HADITS BERGAUL DENGAN WANITA
قَالَ الله تَعَالَى :{وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ}[النساء : 18]
Allah SWT berfirman : “Dan pergauliah wanita itu dengan cara yang baik.” (Qs. An Nisaa (04): 18)وقَالَ تَعَالَى :{وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلاَ تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ وَإنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإنَّ اللهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا} [النساء : 129].
laki-laki
yang tidak bisa menjaga pandangan
278-وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْل الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ((اسْتَوْصُوا بالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَإنَّ أعْوَجَ مَا فيِ الضِّلَعِ أعْلاَهُ : فَإنْ ذَهَبَتْ تُقيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أعْوَجَ فَاسْتوْصُوا بِالنِّساءِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
وَفِي رِوَايَةِ لِمُسْلِمٍ : ((إنَّ الْمَرْأةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، لَنْ تَسْتَقِيمَ لَكَ عَلَى طَرِيقِةِ، فَإنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيهَا عَوَجٌ. وَإنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهَا كَسَرْتَها، وَكَسْرُهَا طَلاَقُهَا)).
Dalam salah satu riwayat yang terdapat dalam kitab As-Shahihain dikatakan, Rasulullah SAW. bersabda, “Wanita itu seperti tulang rusuk, apabila engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau hanya akan mematahkannya. Dan apabila engkau hanya bersenang-senang dengannya, engkau akan tetap merasakan kepuasan, tapi tetap saja ia bengkok.”
Dalam hadits riwayat Muslim dikatakan, Rasulullah SAW. bersabda, “Wanita itu (sepertinya) diciptakan dari tulang rusuk, dan tidak ada jalan bagimu untuk meluruskannya. Jika engkau bersenang-senang dengannya, (engkau akan merasakannya) tetapi tetap saja ia bengkok. Jika engaku paksa untuk meluruskannya, engkau hanya akan menghancurkannya. Dan hancurnya berarti perceraian.”279-وَعَنْ عَبْدِ الله بْنِ زَمْعَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ، أنَّهُ سَمِعَ النَّبِيّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ، وَذَكَرَ النَّاقَةَ وَالَّذِي عَقَرَهَا، فقَالَ رَسُوْل الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :{إذِ انْبَعَثَ أشْقَاهَا} انْبَعَثَ لَهَا رَجُلٌ عَزِيزٌ عَارِمٌ مَنِيعٌ في رَهْطِهِ)) ثُمَّ ذَكَرَ النِّسَاءَ فَوَعَظَ فِيهنَّ فَقَالَ : ((يَعْمِدُ أحَدُكُمْ فَيَجْلِدُ امْرَأتَهُ جَلْدَ الْعَبْدِ، فَلَعَلَّهُ يُضَاجِعُهَا مِنْ آخِرِ يَوْمِهِ)) ثُمَّ وَعَظَهُمْ في ضَحِكِهِمْ مِنَ الضَّرْطَةِ، وقَالَ : ((لِمَ يَضْحَكُ أحَدُكُمْ مِمَّا يَفْعَلُ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
208. Dari Abdullah bin Zam’ah RA, ia mendengar Nabi SAW. berkhutbah dan bercerita tentang unta nabi Shaleh dan orang yang membunuhnya. Rasulullah SAW. bersabda seraya mengutip firman Allah: “Idzin ba’atsa asyqaahaa” (Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka), “yaitu seorang laki-laki yang amat kuat dan gagah perkasa serta disegani kaumnya.” Setelah selesai, beliau melanjutkan khutbahnya tentang wanita. Beliau bersabda: “Salah seorang di antara kalian ada yang sengaja memarahi isterinya bahkan memukulnya seolah-olah ia adalah budaknya[1], lalu pada malam harinya, ia bersetubuh dengannya.” Kemudian, beliau menasehati para sahabat karena mereka tertawa yang disebabkan oleh (bunyi) kentut. Beliau bertanya : “Mengapa salah seorang di antara kalian menertawakan sesuatu yang ia sendiri juga melakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)280-وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْل الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ((لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا، رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ-أوْ قَالَ-: غَيْرَهُ)). رَوَاهُ مُسْلِمُ.
209. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW. bersabda, “Janganlah seorang laki-laki mukmin memarahi seorang perempuan mukmin! Apabila ia tidak suka terhadap salah satu perangainya, karena masih akan ada perangai lain yang ia senangi darinya.” (HR. Muslim)281-وَعَنْ عَمْرُو بْنِ الأَحْوَصِ الجُشَمِي رَضِيَ الله عَنْهُ أنّه سَمِعَ النَّبِيّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ في حَجَّةِ الْوَدَاعِ يَقُوْلُ، بَعْدَ أنْ حَمِدَ اللهَ تَعَالَى، وَأثْنَى عَلَيْهِ وَذَكَّرَ وَوَعَظَ ثُمَّ قَالَ : ((أَلَا وَاسْتَوْصُوا بِالنِّساءِ خَيْرًا فَإنَّمَا هُنَّ عَوَانٍ عِندَكُمْ، لَيْسَ تَمْلِكُونَ مِنْهُنَّ شَيْئًا غَيْرَ ذَلِكَ، إلاَّ أنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ، فَإنْ فَعَلْنَ، فَاهْجُرُوهُنَّ في الْمَضَاجِع، وَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّجٍ، فإنْ أطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً. أَلاَ إنَّ لَكُمْ عَلَى نِسَائِكُمْ حَقًّا وَلِنِسَائِكُمْ عَلَيْكُمْ حَقًّا؛ فَحَقُّكُمْ عَلَيْهِنَّ أنْ لاَ يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ مَنْ تَكْرَهُونَ، وَلاَ يَأْذَنَّ في بُيُوتِكُمْ لِمَنْ تَكْرَهُونَ؛ ألاَ وَحَقُّهُنَّ عَلَيْكُمْ أنْ تُحْسِنُوا إلَيْهِنَّ فِي كِسْوَتِهِنَّ وَطَعَامِهِنَّ)) رَوَاهُ التِّرْمِذِي، وقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.
