Hadits Larangan Memaki Penyakit Panas
322- MAKRUHNYA MEMAKI PENYAKIT PANAS
1735- عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ , دَخَلَ عَلَى أُمِّ السَّائِبِ , أَوْ أُمِّ الْمُسَيَّبِ فَقَالَ : (( مَالَكِ يَا أُمَّ السَّائِبِ – أوْيَا أُمَّ الْمُسَيَّبِ –تُزَفْزِفِينِ ؟ )) قَالَتْ : الْحُمَّى لاَ بَارَكَ اللهُ فِيْهَا ! فَقَالَ : (( لاَ تَسُبِّي الْحُمَّى فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَاياَ بَنِي آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
1735. Dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW, masuk ke dalam rumah Ummu Saib atau Ummu Musayyab, kemudian beliau bertanya: “Mengapa kamu menggigil wahai Ummu Saib?” Ia menjawab, “Sakit panas, semoga Allah SWT tidak memberkahinya.” Beliau bersabda, “Janganlah kamu memaki penyakit panas, karena sesungguhnya penyakit itu, dapat menghilangkan dosa-dosa anak Adam (manusia), sebagaimana tiupan api tukang las dapat menghilangkan karat-karat besi.” (HR. Muslim).