Hadits Tentang Belas Kasih, Sabar dan Lemah Lembut
وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan(kesalahan)orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS.Ali Imran[3]:134)Firman Allah SWT:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِيْنَ
“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raaf[7]:199)Firman Allah SWT:
“Dan kebaikan itu tidak sama dengan kejahatan. Tolaklah(kejahatan)dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang-orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak di anugrahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS. FushShilat[41]:34-35)
Firman Allah SWT:وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الأُمُوْرِ
ِ637- وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ لأََشَجِّ عَبْدِ الْقَيْسِ : ((إِنَّ فِيْكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللهُ : الْحِلْمُ وَالأنَاةُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
637. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda kepada Abdul Qais yang terluka, ‘Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang disukai Allah, yaitu santun dan sabar.” (HR. Muslim)638- وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (( إنَّ اللهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الأَمْرِ كُلِّهِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
638. Dari Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyukai kelemah-lembutan dalam segala hal.” (HR. Bukhari Muslim)639- وعَنْهَا أَنَّ النَّبِي قَالَ : ((إنَّ اللهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفقَ وَيُعْطِي عَلَي الرِّفْقِ مَا لاَ يُعْطِي عَلَى العُنْفِ وَماَ لاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
639. Dari Aisyah RA, ia berkata, “Nabi SAW bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyukai kelemah-lembutan. Dan Allah SWT memberi karena kelembutan, yang tidak Dia berikan karena kekerasan, dan tidak diberikan-Nya karena yang lain (selain kelembutan).” (HR. Muslim)640- وعَنْهَا أَنَّ النَّبِي قَالَ : (( إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُوْنُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
640. Dari Aisyah RA, ia berkata, “Nabi SAW bersabda, ‘Tidaklah sikap lemah lembut pada sesuatu melainkan ia menghiasinya, dan tidaklah sikap lemah-lembut itu dicabut dari sesuatu melainkan ia memperjeleknya.” (HR. Muslim)641- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : بَالَ أعْربِيٌّ فِي الْمَسْجِدِ, فَقَامَ النَّاسُ إلَيْهِ لِيَقَعُوا فِيْهِ , فَقَالَ النَّبِي : (( دَعُوْهُ وَأَرِيْقُوْا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلاً مِنْ مَاءٍ ,أَوْ ذَنُوْبًا مِنْ مَاءٍ, فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ وَلَمْ تُبْعَثُوْا مُعَسِّرِيْنَ . )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
641. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Ada seorang Arab badui kencing di dalam mesjid, kemudian orang-orang bangkit untuk memukulinya, tetapi Nabi SAW melarangnya dan bersabda, “Biarkan dia, tuangkanlah air pada kencing itu. Sesungguhnya kalian diutus untuk mempermudah bukan mempersulit.” (HR. Bukhari)642- وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , عَنِ النَّبِي قَالَ : يَسِّرُوا وَلاَ تُعَسِّرُوا, وَبَشِّرُوا وَلاَ تُنَفِّرُوْا )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
642. Dari Anas RA, dari Nabi SAW, ia bersabda, “Permudahlah dan jangan kalian mempersulit, gembirakan dan jangan kalian menakut-nakuti!.” (HR. Bukhari dan Muslim)643- وَعَنْ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ يَقُوْلُ : (( مَنْ يُحْرَمِ الرِفْقَ يُحْرَمِ الخَيْرَ كُلَّهُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
643. Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang terhalang untuk berbuat lemah lembut, berarti ia terhalang untuk berbuat berbagai macam kebaikan.” (HR. Muslim)646- وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : مَا خُيِّرَ رَسُوْلُ اللهِ بَيْنَ أمْرَيْنِ قَطُّ إِلاَّ أَخَذَ أَيْسَرَ هُمَا, مَالَمْ يَكُنْ إِثْمًا, فَإنْ كَانَ إِثْمًا, كَانَ أبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ. وَمَا انْتَقَمَ رَسُوْلُ اللهِ لِنَفْسِهِ فِي شَيْءٍ قَطُّ, إِلاَّ أن تُنْتَهَكَ حُرْمَةُ اللهِ, فَيَنْتَقِمَ ِللهِ تَعَالَى. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
646. Dari Aisyah RA, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW disuruh untuk memilih dua hal, beliau pasti memilih hal yang paling mudah, selama tidak bedosa. Seandainya yang mudah itu berdosa, beliau pasti menjauhinya. Dan beliau tidak pernah menuntut balas untuk dirinya, kecuali jika kehormatan Allah SWT diselewengkan, maka beliau menuntut balas karena Allah SWT.” (HR. Bukhari Muslim)647- وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (( أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ يَحْرُمُ عَلَى النَّار – أوْبِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ ؟ - تَحْرُمُ عَلَى كُلِّ قَرِيْبٍ هَيِّنٍ لَيِّنٍ سَهْلٍ)) رَوَاهُ التُّرْمِذِي وقَالَ :حَدِيْثٌ حَسَنٌ
647. Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Maukah kalian aku beritahukan tentang orang yang diharamkan masuk neraka? atau siapakah orangnya yang neraka diharamkan untuk membakarnya ? Neraka diharamkan bagi setiap orang yang mendekatkan diri kepada Allah, yang bersikap lemah lembut, lunak dan suka mempermudah.” (HR. Tirmidzi)[1] . الْقِتْلَةَ dengan dikasrahkan qafnya artinya cara membunuh. Dan hadits ini tercantum dalam kitab Mukhtashar Muslim nomer 1249, kitab Shahih Muslim jilid 4/2003 dan shahih sunan Abu Daud nomer 2441.