Perkembangan Psikologi Klinik
Psikologi klinik dalam pertumbuhannya terpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhannya oleh cabang-cabang psikokologi yang lain dan berbagai ilmu yang lain. Telah kita sebutkan tentang sumbangan psikologi dinamisme, psikopatologi dan perbedaan-perbedaan perseorangan. Psikologi ini berpengaruh dalam mengarahkan perhatian kepada perseorangan. Pengaruh perhatian ini pada perkembangan ujian-ujian psikologi.
Nampak pengaruh psikologi kanak-kanak pada gerakan bimbingan kanak-kanak dan penyiapan jadwal-jadwal pertumbuhan. Malah penderita pertama yang diterima di klinik psikologi adalah seorang kanak-kanak y ang mengalami masalah pelajaran. Juga penemuan-penemuan Freud menyebabkan perhatian tertuju kepada pengaruh tahun-tahun awal dalam kehidupan dan mengkaji sosialisasi psikoseks.
Juga psikologi sosial dan anthropologi mengarahkan perhatian pada kajian terhadap keanggotaan penderita dalam budaya, kelas-kelas dan kumpulan-kumpulan, dan menekankan pentingnya faktor lingkungan dalam membentuk pribadi dan tingkalaku dan menganggap remeh nilai perbandingan di antara orang-orang dari berbagai kebudayaan berdasar pada ujian psikologi yang biasa.
Psikoanalisa pada mulanya memandang kehidupan manusia sebagai suatu drama dalam, yaitu pertarungan antara tuntutan- tuntutan bawah sadar yang bersifat naluri dan kekangan-kekangan masyarakat. Adapun ego, yaitu fungsi-fungsi kognitif dan sosial yang menurut prinsip realitas, tiada lain daripada suatu langkah ke arah penafsir an yang mendalam. Mimpi, assosiasi bebas, dan kesilapan lidah itulah dia kebenaran yang hakiki.
Lebih tepatnya dikatakan bahwa psikoanalisa telah turut membantu dalam menemukan dinamika tingkah laku sosial.
Misalnya rasa benci dapat bersembunyi di belakang tabir tunduk-patuh kepada kekuasaan, juga kehidupan keluarga mempengaruhi teknik yang dengannya kanak-kanak bergerak balas kepada sistem-sistem sosial dan bagaimana menyerapkannya dan memadukannya dengan pribadiny a, juga bagaimana keinginan-keinginan terpendam dapat dipantulkan kepada kehidupan sosial dan politik.
Sumbangan-sumbangan ini nampak pada kajian-kajian terhadap prasangka rasial (racial prejudice), identitas kebangsaan, pribadi tangan besi (authoritarian personality) dan konsep-konsep y ang berkaitan dengannya seperti hubungan an- tara "social atmosphere" yang berlaku (demokratik, autokratik dan anarki) dan tingkahlaku pengikut-pengikut dalam suasana tertentu.
Begitu juga dengan kajian tentang "peranan obyektif" dan "peranan subyektif" dalam kajian yang dibuat oleh Newcomb di Bennington College, dan berbagai kajian-kajian dalam psikologi industri. Kerjasama antara ahli psikoan alis a Cardiner dan ahli antrho- pologi Linton memberi pengaruh besar untuk memahami konsep "binaan pribadi dasar" (basic personality construct) yang menyatakan berbagai aspek pribadi di mana setiap orang turut serta dengan orang-orang lain yang terpengaruh oleh budaya bersama.
Ini, menurut Cardiner disebabkan oleh pengalaman-pengal aman masa kanak-kanak dalam keluarga. Erich Fromm juga berbicara tentang hal y ang hampir serupa tentang "identitas sosial" atau "pribadi sosial". Karena Horney memulangkan penyakit neurotik kepada gangguan-gangguan dalam hubungan-hubungan kemanusiaan. Malah Sullivan mentaksirkan perobatan psikologi itu sebagai suatu ilmu untuk mengkaji hubungan-hubungan kemanu- siaan.
Juga Erichson menaruh perhatian untuk mengkaji hubung- an antara ego dan masy arakat. Kesimpulannya, ahli psikologi klinik, ahli psikologi sosial dan ahli anthroppologi masing-masing pengaruh mempengaruhi satu sama lain dalam kajian-kaji an dan amal an-amalannya.
Pengaruh Teori-teori Personaliti
Psikologi klinik dalam pertumbuhan dan perkembangannya terpengaruh oleh berbagai aliran teori, tetapi sampai sekarang kita masih kekurangan teori yang mempunyai derajat yang menyeluruh (universal) yang dapat menolong ahli klinik untuk menghadapi berbagai masalah yang dihadapinya.
