Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Larangan Berjalan Di Depan Orang Shalat

Hadits Larangan Berjalan Di Depan Orang Shalat
343- LARANGAN BERJALAN DI HADAPAN ORANG YANG SEDANG SHALAT

1767- عَنْ أَبِي الجُهَيْمِ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ الصِّمَّةِ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (( لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَي الْمُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِيْنَ خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ )) قَالَ الرَّاوِي :لاَ أَدْرِي قَالَ أرْبَعِيْنَ يَوْمًا , أَوْ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا , أَوْ أَرْبَعِيْنَ شَهْرًا , أَوْ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1767. Dari Abul Juhaim Abdullah bin al-Harits bin ash-Shahimah al-Anshariy RA, ia berkata, “Rasulullah SAW, bersabda, ‘Seandainya orang yang lewat di hadapan orang shalat mengetahui dosa yang bakal menimpanya, niscaya berdiri selama empat puluh lebih baik baginya dari pada lewat di hadapan orang yang sedang shalat.”

Perawi hadits berkata, “Saya tidak tahu apakah Rasulullah SAW menyebut, “Empat puluh hari, empat puluh bulan ataukah tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

344- MAKRUHNYA SHALAT SUNNAT SETELAH IQAMAT

1768- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , عَنِ النَّبِيِّ  قَالَ : ((إِذَا أُقِيْمَتِ الصَّلاَةُ فَلاَ صَلاَةَ إَلاَّ الْمَكْتُوبَةَ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

1768. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Apabila shalat telah dibacakan iqamat, maka tidak ada shalat lain kecuali shalat maktubah (shalat fardhu).[1]’” (HR. Muslim)

[1] . Maksudnya shalat wajib yang lima waktu, maka setelah iqamat tidak boleh melakukan shalat sunnah.