Cara Mempergauli Istri di Masa Suci
Pergaulan yang baik selama masa-masa haid, hamil, dan nifas, harus berlanjut pada masa-masa suci bahkan kecintaan dan kasih sayangnya harus lebih meningkat, khususnya pada masa-masa subur, di mana wanita mengeluarkan sel-sel telur dari indung telur dan merasa lebih menyukai suaminya serta selalu ingin dekat dengan suaminya.
Suami juga harus mengetahui hal ini sehingga dia tidak berlaku keras yang membuat istrinya menjauh, sedih dan berduka. Sebaliknya, dia harus menyambutnya dengan penuh perasaan cinta. Saat yang paling membahagiakan dalam kehidupan seorang istri adalah saat dia mendengar kata-kata manis yang diucapkan suaminya dari dalam lubuk hatinya atas dasar cinta dan ketakjuban pada kecantikannya.
Kata-kata manis ini dapat membuat wanita terbuai sebagaimana juga membuai laki-laki. Hanya saja hal tersebut akan lebih lama terkenang oleh seorang wanita, bahkan bisa membuat hidupnya berubah. Seorang wanita terkadang bisa melupakan rasa lelah dan kepenatannya karena kata-kata manis yang dia dengar dari suaminya, bahkan kata-kata tersebut dapat menjadikan hidupnya bahagia selama berminggu-minggu.
Kata-kata manis dari suami bagi seorang wanita adalah seperti gula yang menjadikan kehidupan rumah tangga terasa sangat manis dan nikmat serta dapat memperbaharui cintanya setiap saat. Selain itu, kata-kata itu seperti kekuatan penghangat yang dapat menghilangkan kesengsaraan dan penderitaan hidup serta memperkuat kemauan wanita, juga menerangi hatinya dan menambah kemampuannya untuk menjalani berbagai kesulitan, serta memotivasinya untuk selalu berani berkurban dan memberi.
Karena sudah menjadi tabiat wanita, ia suka mendapat pujian dan penghormatan serta rasa kagum, di mana semuanya memberikan pengaruh sangat besar terhadapnya. Bahkan perhatian sedikit saja yang diberikan kepada seorang wanita, dapat merubah benci menjadi cinta.
Sebagaimana setiap laki-laki ingin mendapatkan penghormatan dan ucapan terima kasih dari orang lain serta menginginkan agar semua orang menghargai dan memberikan penilaian kepadanya, ia juga harus memberikan apa yang dia sukai dari orang lain kepada istrinya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفس
Dalam prakteknya, hal tersebut dapat diwujudkan dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yang halus dan lembut saat meminta bantuan istrinya, dan mengucapkan rasa terima kasih ketika istrinya dapat melaksanakan apa yang diminta dan diperintahkannya. Atau mengucapkan kata-kata pujian atas pengelolaan dan perhatian istrinya terhadap rumah seisinya atau keahliannya memasak. Atau menggunakan kata-kata rayuan nan indah untuk mengungkapkan kecantikan, penampilan, dan pakaian yang dikenakannya, serta ungkapan dan kata-kata lainnya yang mengungkapan penghormatan dan pemulian terhadapnya.
Semuanya bagi seorang istri lebih berharga daripada emas, berlian, pakaian, mobil, makanan dan minuman yang lezat, karena semuanya merupakan makanan bagi jiwa dan kebahagiaan bagi hati, sementara emas, berlian dan lain-lain merupakan makanan tubuh. Tidak diragukan lagi apabila seorang suami melakukan hal-hal tersebut, dia tengah menghindarkan dirinya dari neraka dan mengharapkan paha la dari Allah Azza wa Jalla, sebagaimana yang diberitahukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melalui sabdanya, " Hindarilah neraka, meskipun hanya dengan setengah butir korma. Barangsiapa yang tidak menemukannya, maka dengan menggunakan kata-kata yang baik." (HR. Al-Bukhari)
Dalam hadits yang lain, beliau juga berssabda, " Kata-kata yang baik adalah shadaqah. Sebagaimana pemberian uang dapat membahagiakan hati dan menghilangkan kesedihan, maka demikian itu pula kata-kata yang indah. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dan dikerjakan oleh seorang suami selama masa suci dan juga masa-masa lainnya:- Mempergault istri dengan baik, menghindarkan penderitaan darinya dan melupakan hal-hal yang pernah dilakukan istrinya, sebagai wujud kasih sayang kepadanya.
