HADITS MENGHORMATI AHLUL BAIT DAN KEUTAMAAN MEREKA
قَالَ الله تعالى: )إنَّمَا يُريدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أهْلَ الْبَيت وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا( ] الأحزاب: 33[
Allah swt. berfirman: “Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Qs. Al Ahzaab (33): 33)وقَالَ تعالى: )وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللهِ فَإنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ( ] الحج : 32[.
Allah swt. berfirman: “Dan siapa saja yang memuliakan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal tersebut muncul dari ketakawaan hati.” (Qs. Al Hajj (22): 32)hadits
keutamaan mencintai ahlul bait dan
350. Dari Yazid bin Hayyan, ia berkata: “Aku, Hushain bin Sairah dan ‘Amr bin Muslim datang ke tempat Zaid bin Arqam RA. Ketika kami duduk, Hushain berkata kepada Zaid: “Hai Zaid, sungguh kamu telah memperoleh keberuntungan yang besar. Kamu telah bertemu Rasulullah SAW., mendengar hadisnya, berperang bersamanya dan shalat bersamanya. Sungguh, engkau telah memperoleh kebajikan yang banyak. Maka ceritakanlah kepada kami (wahai Zaid) tentang tentang apa saja yang pernah engkau dengar dari Rasulullah SAW.!” Zaid menjawab: “Hai anak pamanku, demi Allah!, usiaku telah lanjut, sudah lama aku ditinggal beliau, dan aku tidak ingat sebagian dari apa yang aku peroleh dari Rasulullah SAW. Maka apa yang dapat aku sampaikan kepadamu, maka terimalah dengan baik, sedangkan apa yang tidak dapat kusampaikan maka jangan menuntut. Kemudian Zaid melanjutkan ceritanya: “Pada suatu hari Rasulullah SAW. berdiri di tengah-tengah kami untuk berkhutbah di tempat bernama Khum, yaitu tempat antara Makkah dan Madinah. Waktu itu, beliau memuji serta menyanjung Allah, memberi nasihat dan peringatan. Setelah itu beliau bersabda, “Ketahuilah wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku ini adalah manusia biasa, Mungkin saja utusan Tuhanku (malaikat Izrail) hampir datang dan aku harus menerimanya. Aku tinggalkan bagi kalian dua amanat; yang pertama kitabullah yang di dalamnya penuh dengan petunjuk dan cahaya. Maka ambillah dan pegang teguhlah kitabullah itu. “Beliau menegaskan agar kita benar-benar berpegang teguh kepada kitabullah itu. Kemudian beliau bersabda lagi: “Dan ahli baitku (keluargaku). Aku memperingatkan kamu sekalian kepada Allah tentang ahli baitku (keluargaku).” Hushain menyela “Wahai Zaid, siapakah ahli bait beliau, bukankah ahli bait itu adalah istri-istrinya?. Zaid menjawab: “Ya, juga orang-orang yang diharamkan menerima sedekah sesudah beliau wafat.” Hushain bertanya lagi: “Siapakah mereka itu?”, Zaid menjawab: ”Mereka adalah keturunan dari Ali, Aqil, Ja’far dan Abbas.” Hushain bertanya lagi: “Apakah masing-masing dari mereka diharamkan menerima sedekah?” Zaid menjawab: “Benar.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan: “Ketahuilah!, sesungguhnya aku telah meninggalkan kepada kalian dua amanat: “salah satunya adalah kitabullah sebagai ikatan (pegangan hidup). Siapa saja yang mengikutinya, maka ia berada dalam petunjuk dan siapa saja yang meninggalkannya maka ia dalam kesesatan.”kumpulan
hadits tentang ahlul bait dan
351- وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ الله عَنْهُماَ عَنْ أَبِي بَكْرٍ اَلصِّدَِيْقِ رَضِيَ الله عَنْهُ مَوْقُوفاً عَلَيْه أنَّهُ قَالَ: ارْقَبُوا مُحَمَّدًا في أهْلِ بَيْتِهِ، رَوَاهُ الْبُخَارِي.
351. Dari Abdullah bin Umar RA., dari Abu Bakar Ash Shiddiq RA., ia berkata: “Jagalah kemuliaan Nabi Muhammad SAW., yaitu dengan memuliakan ahli baitnya (keluarganya).” (HR. Bukhari)