HADITS KEUTAMAAN SHALAT SUNNAT RAWATIB
1104- وَ عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أُمِّ حَبِيبَةَ رَمْلَةَ بِنْتِ أَبِي سُفْيَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله يَقُوْلُ: ((مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّه تَعَالَى كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشَرَةَ رَكْعَةَ تَطَوُّعًا غَيْرَ الفَرِيضَةِ، إلاَّ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الجَنَّةِ، أوْ: إلاَّ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1104. Dari Ummul Mukminin, Ummu Habibah, Romlah binti Abu Sufyan RA, ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak ada seorang muslim yang setiap harinya mengerjakan shalat sunat karena Allah, sebanyak dua belas rakaat, melainkan Allah akan menyediakan baginya sebuah rumah di dalam surga -atau melainkan dibangun baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim)1105- وَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُماَ قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ رَسُوْلِ الله ، رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْجُمُعَةِ؛ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
1105. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata: “Saya bersama-sama Rasulullah SAW. mengerjakan shalat sunat dua rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat Jum’at, dua rakaat sesudah shalat Maghrib dan dua rakaat sesudah shalat Isya’.” (HR. Bukhari dan Muslim)1106- وَ عَنْ عَبْدِ الله بْنِ مُغَفَّلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله : ((بَيْنَ كُلِّ أذَانَيْنِ صَلاَةٌ، بَيْنَ كُلِّ أذَانَيْنِ صَلاَةٌ، َيْنَ كُلِّ أذَانَيْنِ صَلاَةٌ )) قَالَ فِي الثَّالِثةِ: لِمَنْ شَاءَ)( مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
1106. Dari Abdullah bin Mughaffal RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Diantara setiap adzan dan iqamah ada shalat (shalat sunat). Diantara setiap adzan dan iqamah ada shalat. Diantara setiap adzan dan iqamah ada shalat.” Dalam ucapannya yang ketiga, beliau bersabda, “Bagi siapa saja yang berkehendak (melakukannya).” (HR. Bukhari dan Muslim)