- Mencandai, mengajaknya bermain dan membuatnya tertawa. Sebab, yang demikian itu dapat membuat hatinya senang dan jiwanya tenang serta memotivasinya untuk rajin bekerja dengan mengharapkan keridhaan dan kecintaan sang suami. Hendaklah ia mendengarkan ucapan dan menghormati pendapatnya serta mengajaknya bermusyawarah.
- Canda, permainan, dan pergaulan yang baik tidak boleh membuatnya tunduk pada keinginan hawa nafsu istrinya sehingga merusak akhlak dan menjatuhkan kewibawaannya di hadapan istri. Tetapi, hendaklah dia melakukan semuanya secara tidak berlebihan, di mana jika dia melihat suatu kemungkaran, ia tidak segan-segan mengingatkan istrinya dan memperlihatkan kewibawaannya di hadapannya. Selain tidak boleh memberikan pertolongan kepadanya untuk melakukan kemungkaran.
- Tidak berlebihan dalam cemburu. Seorang suami boleh cemburu kepada istrinya selama hal itu tidak mengotori kehormatannya. Untuk itu, ia dapat melarang istrinya untuk tidak tabarruj atau berikhtilath dengan laki-laki asing yang bukan mahramnya. Namun demikian, ia tidak boleh berburuk sangka dan mencari-cari hal yang tidak terlihat. Di samping dia juga harus berhati-hati agar tidak menimbulkan cemburu istrinya. Ia tidak boleh menjatuhkan pandangannya kepada wanita lain, atau menyebutkan keindahan atau kecantikan wanita lain di hadapannya.
- Sederhana dalam memberikan nalkah. Artinya, tidak terlalu pelit dan tidak juga berlebih-lebihan Dalam hal ini, hendaklah ia selalu mengingat firman Allah Ta'ala, " Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenngu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal " ( QS. Al-Israa': 29 ).
- Menyenangkan hatinya dan membuatnya ridha meski dengan sedikit berbohong. Sebab, syariat telah memberikan keringanan kepada seorang suami untuk berbohong kepada istri untuk meluruskan dan membuatnya ridha. Suatu waktu, suami perlu juga memberikan kejutan berupa hadiah kecil karena wanita memang menyukai hal tersebut.
- Suami juga harus menjaga rahasia istrinya. Dia tidak boleh menyebarluaskannya, khususnya apa yang terjadi antara mereka berkaitan dengan masalah seksual. Sebab, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, " Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada Hari Kiamat kelak adalah orang laki-laki yang mendatangi istrinya dan istrinya mendatanginya ( berhubungan badan ), kemudian dia menyebarkan rahasianya."
- Tidak akan ada kehidupan rumah tangga tanpa adanya kesalahan atau perselisihan. Ini merupakan suatu yang alami. Tetapi, masalahnya menjadi tidak alami ketika perselisihan itu berkembang menjadi lebih parah. Karena, tidak ada tindakan yang lebih berbahaya yang akan memperparah perselisihan, daripada perginya suami dari rumah, khususnya pulang ke rumah keluarganya. Untuk itu, hendaklah seorang suami ketika terjadi suatu perselisihan untuk tidak tidur melainkan perselisihan itu sudah berakhir dan suasananya sudah mencair. Ini merupakan sarana yang paling baik untuk menenangkan dan menjernihkan jiwa. Hendaknya pasangan suami istri selalu menjadikan kitab Allah dan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai pegangan dalam menyelesaikan permasalahan
- Hendaklah suami memakai wangi-wangian dan berhias untuk istrinya, sebagaimana dia juga menyukai istrinya melakukan hal tersebut untuknya. Yang demikian itu akan memperkuat kecintaan dan kasih sayang kepada suaminya. Selain itu, dia juga harus benar benar memuaskan istrinya dalam memenuhi kebutuhan biologisnya.