantinya dengan buku-buku Anda tunjukkan.”
Syaikh berkata,”Semoga Allah membalas kebaikan untukmu karena Anda berniat mengubahnya dan semoga kita dilimpahi rezeki yang halal.”Kemudian pengelola toko tersebut segera mengumpulkan buku-buku tersebut dan meletakkannya pada tempat khusus untuk dibakar.
Kutipan Dari Buku Tahzdir Al-Kiram Min Mi'ah Bab Min Abwabil Haram (Terj. Uang Haram) yang ditulis oleh Ibrahim bin Fathi bin Abdul Al-Muqtadir
Ketika Syaikh berjalan-jalan mengunjungi toko buku, tiba-tiba ia melihat buku-buku yang terpajang di sana, di antaranya sebagai berikut:
- Buku Al-Fushush,
- Al-Futuhat Al-Makkiyah, keduanya karya Ibnu Arabi.
- Buku Syams Al-Ma'arif.
- Buku Badai ' Al-Zubur fi Waqar Ad-Duhur.
- Buku 200 Pertanyaan sekitar Cinta, hubungan laki-laki dan perempuan, dan Surat-Surat Cinta.
Syaikh bertanya,”Buku-buku apakah ini dan mengapa dipajang di toko bukumu ?”Pengelola toko menjawab,”Ini buku-buku agama yang bermanfaat, kami pajang untuk dijual.”Syaikh berkata,”Buku-buku ini sangat berbahaya bagi akidah seorang muslim dan mengajak pada kesesatan. Buku Al-Fushush dan Al Futuhat Al-Makkiyah keduanya karya Ibnu Arabi, yaitu kedua buku yang di dalamnya ia mengajak orang kepada hulul dan ittihad untuk menghancurkan segala syariat-syariat langit.”
Buku Syams Al-Ma'arif berisi tentang cara-cara melakukan berbagai macam sihir yang dapat mengakibatkan fitnah di antara kaum muslim. Begitu pula buku Badii ' Az Zuhur, buku ini penuh dengan dongeng dongeng palsu yang tidak sesuai dengan batasan syariat dan akal. Semua buku tersebut tentu tidak berguna sama sekali, tidak dapat dijadikan buku pedoman karena di dalamnya terdapat beragam kerusakan.
Buku yang terakhir juga, yaitu buku 200 Pertanyaan sekitar Cinta, dan Surat Surat Cinta, hanya cocok dibuang ke tempat sampah. Buku tersebut menjadi penyebab timbulnya kemungkaran pada orang-orang yang beriman, karena ia mengajarkan para pemuda pemudi beberapa perkara yang menyimpang dari akhlak terpuji.
Jual beli pada buku-buku seperti ini termasuk tolong menolong dalam kejahatan, sementara saling menasihati untuk tidak berjual beli buku buku tersebut termasuk tolong-menolong dalam kebaikan. Hal ini karena buku-buku tersebut merusak akidah muslim dan mengubah konsisten beragamanya kepada kebatilan.”
Di antara cara berbahaya tersebut adalah kisah-kisah cinta dan buku-buku s3ks. Para pengarangnya mengajak Anda untuk berkhayal, menghabiskan waktu luang, dan membuat perasaan Anda terbang di angkasa fitnah.”
Bertakwalah kepada Allah dan jauhi membaca buku-buku yang dapat menjadi penyebab kesesatan kaum muslim, karena jual beli buku buku tersebut dilarang serta tidak dibolehkan. Anda sebaiknya membaca buku-buku yang bermanfaat seperti: Alquran, buku-buku sunah seperti: Al-Bukhari Muslim, buku-buku sunah keempat imam, buku-buku tafsir, seperti: Tafsir Ibnu Jarir, Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan lain-lain.
Anda juga sebaiknya membaca buku kedua Syaikh Islam yang bermanfaat. Berjuang untuk menyebarkan buku-buku seperti ini termasuk mengajak kepada kebaikan dan melarang kemungkaran. Hal ini karena”Diharamkan atas laki-laki atau perempuan untuk membaca buku-buku bid'ah sesat dan majalah yang menyiarkan legenda-legenda dusta atau menyeru pada kerusakan akhlak, kecuali jika si pembaca mampu menolak ajakan-ajakan tersebut dari dalam dirinya.
Pengelola toko berkata,”Wahai Syaikh, Anda lebih mengetahui daripada kami, mengenai kandungan kerusakan yang ada pada buku-buku tersebut. Kalau memang demikian pendapat Anda, maka kami insya Allah akan menarik buku-buku tersebut dari toko kami, sehingga itu tidak menjadi penyebab kerusakan, dan kami akan menggantinya dengan buku-buku Anda tunjukkan.”
Syaikh berkata,”Semoga Allah membalas kebaikan untukmu karena Anda berniat mengubahnya dan semoga kita dilimpahi rezeki yang halal.”Kemudian pengelola toko tersebut segera mengumpulkan buku-buku tersebut dan meletakkannya pada tempat khusus untuk dibakar.
Kutipan Dari Buku Tahzdir Al-Kiram Min Mi'ah Bab Min Abwabil Haram (Terj. Uang Haram) yang ditulis oleh Ibrahim bin Fathi bin Abdul Al-Muqtadir