Hadits Keutamaan Wudhu'
قَالَ الله تَعَالَى: ]يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَأغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ[ إِلَى قَوْلِهِ تَعَالَى: ]مَا يُرِيدُ اللهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ، وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرُكُمْ، وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ[ [المائدة : 6].
Allah Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, usapkanlah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (besar atau kecil) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yan baik. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Ia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat bagimu, supaya kamu bersyukur. “ (Qs. Al Maidah (05) : 6)1032- وَ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ خَلِيْلِي يَقُوْلُ: ((تَبْلُغُ الْحِلْيَةُ مِنَ الْمُؤْمِنِ حَيْثُ يَبْلُغُ الْوُضُوءُ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1032. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Saya mendengar kekasihku -Rasulullah SAW. bersabda, “Seorang mukmin (kelak di surga) akan mendapatkan perhiasan, berdasarkan kesempurnaan wudhunya.” (HR. Muslim)1033- وَ عَنْ عُثْمَانِ بْنِ عَفَّانِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله : ((مَنْ تَوَضَّأ فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ، خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجُ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1033. Dari Utsman bin Affan RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, maka keluarlah semua dosa dari tubuhnya hinggakan dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)10340 وَ عَنْهُ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُوْلَ الله تَوَضَّأَ مِثْلَ وُضُوئِي هذَا ثُمَّ قَالَ: ((مَنْ تَوَضَّأَ هكَذَا، غُفِرَلَهُ ماَ تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، وَكَانَتْ صَلاَتُهُ وَمَشْيُهُ إِلَى المَسْجِدِ نَافِلَةً)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1034. Dari Utsman bin Affan RA, ia berkata: “saya melihat Rasulullah SAW. berwudhu seperti wudhu saya ini, kemudian beliau bersabda, “Barangsiapa berwudhu demikian, niscaya diampuni dosanya yang telah dilakukan sebelumnya. Shalatnya dan jalannya menuju ke masjid merupakan pahala tambahan.” (HR. Muslim)1035- وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ الله قَالَ: ((إذَا تَوَضَّأ الْعَبْدُ المُسْلِمُ – أوْ اَلْمُؤْمِنُ – فَغَسَل وَجْهَهُ، خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ المَاءِ، أوْمَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ، فَإذَا غَسَلَ يَدَيْهِ، خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ المَاءِ، أوْمَعَ آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، فَإذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ، خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْـهَا رِجْلاَهُ مَعَ المَاءِ، أوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، حَتَّى يَخْرُجُ نَقِيَّا مِنَ الذُّنُوبِ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1035. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, kemudian ia membasuh wajahnya, maka keluarlah dari wajahnya semua dosa yang telah dilihat oleh kedua matanya bersama air yang menetes atau bersama tetesan terakhir darinya. Apabila ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya setiap dosa yang pernah dilakukan oleh tangannya bersama air yang menetes atau bersama tetesan terakhir darinya. Dan apabila ia membasuh kakinya, maka keluarlah dosa sepanjang perjalanan kakinya bersama tetesaan air yang menetes atau bersama tetesan terakhir darinya, sehingga ia keluar dalam keadaan bersih dari semua dosa.” (HR. Muslim)1036- وَ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ الله أَتَى الْمَقْبَرَةَ فقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ، وَإناَّ إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ، وَدِدْتُ أنَّا قَدْ رَأَيْنَا إخْوَانَنَا)) قَالُوْا: أوَلَسْنَا إخْوَانَكَ يَا رَسُوْلَ الله؟ قَالَ: ((أنْتُمْ أصْحَابِي، وَإخْوَانُنَا الَّذِيْنَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ)) قَالُوْا: كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ بَعْدُ مِنْ أُمَّتِكَ يَا رَسُوْلَ الله؟ فقَالَ: ((أرَأيْتَ لَوْ أنَّ رَجُلاً لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ، ألا يَعْرِفُ خَيْلَهُ))؟ قَالُوْا: بَلَى يَا رَسُوْلَ الله، قَالَ: ((فَإنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِيْنَ مِنَ الْوُضُوءِ، وَأنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الحَوْضِ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1036. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah SAW. datang ke kuburan dan mengucapkan: “ASSALAMU’ALAIKUM DAARA QAUMIN MU’MINIINA WA INNA INSYAA ALLAHHU BIKUM LAAHIQUUN”, aku merasa senang sekali bila dapat melihat saudara-saudaraku.” Para sahabat bertanya: “Bukan kami ini saudaramu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kamu sekalian adalah sahabatku. Adapun saudara-saudara kita adalah orang-orang yang belum datang.” Para sahabat bertanya: “Bagaimana engkau dapat mengetahui seseorang sebagai umatmu, sedangkan ia belum datang, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Bagaimana pendapatmu jika seandainya ada seseorang yang mempunyai kuda putih ditengah-tengah kuda hitam pekat, apakah ia tidak mengetahui kudanya yang putih itu?” Para sahabat berkata: ”Pasti ia mengetahuinya, Ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya suadara-suadara kita itu akan datang dalam keadaan putih bercahaya karena wudhu dan aku akan membimbing mereka ke telaga.” (HR. Muslim)1037- وَ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ الله قَالَ: (( ألاَ أدُّلُكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ للخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ))؟ قَالُوْا: بَلَى يَا رَسُوْلَ الله، قَالَ: ((إسْبَاغُ الوُضُوءِ عَلَى المَكَارِهِ، وَكَثْْرَةُ الخُطا إِلَى المَسَاجِدِ، وَآنْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ؛ فَذلِكُمُ الرِّبَاطُ؛ فَذلِكُمْ الرِّبَاطُ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1037. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan tentang sebab yang dengannya, Allah menghapus dosa dan meninggikan derajat seseorang?“ Para sahabat menjawab: “Tentu, Ya Rasulullah!” Rasulullah bersabda, “Menyempurnakan wudhu pada hal-hal yang tidak disukai (misalnya pada waktu udara sangat dingin), memperbanyak langkah menuju masjid dan menunggu shalat sesudah shalat (sebelumnya). Inilah yang disebut ar ribath (ikatan jiwa atas perbuatan taat yang disukai), inilah yang disebut ar Ribaath[1].” (HR. Muslim)1038- وَعَنْ أَبِي مَالِكٍ اَلْأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله : ((الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1038. Dari Abu Malik Al Asy’ariy RA, ia berkata: “Rasulullah saw, bersabda, “Membersihkan diri adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)[2]1039- وَ عَنْ عُمَرِ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: ((مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيَبْـلُغُ – أوْفَيُسْبِغُ – الوُضُوءَ ثُمَّ يَقُوْلُ: أشْهَدُ أنْ لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ؛ إلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّـهَا شَاءَ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1039. Dari Umar bin Khaththab RA, dari Nabi SAW. Beliau bersabda, “Tidak seorangpun diantara kalian yang berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya, kemudian ia mengucapkan: “ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA RASUULUH (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagin-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya), kecuali dibukakan baginya kedelapan pintu-pintu surga, yang dapat ia masuki dari mana pun ia suka. (HR. Muslim)[1] Lihat hadis sebelumnya, dengan nomor 133
[2] Pembahasan tentang hadis ini, telah dijelaskan sebelumnya pada hadis nomor 26 dan 443.