Hadits Larangan Meminta Jabatan
Allah SWT berfirman:
تِلْكَ الدَّارُ اْلآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لاَ يُرِيْدُوْنَ عُلُوًّا فِي الأَرْضِ وَلاَ فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ [القصص : 83] .
“Negeri akhirat itu, Kami jadikan bagi orang –orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-Qashash (28):83).679- وَعَنْ أَبِي سَعِيْدِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَمْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ : (( يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنِ سَمُرَةَ: لاَ تَسْأَلِ اْلإِمَارَةَ : فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيْتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهِ ، وَإِنْ أُعْطِيْتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْهَا ، وَإِذَا حَلَفْتَ عَلَى يَمِيْنٍ ، فَرَأَيْتَ غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا ، فَأْتِ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ وَكَفِّرْ عَنْ يَمِيْنِكَ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
679. Dari Abu Sa’id Abdurrahman bin Samurah RA, ia berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Wahai Abdurrahman bin Samurah, jangalah kamu meminta jabatan, namun apabila kamu diberi tanpa memintanya, kamu akan mendapat pertolongan Allah SWT dalam melaksanakannya. Dan jika kamu diberi jabatan karena memintanya, jabatan itu diserahkan sepenuhnya. Apabila kamu bersumpah terhadap suatu perbuatan, kemudian kamu melihat ada perbuatan lain yang lebih baik, maka kerjakanlah perbuatan yang lebih baik itu dan tebuslah sumpahmu.’” (HR.Bukhari dan Muslim).680- وَعَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (( يَا أَبَا ذَرٍّ إِنِّي أَرَاكَ ضَعِيْفًا، وَإِنِّي أُحِبُّ لَكَ مَا أُحِبُّ لِنَفْسِي . لاَ تَأَمَّرَنَّّ عَلَى اثْنَيْنِ وَلاَ تَوَلَيَنَّ مَالَ يَتِيْمٍ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
680. Dari Abu dzar RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Wahai Abu Dzar, sesungguhnya aku melihatmu seorang yang lemah, dan aku mencintai kamu sebagaimana aku mencintai diriku. Janganlah kamu menjadi pejabat, walau terhadap dua orang, dan janganlah kamu mengelola harta anak yatim.” (HR. Muslim).681- وَعَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَلاَ تَسْتَعْمِلُنِي ؟ فَضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى مَنْكِبِي ثُمَّ قَالَ: ((يَا أَبَ ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِيْفٌ ، وَأَنَّهَا أَمَانَةٌ ، وَأَنَّهَا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ ، إِلاَّ مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا ، وَأَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ فِيْهَا )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
681. Dari Abu Dzar RA, ia berkata, “Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak memberi jabatan kepadaku?.” Maka beliau menepuk bahuku, kemudian bersabda, ‘Wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu seorang yang lemah, sedangkan jabatan adalah suatu kepercayaan, yang pada hari kiamat merupakan suatu kehinaan dan penyesalan. Kecuali bagi pejabat yang dapat memanfaatkan hak dan menunaikan kewajiban dengan sebaik-baiknya.” (HR. Muslim).682- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: (( إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُوْنَ عَلَى اْلإِمَارَةِ ، وَسَتَكُوْنُ نَدَامَةً يَوْمَ اْلقِيَامَة)) رَوَاهُ الْبُخَارِي.
682. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya kalian berambisi memegang suatu jabatan, tetapi pada hari kiamat jabatan itu menjadi buah penyesalan.’” (HR.Bukhari).