Hadits Keutamaan Hari Jum’at
قَالَ اللهُ تَعَالَى: (فَإِذَا قَضَيْتَ الصَّلاَةَ فَانْتَشِرُوْا فِي اْلأَرْضِ، وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ الله ، لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ) الجمعة.
Allah Ta’ala berfirman: “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (Qs. Al Jum’ah (62) :10)1154- وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ (خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ : فِيْهِ خُلِقَ أَدَمُ، وَفِيْهِ أُدْخِلَ اْلجَنَّةَ. وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1154. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasululah SAW. bersabda, “Sebaik-baiknya hari dimana matahari pada hari itu terbit, adalah hari Jumat. Pada hari itu, Nabi Adam diciptakan. Dan pada hari itu, ia dimasukkan ke surga. Dan pada hari itu juga, ia dikeluarkan daripadanya.” (HR. Muslim)1155. وَ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ُصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ (مَنْ تَوَضَأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوْءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ . فَاسْتَمَعَ وأَنْصَتَ . غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ ، وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى، فَقَدْ لَغَا). رَوَاهُ مُسْلِمُ
1155. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa berwudhu dan memperbagus wudhunya, kemudian ia pergi shalat Jumat, lalu mendengarkan khutbah dan berdiam diri (selama khutbah), maka dosanya yang ia lakukan antara hari itu sampai Jumat depannya, ditambah tiga hari berikutnya, niscaya diampuni (oleh Allah). Dan barangsiapa menyentuh kerikil (artinya: main-main pada saat khatib berkhutbah), sungguh ia telah berbuat hal yang sia-sia (batal jum’atnya).” (HR. Muslim)1156. وَ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : (الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفَّرَاتُ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا أجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ) رَوَاهُ مُسْلِمُ
1156. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW. beliau bersabda, “Shalat lima waktu (satu shalat ke shalat berikutnya), Jumat ke jumat, dan Ramadhan ke ramadhan adalah kafarat (penebus) atas dosa-dosa yang dilakukan di antara satu waktu ke waktu berikutnya, selama dosa-dosa besar dijauhinya (tidak dilakukan).” (HR. Muslim)1157- وَ عَنْهُ وَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ الله عَنْهُمْ ، أَنَّهُمَا سَمِعَا رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ عَلَى أَعْوَادِ مِنْبَرِهِ: (لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ الله ُعَلَى قُلُوْبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُوْنَنَّ مِنَ الْغَافِلِيْنَ) رَوَاهُ مُسْلِمُ
1157. Dari Abu Hurairah RA. dan Ibnu Umar RA: “Keduanya mendengar Rasulullah SAW. bersabda di atas mimbarnya, “Hendaknya orang-orang menghentikan kebiasaan mereka untuk meninggalkan shalat Jumat atau Allah sungguh-sungguh akan menutupi hati mereka, hingga mereka benar-benar menjadi orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim)1158- وَ عَنْ أَبِيْ عُمَرَ رَضِيَ الله عَنْهُمَا ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : (إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ الْجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
1158. Dari Ibnu Umar RA, “Rasulullah SAW. bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian hendak mendatangi shalat Jumat, maka selayaknya ia mandi.” (HR. Bukhri dan Muslim)1159- وَ عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ اَلْخُدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قاَلَ ( غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلُّ مُحْتَلِمٍ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
1159. Dari Abu Sa’id Al Khurdiy RA, “Rasulllah SAW. bersabda, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang sudah baligh.” (HR. Bukhari dan Muslim)1160- وَ عَنْ سَمُرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : (مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَبِهَا وَنِعْمَتْ، وَمَنْ إِغْتَسَلَ فَالْغُسْلُ أَفْضَلُ) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ وَ التِّرْمِذِي وَ قَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ.
1160. Dari Samurah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa yang wudhu pada hari Jumat, maka baginya keuntungan pada hari itu. Dan barangsiapa yang mandi, maka mandi lebih utama baginya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: “hadis ini hasan.”)1161- وَ عَنْ سَلْمَان رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : ( لا َيَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، وَيَتَطَهَّرُ مَااسْتَطَاعَ مِنْ طَهْرٍ ، وَيَدَّهِنُ مِنُ دُهْنِهِ ، أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيْبِ بَيْتِهِ ، ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرَّقُ بَيْنَ أَثْنَيْنِ، ثُمَّ يُصَلَّي مَا كُتِبَ لَهُ ، ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإِمَامُ ، إِلاَّ غَفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى) رَوَاهُ الْبُخَارِي.
