Hadits Keutamaan Berharap Kepada Allah
Allah SWT berfirman tentang karakter hamba yang shaleh:
وَأُفَوِّضُ أََمْرِي إِلىَ اللهِ إِنَّ اللهَ بَصِيرٌ بِالِْعبَادِ فَوَقَاهُ الله سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا ( غافر:44-45)
445. وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , عَنْ رَسُوْلِ اللهِ , أَنَّهُ َقَالَ : ( قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ , “أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأََناَ مَعَهُ حَيْثُ يَذْكُُرُنِي – واللهِ اللهُ أََفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أََحَدِكُمْ َيجِدُ ضَالَّتَهُ بِالفَلاَةِ- وَمَنْ تَقَرَّبَ إِليَّ شِبرْاً تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا, وَمَنْ تَقرَبَّ إِليَّ ذِرَاعًا, تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا , وَإِذَا أَقْبَلَ ِاليَّ يمَشْيِ أََقْبَلْتُ إِلَيِه اُهَرْوِلُ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .وهذالفظ احدى روايات مسلم . وتقدم شرحه في الباب قبله.
445. Dari Abu Hurairah RA., dari Nabi SAW., beliau bersabda, “Allah berfirman, “Aku menurut sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, Aku senantiasa bersamanya selama ia mengingat-Ku. Demi Allah, Allah lebih senang menerima taubat hamba-Nya melebihi senangnya seorang di antara kalian yang menemukan kembali barangnya yang telah hilang di tengah padang pasir. Barang sipaa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta, dan siapa saja yang mendekat kepada-Ku sehasta, maka aku mendekat kepadanya sedepa, dan apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari.” (HR. Bukhari dan Muslim)446. وَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا, أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلُ اللهِ قَبْلَ مَوْتِه بِثَلاََثَةِ أَيَّامٍ يَقُوْلُ :لاَ يمَوُْتُنَّ أََحَدُكُمْ إِلاََّ وَهُوَ ُيحْسِنُ الظَنَّ بِاللهِ عَزَّ وَجَلَّ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
446. Dari Jabir bi Abdullah RA., ia berkata, “Saya mendengar Nabi SAW. bersabda sebelum tiga hari menjelang kematiannya, “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu meninggal, kecuali ia berbaik sangka kepada Allah SWT.” (HR. Muslim)447. وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى يَا ابْنَ أَدَمَ إِنَّكَ مَا دَعْوَتَنيِ وَرَجَوْتَنيِ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلاََ أََبَالِي, يَا أََبْنَ آدَمَ , لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ, ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنيِ غَفَرْتُ لَكَ وَلاََ أُبَإِلي, يَا أََبْنَ آدَمَ, إِنَّكَ لَوْ أََتَيْتَنيِ بِقُرَابِ الأََرْضِ خَطاَيَا, ثُمَّ لَقَيْتَنيِ لاََ تُشْرِكُ بيِ شَيْئًا, لَأََتَيْتُكَ بِقُرَإِبهَا مَغْفِرَةً). رَوَاهُ التُّرْمُذِى وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنُ.
447. Dari Anas RA., ia berkata, “saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Allah berfirman, “Hai anak Adam, selama kamu berdoa dan menggantungkan harapan kepada-Ku, pasti aku ampuni semua dosa yang telah kamu perbuat, dan Aku tidak peduli berapapun banyaknya. Hai anak Adam, andaikan dosa-dosamu bagaikan awan di langit kemudian kamu memohon ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampunimu. Hai Anak Adam, sesungguhnya andaikan kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa sebanyak isi bumi, kemudian kamu menghadap-Ku sedangkan kamu tidak menyekutukan Aku, maka Aku akan menghampirimu dengan membawa ampunan sebanyak isi bumi pula.” (HR. Tirmidzi, dan ia berkata: Hadits hasan)Referensi Berdasarkan kitab Riadhussalihin Imam An-Nawawi