HADITS PENTINGNYA MEMELIHARA LIDAH
Allah SWT. berfirman,
وَ لاَ تَجَسَّسُوْا وَ لاَ يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا , أََيحُِبُّ اَحَدُكُمْ أَن يَّأْكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ , وَ اتَّقُوْا اللهَ إِنَّ الله َ تَوَّابٌ رَحِيْمٌ
"Dan janganlah kamu saling mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seoarng di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ?, Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya(enggan). Maka bertaqwalah kamu kepada Allah, sungguh Allah menerima taubat dan pengasih.” (Qs. Al Hujuraat(49) : 12)وَ لاَ تَقْفُ مَا ليَسْ َلَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَ الْبَصَرَ وَ الْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلئَِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوْلاً
”Dan janganlah mengikuti apa yang kamu tidak mengetahuinya, sesungguhnya pendengaran dan penglihatan dan hati (fikiran) itu semua akan dituntut.(Qs. Al Israa(17) : 32)وَ مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلاَّ لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ
“Tiada melepaskan suatu kata, melainkan ada dua malaikat Raqib, Atid yang selalu megawasi dan mencatat.” (Qs. Qaaf(50) : 18)1519- َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ الَّنِبَيِّش قَالَ: (( مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِا للهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْلِيَصْمُتْ)), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
1519. Abu Hurairah RA. ia berkata. “Nabi SAW. bersabda, ‘Siapa yang percaya pada Allah dan hari kemudian, hendaknya berkata baik atau (sekalian) diam.’” (HR. Bukhari dan Muslim)1520- وَعَنْ اَبيِ مُوْسَى رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ أَفْضَلُ؟ قَالَ: (( مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ)), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
1520. Dari Abu Musa RA. Ia berkata, “Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah yang paling mulia diantara kaum muslimin?, Rasulullah menjawab, Yaitu orang yang (dimana kaum muslimin) selamat dari (gangguan) lidah (ucapan) dan tangannya (perbuatannya).” (HR. Bukhari dan Muslim)1521- وَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله ِ : (( مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ اَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ)), مُتَّفَق ٌ عَلَيْه.
1521. Dari Sahal bin Sa’ad berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Siapa yang berani menjamin kepadaku keselamatan apa yang ada antara dagu dan pahanya, maka akan aku jamin surga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)1522- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّهُ سَمِعَ الَّنِبَّي يَقُوْلُ: (( إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيْهَا يَزِلُّ بِهَا إِلَى النَّارِ اَبَعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمُشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ)), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
1522. Dari Abu Hurairah RA., “Ia mendengar Rasulullah pernah bersabda, “Kadangkala seorang hamba mengucapkan kata-kata yang sepele (tidak diperhatikan). Lalu akibat perkataannya itu, ia terjerumus ke dalam neraka, ucapannya itu lebih jauh dibandingkan jarak antara timur dan barat.’” (HR. Bukhari dan Muslim)1523- وَعَنْهُ عَنِ الَّنِبيِّ قَالَ: (( إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللهَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَرْفَعُهُ اللهُ بِهَا فِي دَرَجَاٍ وإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخْطِ اللهِ تَعَالَى لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ)), رَوَاهُ الْبُخَارِي.
1523. Dari Abu Hurairah RA. ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Seorang hamba ketika berkata dengan ucapan yang diridhai Allah, walau tidak diperhatikannya ia telah diangkat derajatnya oleh Allah beberapa derajat karena ucapannya itu. Dan jika seorang hamba mengucapkan kata-kata yang dibenci Allah (mengakibatkan murka Allah), tanpa disadarinya ia telah terjerumus ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari)1524- وَعَنْ أَبِي عَبْدِ الَّرْحَمنِ بِلاَلِ بْنِ الْحَارِثِ اْلمُزَنِِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ قَالَ: (( إِنَّ الرَّجُلَ لِيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رَضْوَانِ اللهِ تَعَالَى مَاكَانَ يَظُنُّ أَنْ تَبْلُغَ مَا بَلَغَتْ يَكْتُبُ اللهُ لَهُ بِهَا رِضْوَانَهُ إِلَى يَوْمِ يَلْقَاهُ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخْطِ اللهِ مَا كَانَ يَظُنُّ أَنْ تَبْلُغَ مَا بَلَغَتْ يَكْتُبُ اللهُ لَهُ بِهَا سَخَطَهُ إِلَى يَوْمٍ يَلْقَاهُ )), رَوَاهُ مَالِكٌ، فِي اْلمُوَطَّإِ وَالتِّرْمِذِيُّ، وَقاَلَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.