210. Dari ‘Amr bin Al Ahwash Al Jusyamiy RA, ia mendengar Nabi SAW. pada haji Wada’ berkhutbah. Setelah beliau memanjatkan pujian, sanjungan kepada Allah SWT dan selesai memberi peringatan dan nasihat, beliau bersabda, “Ingatlah, berpesan baiklah terhadap isteri-isteri kalian. Sesungguhnya mereka memerlukan perlindunganmu. Sedikit pun kalian tidak boleh berbuat kejam terhadap mereka, kecuali mereka telah nyata melakukan kejahatan[2]. Jika mereka melakukan kejahatan, janganlah kamu menemani mereka di dalam tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Bila mereka telah taat, janganlah kalian berlaku keras terhadap mereka. Ingatlah! Sesungguhnya kalian mempunyai hak atas isterimu, dan isterimu juga mempunyai hak atas diri kalian. Hak kalian atas mereka; mereka tidak boleh memasukkan orang yang tidak kalian sukai ke dalam kamar kalian dan tidak boleh mengizinkan siapapun yang tidak kalian sukai masuk ke dalam rumah kalian. Sedangkan hak mereka atas kalian adalah hendaknya kalian memberikan pakaian dan makanan yang baik-baik kepada mereka.” (HR. Tirmizi. Dia berkata: “Hadis ini hasan.”)282- وَعَنْ مُعَاوِيَةِ بْنِ حَيْدَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: يَارَسُوْلَ الله مَا حَقُّ زَوْجَةِ أَحَدِنَا عَلَيْهِ ؟ قَالَ : (( أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ ، وَتَكْسُوهَا إِذَا أكْتَسَيْتَ ، وَلا َ تَضْرِبِ اْلوَجْهَ ، وَلاَ تُقَبِّحْ، وَلاَتَهْجُرْ إِلاَّ في اْلبَيْتِ )) حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ.
211. Dari Mu’awiyah bin Haidah RA, ia berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah : “Apakah hak isteri atas suaminya?” Beliau menjawab: “Kamu harus memberinya makan apabila kamu makan, harus memberinya pakaian apabila kamu berpakaian, tidak boleh memukul mukanya dan tidak boleh menjelek-jelekkannya, serta tidak boleh mendiamkannya kecuali di dalam rumah.” (Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Abu Dawud)283- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله r: ((أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إيمَانًا أحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ َخِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقاَلَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.
212. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Dan orang yang paling baik di antara kalian adalah orang paling baik terhadap isterinya.” (HR. Tirmizi. Dia berkata: “Hadis ini hasan.”)284- وَعَنْ إِيَاسِ بْنِ عَبْدِ الله بْنِ أَبِي ذُبَابٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قاَلَ: قاَلَ رَسُوْلُ الله r : (( لاَ تَضْرِبُوا إِمَاءَ الله )) ، فَجَاءَ عُمَرُ رَضِيَ الله عَنْهُ إِلَى رَسُوْلِ الله r فَقاَلَ: ذَئِرْنَ النِّسَاءُ عَلَى أزْوَاجِهِنَّ فَرَخَّصَ في ضَرْبِهِنَّ ، فَأطَافَ بآلِ رسول الله r نِسَاءٌ كَثيرٌ يَشْكُوْنَ أزْوَاجَهُنَّ ، فَقَالَ رَسُوْلُ الله r : (( وَلَقَدْ أطَافَ بِآلِ بَيتِ مُحَمَّدٍ نِسَاءٌ يَشْكُونَ أزْوَاجَهُنَّ لَيْسَ أُولَئِكَ بخيَارِكُمْ)) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدُ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.
213. Dari Iyaas bin Abdullah bin Abu Dzubab RA, ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda, “Janganlah kalian memukul para wanita!” Kemudian Umar mendatangi Rasulullah SAW. dan berkata: “Wanita-wanita itu kini berani kepada suaminya.” Mendengar yang demikian beliau pun membolehkan untuk memukulnya. Kemudian banyak wanita yang mengerumuni Rasulullah SAW., mengadukan perlakuan suaminya. Lalu Rasulullah SAW. bersabda: “Sungguh banyak wanita yang mengerumuni rumah Muhammad untuk mengadukan perlakuan suaminya, maka mereka (suami) itu bukanlah orang-orang yang terbaik di antara kalian. (HR. Abu Daud dengan sanad yang baik)285- وَعَنْ عَبْدِ الله بْنِ عَمْرُو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا ، أنَّ رَسُوْلَ الله r قاَلَ : ((الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
[1] Pelajaran yang dapat diambil dari hadis diatas: Boleh mendidik budak perempuan dengan cara memukulnya secara keras. Dan boleh memukul istri dengan cara yang lebih ringan.
[2] berzina