Dalam keadaan demikian biasanya ahli klinik kembali kepada pengalamannya sendiri dan kesetiaannya kepada teori tertentu untuk memberi arti kepada data-data psikologi yang diperolehnya.
Dalam hal ini pengalanman ahli klinik yang berpengalaman sederhana tidak berguna untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya. Telah kita bicarakan tentang sumbangan psikoanalisa dalam pengembangan psikologi klinik, tetapi telah kita lihat pada hasil- hasil kajian Garfield dan Kurtz berbagai-bagai perhatian teoritis bagi ahli-ahli psikologi klinik, sekurang-kurangnya di Amerika.
Di sini akan kita sentuh sepintas lalu tentang sumbangan-sumbangan bagi bilangan terbatas di antara aliran-aliran ini. Ini hanya sebagai misal, supaya lebih terang bagi pembaca latarbelakang psikologi klinik.
Teori-teori Pendidikan dan Prilaku
Pandangan kepada pendidikan sebagai interaksi (interac- tion) yang dinamik di antara berbagai proses, telah mengemukakan rangka teoritical yang dapat membimbing amalan klinik (clinical practices) dalam bidang pengobatan.
Di antaranya konsep-konsep pengukuhan atau peneguhan (reinforcement) pendidikan, berhentinya (extinction) tingkahlaku dan lain-lain. Sumbangan-sumbangan ini nampak pada model-model yang dikemukakan oleh Dollard dan Miller, Mowrer, Show. Showpin, Wolp, Bandura, Frank dan lain-lain lagi. Masing-masing telah berusaha mendekatkan psikologi klinik dan ilmu yang lebih besar, yaitu ilmu tingkah-laku (behavioral sciences), sebagaimana ia telah turut memecahkan pagar buatan yang terletak antara psikologi klinik dan psikologi eksperimental.
Psikologi Gestalt
Aliran ini berdini atas dasar penelitian ilmiah dan percobaan yang hati-hati, tidak membatasi penyelidikan di dalam lingkungan dinding sekolah; menguatkan interaksi (interaction) yang dinamik dalam suatu sistem yang terpadu; keseimbangan di antara ketegangan-ketegaangan; penyusunan dalam dan pentingnya pengamatan (perception) dan perkembangannya dengan susunan pribadi dan fungsi-fungsi dan perkembangannya termasuk penyelewengan dalam pengamatan; pandangan y ang mengatakan bahwa masa lampau hanya mempunyai arti jika hadir sekarang; dan perkara-perkara yang timbul oleh sebab pandangan ini, yaitu antara lain mestinya memperhitungkan tekanan-tekan an sekarang yang dihadapkan pada benda hidup.
Konsep-konsep ini nampak pada penyelidikan Lewin dan murid-muridnya dan pada mazhab Gestalt dalam pengobatan psikologi. Kalau teori Gestalt menaruh perhatian pada hubungan sebab akibat yang paralel dan dinamisma interaksi yang berentet dalam sistem-sistem terpadu (interactional), maka perhatian sekarang tertuju kepada mengkaji orang-orang dalam berbagai suasana, atau mengkaji benda hidup dalam lingkungan, atau interaksi yang bertalian satu sama lain di antara berbagai sebab atau perangsang-perangsang dan akibatnya (transactional).
Psikologi Diri dan Phenomenologi
Aliran ini nampak dalam pandangan seseorang dari segi bingkai rujukan dalam (Intemal frame of referance). Sedang aliran ketingkahlakuan memandang seseorang dari segi bingkai rujukan luar (external frame of reference) dan dari segi pandangan pemerhati. Juga sebalik dari pada pandangan aliran psikoanalisa yang memandang manusia dalam "bingkai rujukan persejarahan" (historical frame of reference).
Dan sekalipun berbagai aliran wujud dalam aliran fenomenologi, di antaranya aliran Murphy, aliran Leaky, aliran Bruner dan lain-lain, tetapi, "Konsep diri" (self- concept)dapat menggambarkannya sebaik-baiknya dalam Rodger yang terkenal dengan nama "pengobatan" yang tertuju pada penderita (Client-centered therapy).
Itulah serba sedikit uraian berkena an dengan perkembangan psikologi di Barat semenjak abad ke 18 sampai pertengahan abad ke 20, yang selanjutnya akan kita lihat perkembangannya semen- jak tahun lima puluhan sampai sekarang.
Salah satu gejala per kembangan itu adalah munculnya gerakan psikologi Islam di negeri Barat sendiri sebagai suatu usaha untuk memberikan penyelesaian bagi krisis-krisis yang dihadapi oleh manusia.
Sumber ini adalah dari buku Manusia dan Pendidikan yang ditulis oleh Hasan langgulung