Hadits Mimpi Orang Beriman
842- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ ((لَمْ يُبْقَ مِنَ النُّبُوَّةِ إِلاَّ الْمُبَشِّرَاتِ)) قَالَوا : وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ؟ قَالَ : ((الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ)) رَوَاهُ الْبُخَارِى.
842. Dari Abu Hurairah RA., ia berkata: “saya mendengar Rasulullah SAW. Bersabda, “Tidak ada lagi kenabian kecuali Al Mubasysyirat.“ Para sahabat bertanya: “Apakah Al Mubasysyirat itu ? Beliau menjawab: “Impian yang bagus.” (HR. Bukhari)843- وَعَنْه أَنْ النَّبِيّ قَالَ : إِذَا اقْتَرَبَ الزَّماَنُ لَمْ تَكَدْ رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ تَكْذِبُ، وَرُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأرْبَعِيْن جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ" َ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
843. Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Nabi SAW. Bersabda, “Apabila hari kiamat telah dekaat, maka impian orang mukmin hampir tak pernah bohong. Impian orang itu merupakan satu dari empat puluh enam bagian tanda-tanda kenabian.” (HR. Bukhari dan Muslim)844- وَعَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ((مَنْ رآَنىِ فِى الْمَنَامِ فََسيَرَانِي فِى الْيَقَظَةِ -- أَوْ كَأَنَّمَا رَآَنِى فِى اْليَقَظَةِ – لاَ يَتَمَثَّلُ الشَّيْطَأَنْ بِي)) ٌََمُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
844. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang melihatku dalam mimpi, maka seakan akan ia benar-benar melihatku pada waktu terjaga, karena setan itu tidak dapat menyerupaiku.” (HR. Bukhari dan Muslim)845- عَنْ أبي سَعِيْدٍ الخدرىّ رَضِيَ الله عَنْهُ، أَنْه سَمِعَ النَّبِيّ ، يَقُوْلُ : (( إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يُحِبُّهَا، فَإِنَّمَا هِيَ مِنَ اللهِ تَعَالىَ ، فَلْيَحْمَدِ اللهَ عَلَيْهَا، وَلْيُحَدِّثْ بِهَا –
وَفِى رِوَايَةٍ : فَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا إِلاَّ مَنْ يُحِبُّ – وَإِذَا رَأَى غَيْرَ ذَلِكَ مِمَّا يَكْرَهُ فَإِنَّمَا هِيَ مِنَ الشَّيْطَأَنْ ، فَالْيَسْتَعِذْ مِنْ شَرِّهَا، وَلاَ يَذْكُرْهَا ِلأَحَدٍ، فَإِنَّهَا لاَ تَضُرُّهُ)) ٌََمُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dan di dalam riwayat yang lain dikatakan: “janganlah ia menceritakan impian itu kecuali kepada orang-orang yang disukainya –Dan jika ia bermimpi dengan impian yang tidak disukainya, maka sesungguhnya impian itu dari setan, maka hendaklah ia berlindung diri dari kejelekan impiannya dan janganlah ia menceritakan impian itu kepada siapapun juga, karena itu tidak akan membahayakan dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
846- وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِي : (( الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ )) وفى رواية : الرُّؤْيَا الْحَسَنَةُ – مِنَ اللهِ، وَالْحُلُمُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَمَنْ رَأى شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَالْيَنْفُثْ عَنْ شِمَالِهَ ثَلاَثًا، وَلْيَتَعَوَّذْ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهَا لاَ تَضُرُّهُ)) ٌََمُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
846. Dari Abu Qatadah RA; ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda, “Impian yang bagus” -dan di dalamnya riwayat yang lain dikatakan:- “Impian yang baik” itu dari Allah, dan impian yang buruk itu dari setan, oleh karena itu barang siapa yang mimpi sesuatu yang tidak disukainya, maka hendaklah ia meniup ke sebelah kiri tiga kali, dan hendaklah ia berlindung diri dari setan dengan membaca doa ta’awwudz, yaitu “A’UUDZU BILLAHI MINASYSYAITHAANIR RAJIIM” sesungguhnya impian itu tidak akan membahayakannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)847- وَعَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ قَالَ : إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يَكْرَهُمَا، فَالْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاَثًا، وَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ثَلاَثًا، وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِى كَانَ عَلَيْهِ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
847. Dari Jabir RA., dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu bermimpi dengan sesuatu yang tidak disukainya maka hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya tiga kali, dan hendaklah ia berlindung diri kepada Allah dari gangguan setan (membaca ta’awwud tiga kali), dan hendaknya pula ia membalikkan diri dari tidurnya yang semula.” (HR. Muslim)848- وَعَنْ أَبِي اْلَأسْقَعِ وَاثِلَةَ بْنَ اْلأَسْقَعِ رَضِيَ الله عَنْه قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : ((إِنَّ مِنْ أَعْظَمِ الْفِرَى أَنْ يَدَّعِى الرَّجُلُ إِلَى غَيْرِ أَبِيْهِ، أَوْ يُرِي عَيْنَهُ مَالَمْ تَرَ، أَوْ يَقُوْلُ عَلَى رَسُوْلُ اللهِ مَالَمْ يَقُلْ)) رَوَاهُ الْبُخَارِى.
848. Dari Abul Asqa’ Watsilah bin Al Asqa’ RA., ia berkata Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya termasuk sesuatu yang amat tercela, apabila seseorang mengaku keturunan selain ayahnya, atau ia mendustakan impian yang tidak dilihatnya, atau ia mengucapkan atas nama Rasulullah SAW. Apa yang tidak beliau sabdakan.” (HR. Bukhari)