HADITS TENTANG TEGUH PENDIRIAN (KONSISTEN)
Allah SWT Berfirman:
قَالَ الله تَعَالىَ : فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ
Dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu.” (Qs. Asy-Syuuraa(42) :15)إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُون. َنحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُون. نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ”Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ”janganlah kamu merasa takut dan sedih, tapi bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Qs. Fushshilaat (41) : 30, 31, 32)إِنَّ الَّذِينَ قَالُوْا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَمَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ. أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka tetap Istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada berduka cita. Mereka itulah penghuni Surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. Al-Ahqaaf(46): 13, 14)86- وعَنْ أَبِي عَمْرِو وَقِيْلَ : أَبيِ عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنُ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ ليِ فيِ الإِسْلاَمِ قَوْلًا لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ. قَالَ : "قُلْ : آمَنْتُ باِللهِ : ثُمَّ اْسَتِقمْ". رَوَاهُ مُسْلِم
Dari Abu ‘Amr, -ada yang mengatakan Abi Amrah Sufyan bin Abdullah RA - ia berkata, “Saya berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, ajarkan aku suatu ucapan yang mengandung ajaran Islam yang tidak saya tanyakan kepada orang lain selain engkau!. Beliau bersabda, “Katakanlah !, Saya beriman kepada Allah, kemudian teguhkanlah pendirianmu.” (HR. Muslim)87- وعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّمَ : "قَارِبُوْا وَسَدِّدُوْا، وَاعْلَمُوْا أَنَّهُ لَنْ يَنْجُوَ أََحَدٌ مِنْكُمْ بِعَمَلِهِ" قَالُوْا : وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ : "وَلاَ أَناَ إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَ نيِ الله ُ بِرَحْمَةً مِنْهُ وَفَضْلٍ". رَوَاهُ مُسْلِم.
78. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Biasakanlah kalian dalam mendekatkan diri kepada Allah dan berpegang teguhlah kepada keyakinan kalian.[1] Ketahuilah !, tidak ada seorangpun di antara kalian yang selamat karena amal perbuatanya.’ Para sahabat bertanya, ‘Tidak juga engkau wahai Rasulullah ?’ Beliau menjawab, ‘Tidak juga saya, kecuali jika Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.’” (HR. Muslim)[1] Para Ulama mengartikan Istiqamah: Membiasakan diri dalam ketaatan kepada Allah. Kata “Istiqamah-“ ini termasuk Jawaami’il Kalam (Redaksi asli dari Hadis). Istiqamah juga diartikan sebagai keteraturan dalam berbagai urusan.