1161. Dari Salman RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Tidaklah seseorang yang mandi pada hari Jumat, dan membersihkan dirinya sebatas kemampuannya untuk membersihkan diri, dan memakai wewangian, dan atau mengusap bajunya dengan wewangian yang dipajang dirumahnya, kemudian ia pergi ke masjid, dan tidak memisahkan antara dua orang yang sudah duduk, lalu ia mengerjakan shalat sesuai dengan yang telah ditentukan baginya, kemudian ia diam ketika imam (khatib) sedang berkhutbah, melainkan dosanya yang ia lakukan antara hari itu dan Jumat selanjutnya, pasti diampuni (oleh Allah).” (HR. Bukhari)1162- وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهُ ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : ( مَنْ إِغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الجَنَابَةِ ، ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَاعَةِ الثَّانيََةِ، فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً، وَمَنْ رَاحَ فْي السَاعَةِ الثَالِثَةُ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَاعَةِ الخَامِسَةِ، فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً، فَإِذَاخَرَجَ الأِمَامُ، حَضَرَتِ المَلاَ ئِكَةُ يَسْتَمِعُوْنَ الذِّكْرِ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
1162. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa mandi pada hari Jumat, sebagaimana mandinya ketika junub, kemudian ia berangkat (ke masjid) pada masa-masa pertama, maka ia seolah-olah telah berkurban dengan seekor unta. Dan barangsiapa yang berangkat pada masa-masa kedua, maka ia seolah-olah telah berkurban dengan seekor sapi. Dan Barangsiapa yang berangkat pada masa-masa ke tiga, maka ia seolah-olah telah berkurbaan dengan seekor kibas bertanduk. Dan barangsiapa yang berangkat pada masa-masa keempat, maka ia seolah-olah telah berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa berangkat di saat masa-masa ke lima, maka ia seolah-olaah telah berkurban dengan sebutir telur. Lalu apabila imam telah keluar (untuk berkhutbah), para malaikatpun hadir untuk mendengarkan dzikir.” (HR. Bukhari dan Muslim)1163- وَ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ: ( فِيْهَا سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ، وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلَ اللهَ شَيْئًا، إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ) وَأشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُّهَا. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
1163. Dari Abu Hurairah RA: “Ketika Rasulullah SAW. tengah membicarakan perihal hari Jumat, beliau bersabda, “Pada hari itu ada suatu saat, dimana seorang muslim, apabila ia sedang melaksanakan shalat, kemudian ia memohon sesuatu kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan permohonannya.” Dan beliau berisyarat dengan tangannya menunjukkan bahwa saat itu sangat sebentar.” (HR. Bukhari dan Muslim)1164- وَ عَنْ أَبِى بُرْدَةَ بْنِ أبَىِ مُوْسَ اَلْأَشْعَرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ عَبْدُ الله بْنُ عُمَرَ رَضِيَ الله عَنْهُمَا: أَسَمِعْتَ أَبَاكَ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُوْلِ الله فِى شَأْنِ سَاعَةِ الْجُمْعَةِ, قَالَ: قُلْتُ: نَعَمْ, سَمِعْتُهُ يَقُوْلُ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله يَقُوْلُ: هِيَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ اْلِإمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَي الصَّلَاةُ. رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1164. Dari Abu Burdah bin Abu Musa Al Asy’ari RA, ia berkata, “Abdullah bin Umar RA bertanya, “Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menceritakan suatu hadis dari Rasulullah tentang suatu saat yang istimewa pada hari jum’at? Abu Burdah menjawab, “Ya. Aku mendengar ayahku berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Saat itu berada diantara duduknya imam sampai selesainya shalat.” (HR. Muslim)[1]1165- وَ عَنْ أَوْسٍ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : ( إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ , فَأَكْثِرُوا عَلَّي مِنَ الصَّلاَةِ فِيْهِ , فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَّي) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.
1165. Dari Aus bin Aus RA, ia berkata, “Rasulullh SAW. bersabda, “Diantara hari-hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat. Perbanyaklah shalawat untukku pada hari itu. Karena bacaan setiap shalawat yang kalian berikan, pasti disampaikan kepadaku.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shahih)[2][1] Silahkan merujuk pada kitab Dha’ifu Riyaadi As Shaalihih terbitan pustaka Azzam.
[2] Hadis ini akan disebutkan kembali di muka pada nomor 1407. Disini imam Nawawi telah meringkasnya. Lihat Shahih Sunan Abu Dawud dengan ringkasan sanad (925). Juga lihat Shahih Sunan Ibnu Majah dengan ringkasan sanad (889)