Cara Penting Dalam Mendidik Anak
a. Memilih Waktu yang Tepat untuk Memberi Nasehat dan Arahan
Sesungguhnya hati seorang anak kadang terbuka dan kadang tertutup. Seorang ayah yang mampu memberi arahan kepada anaknya pada waktu hatinya terbuka, maka dia akan mendapatkan kesuksesan dalam mendidik anaknya. Sesungguhnya memilih waktu yang tepat untuk memberi arahan kepada anak, memiliki peranan yang sangat penting dalam kesuksesan memberi nasehat dan bimbingan.
Baca juga;
Di antara waktu yang tepat dan memiliki pengaruh besar terhadap diri seorang anak adalah: saat bertamasya, di perjalanan, di mobil. waktu makan dan waktu sakit serta waktu-waktu lainnya yang dipandang oleh seorang ayah sesuai dan tepat.
b. Berlaku Adil dan Memperlakukan Sama di Antara Anak-anak
Perasaan anak yang menganggap ayahnya lebih condong kepada saudaranya daripada kepada dirinya sendiri memiliki pengaruh yang buruk pada dirinya bahkan bisa menimbulkan akibat yang buruk di masa mendatang.
Agar seorang ayah sukses dalam mendidik anaknya, dia harus bersikap adil dan bersikap sama di antara anak-anaknya, karena kedua sikap tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kesegeraan anak untuk berbakti dan berbuat taat. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri bersabda, “Maka bertakwalah kalian kepada Allah serta berlakulah adil di antara anak-anak kalian.” (HR Al-Bukhari)
c. Memberikan Hak AnakAnak memiliki beberapa hak atas ayahnya. Dengan memberikan hak anak sebesar apa pun, hal itu akan menanamkan rasa positif dalam jiwa anak untuk menyambut kehidupan, sehingga dia akan belajar bahwa kehidupan itu mengambil dan memberi ( take and give ), dan dengan demikian potensinya akan semakin terbuka untuk menggambarkan jalan kehidupannya, dalam mengekspresikan dirinya dan menuntut hak-haknya. Kebalikan dari itu, akan mengakibatkan sikap pasif dan keputusasaan.
d. Mendoakan Anak
Doa seorang ayah untuk anaknya akan dikabulkan Allah Azza wa Jalla. Untuk itu, seorang ayah yang ingin mendoakan anaknya, hendaknya menundukkan dan memasrahkan diri ke hadirat Allah Ta'ala sambil memohon kepada-Nya agar Dia memberikan yang terbaik untuk anaknya serta menunjukkan kepada kesuksesan di masa depannya. Di antara hasil doanya, dia akan melihat anaknya baik dan saleh sehingga akan selalu menyenangkan hatinya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri sering berdoa untuk anak-anak. Dan beliau melarang para orangtua untuk mendoakan keburukan bagi anak-anaknya.
e. Memperlihatkan Kebaikan Anak di Hadapan Orang Lain
Seorang anak sangat memerlukan motivasi yang terus-menerus untuk menambah semangat dan gairahnya, dan agar jiwanya tergerak untuk merealisasikan berbagai perbuatan baik. Sarana yang paling bagus untuk itu adalah memperlihatkan kebaikan anak di hadapan orang lain dengan sepengetahuannya. Memberikan pujian kepadanya di hadapan orang lain lebih baik daripada memperlihatkan kesalahannya. Oleh karena itu, merupakan tindakan yang baik, apabila seorang ayah tidak banyak melontarkan celaan dan hinaan kepada anaknya.
Adapun di dalam rumah, maka tidak ada salahnya untuk melakukan perbaikan terhadap kesalahan anak t yang dilakukan secara terus-menerus serta mengarahkannya kepada yang lebih baik guna melatihnya dalam menjalankan perintah serta memenuhi seruan yang baik.
f. Membelikan Mainan untuk AnakAnak-anak bisanya selalu membutuhkan mainan sebagai hiburannya Mainan merupakan suatu yang paling dia sukai di masa kanak kanaknya Oleh karena itu, hendaklah seorang ayah membelikan berbagai macam mainan bagi anaknya yang sesuai dengan umur dan kemampuannya agar dia mulai menyibukkan otak dan inderanya. Agar mainannya berguna dan memiliki tujuan, maka mainan yang dibeli itu harus tergolong mainan yang memotivasi semangat dan bermanfaat bagi si anak dan memenuhi kebutuhannya untuk selalu ingin mengetahui dan mengenal hal-hal baru.
Beberapa Manfaat Kesuksesan dalam Mendidik Anak
Buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya. Apa yang ditanam seseorang, maka itulah yang akan dia petik kelak. Ketika seorang ayah rutin dan serius dalam mendidik anaknya, berarti dia telah menaburkan benih-benih yang akan tumbuh dan menjadi pepohonan yang menghasilkan buah yang akan dia petik. Karena setiap pendidikan itu pasti akan menghasilkan buah, tergantung bagaimana caranya mendidik.
Seorang ayah yang mendidik anaknya dengan akhlak dan kebiasaan orang-orang kafir, maka dia akan mendapatkan anaknya memiliki akhlak dan kebiasaan orang kafir kepada orangtua mereka, sebagaimana banyak kita lihat dan kita saksikan sendiri. Yaitu, akhlak dan kebiasaan yang penuh cela, keburukan, bahaya, kenakalan dan kedurhakaan, bahkan ada anak yang tega memukul atau lebih kejam lagi membunuh orangtuanya.
Penulis pernah menyaksikan dengan mata sendiri lebih dari satu kali ketika menyalatkan seorang jenazah, temyata anak-anak si mayit hanya menunggu di luar masjid hingga shalat selesai. Mereka sendiri tidak ikut shalat, karena memang tidak pernah shalat fardhu dan tidak tahu bagaimana cara shalat jenazah. Tidak shalatnya seorang anak atas jenazah orangtuanya, merupakan salah satu akibat minimal dari tidak adanya pendidikan dan pengajaran islami yang diterima si anak dan tidak dikenalkannya anak pada kewajiban shalat sejak kecil.
Adapun orangtua yang mendidik anaknya dengan pendidikan Islam, insya Allah dia dan juga anaknya akan sama-sama memetik buahnya yang bagus, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Di antara buah dan manfaat yang akan dipetik oleh seorang ayah di dunia: anaknya akan menjalankan semua perintah Allah dan Rasul-Nya menyangkut hak orangtua, yaitu berbakti, berbuat baik dan tidak durhaka kepadanya. Sedangkan di akhirat kelak, sang ayah akan memetik doa dari anaknya yang dipanjatkan khusus.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda:
إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة إلا من صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له
”Jika seseorang meninggal dunia, maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.”
Berdasarkan hadits di atas, amal perbuatan orang yang meninggal dunia akan terputus dengan kematiannya dan akan terputus pula pembaruan pahalanya, kecuali dalam tiga hal. Salah satunya adalah doa anaknya yang saleh. Karena, dialah yang telah menjadikan anaknya saleh sehingga mau berdoa untuknya.
Doa itu adalah buah yang dia petik di akhirat, sebab dia telah mendidik anaknya di dunia dengan pendidikan Islam. Selain itu, cukuplah bagi seorang ayah yang telah memberikan manfaat kepada anaknya dengan menjadi hamba yang paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana diberitahukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam sabdanya, “Hamba yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat bagi keluarganya.”
Dalam pasal sebelumnya yaitu tentang " Bagaimana Bisa Sukses Dalam Berinteraksi Dengan Kedua Orangtua " telah disebutkan juga beberapa keuntungan dan manfaat dari kesuksesan mendidik anak.