Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat.” (Qs. An Nuur (24): 19)
pengertian menutup aib orang lain adalah sebagaimana hadits berikut ini!
245-وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنِ النَّبِيّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ((لاَ يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا في الدُّنْيَا إلاّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.207.
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW., beliau bersabda, “Orang yang menutupi kejelekan orang lain di dunia, kelak Alah akan menutupi kejelekannya di hari kiamat.” (HR. Muslim)
menutup aib
orang lain dalam islam
246-وعَنه قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْل الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : ((كُلُّ أُمَّتِي مُعَافَى إلاَّ الْمُجَاهِرِيْنَ، وَإنَّ مِنَ الْمُجَاهَرَةِ أنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً، ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْسَتَرَهُ اللهُ عَلَيْهِ فَيَقُوْلُ : يَا فُلانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتْرَ اللهِ عَنْهُ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. 208.
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “umatku akan mendapatkan ampunan, kecuali orang yang terang-terangan berbuat dosa. Termasuk yang demikian adalah seseorang yang berbuat dosa di malam hari sampai pagi hari, sementara Allah telah menutupi perbuatannya. Lalu ia berkata-kata: “Hai fulan, aku tadi malam berbuat begini dan begitu.” Pada malam itu Allah telah menutupi perbuatannya, namun pagi harinya ia malah membuka sendiri perbuatannya yang telah Allah tutupi. (HR. Bukhari dan Muslim)
contoh
menutupi aib orang lain dalam kehidupan sehari-hari
247-وَعَنْهُ عَنِ النَّبِيّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ((إذَا زَنَتِ الأمَةُ فَتَبَيَّنَ زِنَاهَا فَلْيَجْلِدْهَا الْحَدَّ، وَلا يُثَرِّبْ عَلَيْهَا. ثُمَّ إنْ زَنَتِ الثَّانِيَةَ فَلْيَجْلِدْهَا الْحَدَّ وَلاَ يُثَرِّبْ عَلَيْهَا، ثُمَّ إنْ زَنَتِ الثَّالِثَةَ فَلْيَبِعْهَا وَلَوْ بِحَبْلٍ مِنْ شَعَرٍ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
((التَّثْرِيبُ)) : التوبيخ.
209. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW., beliau bersabda, “Jika seorang budak melakukan zina dan nyata zinanya, hendaklah ia didera[1] dan jangan diejek. Jika ia berbuat zina lagi, maka deralah ia dan jangan diejek. Jika ia berbuat zina untuk ketiga kalinya, maka juallah ia[2] walaupun seharga tali yang terbuat dari bulu[3].” (HR. Bukhari dan Muslim)
menutup aib
orang lain dalam islam
248-وَعَنْهُ قَالَ : أُتِيَ النَّبِيّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ خَمْرًا قَالَ : ((اضْربُوهُ))، قَالَ أبو هُرَيْرَةَ : فَمِنَّا الضَّارِبُ بِيَدِهِ، والضَّارِبُ بنَِعْلِهِ، وَالضَّارِبُ بِثَوْبِهِ. فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ : أخْزَاكَ الله، قَالَ : ((لاَ تَقُولُوا هكَذا لاَ تُعِينُوا عَلَيْهِ الشَّيْطَانَ)) رَوَاهُ الْبُخَارِي.
210. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Ada seseorang yang minum-minuman keras, kemudian dihadapkan kepada Nabi SAW., maka beliau bersabda, ”Pukullah orang itu.” Abu Hurairah berkata : “Diantara kami ada yang memukulnya dengan tangan, sandal dan kain. Tatkala orang itu akan pulang, sebagian orang berkata: “Semoga Allah menghinamu.” Maka beliau bersabda: “Janganlah kalian berkata seperti itu, janganlah kalian membantu setan (yang menggodanya).” (HR. Bukhari)
ANJURAN UNTUK MEMENUHI KEPENTINGAN KAUM MUSLIMIN
قَالَ الله تَعَالَى :{وَافْعَلُوْا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ}[الحج : 77].
Allah SWT berfirman: “Dan berbuatlah kebaikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (Qs. Al Hajj (22): 77)
249-وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ الله عَنْهُمَا أنَّ رَسُوْل الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ((الْمُسْلِمُ أخُوا الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ. مَنْ كَانَ فيِ حَاجَةِ أخِيهِ كَانَ اللهُ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَن مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
211. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda, “Sesama muslim itu bersaudara. Karena itu, jangan menganiaya dan menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa yang memperhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesulitan dari seorang Muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya di hari kiamat. Dan barang siapa yang menutupi kejelekan orang lain, maka Allah akan menutupi kejelekannya di hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
250-وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ، عَن النَّبِيّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ((مَنْ نَفَّسَ عَن مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ الله عَنهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَالله في عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ في عَوْنِ أخِيهِ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ. وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ في بَيْت مِنْ بُيُوتِ اللهِ تَعَالَى، يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ الله فِيمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ يَطَّأ بهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرعْ بِهِ نَسَبُهُ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
212. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW., beliau bersabda: “Siapa saja yang menghilangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitan yang dialami orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya pada hari kiamat. Siapa saja yang memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya baik di dunia maupun di akhirat. Siapa saja yang menutupi kejelekan seorang muslim, maka Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhirat. Dan Allah senantiasa memberi pertolongan kepada hamba-Nya selama ia menolong saudaranya. Siapa saja yang menempuh jalan guna menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan siapa saja yang berkumpul di salah satu rumah Allah SWT dengan membaca kitab-Nya dan memperdalam kandungannya, maka akan turunlah kepada mereka suatu ketenangan dan mereka selalu diliputi rahmat dan para malaikat selalu memohonkan ampun buat mereka, kemudian Allah menyebut-nyebut siapa saja yang berada di sisi-Nya. Dan siapa saja yang lambat beramal, maka ia tidak akan cepat meraih derajat.” (HR. Muslim)