1524. Dari Abu Abdurrahman (Bilal) bin al-Harits al-Muzaniy RA. Ia berkata, ‘Rasulullah SAW. bersabda, ‘Adakalanya seorang mengucapkan kata-kata yang diridhai Allah, yang tidak disangkanya akan sampai kepada Allah, namun Allah telah mencatat ucapan baik itu dalam keridhaan-Nya sampai ia berjumpa dengan Allah. Demikian pula jika ada seorang hamba mengucapkan kata-kata yang mendapat murka Allah yang disangkanya tidak akan sampai kepada Allah, namun Allah tetap mencatatnya ke dalam kemurkaannya sampai orang tersebut berjumpa dengan-Nya di akhirat.” (HR. Malik dan Tirmidzi)1525- وَعَنْ سُفْياَنَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولُ اللهِ حَدِثْنِي بِأَمْرٍ أَعْتَصِمُ بِهِ قَالَ: (( قُلْ رَبِّيَ اللهُ ثُمَّ اسْتَقِيْمَ )) قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَخْوَفُ مَا تَخَافُ عَلَيَّ ؟ فَأَخَذَ بِلِسَانِ نَفْسِهِ ، ثُمَّ قَالَ: (( هَذَا )), رَوَاهُ الُّترْمُذِي وَقَالَ : حَدِيْثُ حَسَنُ صَحِيْحُ.
1525. Dari Sufyan bin Abdullah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku suatu hal yang dapat kujadikan pegangan, Rasul bersabda, “Katakanlah Allah Tuhanku, kemudian pegang teguhlah kepercayaan itu, kemudian ia bertanya pula, ‘Wahai Rasulullah apakah yang amat kau khawatirkan dari diriku? sambil memegang lidah Rasulullah menjawab, ‘Ini.’” (HR. Tirmidzi)1527- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ : (( مَنْ وَقَاهَا اللهُ شَرَّمَا بَيْنَ لِحْيَيْهِ، وَشَرَّ مَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ )), رَوَاهُ التُّرْمُذِي وَقاَلَ : حَدِيْثُ حَسَنٌ.
1527. Dari Abu Hurairah RA. Berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa yang dipelihara Allah dari kejahatan (yang dilakukan anggota tubuhnya) antara kumis dan jenggotnya (mulut), dan yang diantara dua kakinya, pasti masuk surga.’” (HR. Tirmidzi)1528- وَعَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِر ِرَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا النَّجَاةُ ؟ قَالَ: (( أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ، وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ، وَابْكِ عَلَى خَطِيْئَتِكَ )), رَوَاهُ الُّترْمُذِيُّ وَقَالَ : حَدِيْثُ حَسَنٌ.
1528. Dari Uqbah bin Amir RA. Ia bertanya kepada Rasulullah SAW., “Wahai Rasulullah, apakah jalan selamat?. Jawab Nabi SAW., ‘Tahanlah lidahmu, dan tetaplah dalam rumahmu, dan tangisilah dosamu.’” (HR. Tirmidzi)1529- وَعَنْ أَبيِ سَعِيْدٍ الخُدْرِي رَضِيَ الله عَنْه، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: إِذَا أَصْبَحَ اِبْنُ أَدَمَ، فَإِنَّ اْلأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفَّرُ اللِّسَانَ، تَقُوْلُ: إِتَّقِ اللهِ فِيْنَا، فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ؛ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اِسْتَقَمْنَا، وَإِنِ اعْوَجَجْتَ أَعْوَجَجْنَا )), رَوَاهُ التُّرْمُذِيُّ .
1529. Dari Abu Said al-Khudriy RA., ia berkata, ‘Rasulullah SAW. bersabda, “Jika tiba waktu pagi maka anggota tubuh manusia memperingatkan kepada lidah dan berkata, ‘Takutlah kepada Allah dalam memelihara keselamatan kami, sebab (keselamatan) kami tergantung kepadamu, jika kau jujur kamipun selamat dan lurus, dan jika kau bengkok maka kamipun bengkok.’” (HR. Tirmidzi)1530- وَعَنْ مُعَاذٍ رَضِيَ الله ُقَالَ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ اَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِّي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ ؟ قَالَ : (( لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيْمٍ , وَإِنَّهُ لَيَسِيْرٌ عَلَى مَنْ يَسَرَهُ اللهُ تَعَالىَ عَلَيْهِ: تَعْبُدُ اللهَ لا َتُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا , وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ , وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ , وَتَصُومُ رَمَضَانَ , وَتَحُجُّ اْلبَيْتَ )) ثُمَّ قَالَ : (( اَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ ؟ اَلصَّوْمُ جُنَّةٌ , وَالصَّدَقَةٌ تُطْفِئُ الْخَطِيْعَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ , وَصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ )) ثُمَّ تَلاَ (( تَتَجَافَى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ )) حَتَّى بَلَغَ (( يَعْمَلُوْنَ )) السجدة : 16-17) ثُمَّ قَالَ : (( أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ اْلأَمْرِ , وَعُمُودُهُ الصَّلاَةُ , وَذَرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَاِد )) ثُمَّ قَالَ : (( أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمِلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ! )) قُلْتُ : بَلَى يَارَسُوْلَ اللهِ , فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ وَقَالَ : (( كُفَّ عَلَيْكَ هَذاَ )) قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُوْنَ بِمَِا نَتَكَلَّمُ بِهِ ؟ فَقَالَ: (( ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوْهِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ ؟ )), رَوَاهُ التِّرْمِذِي , وَ قَالَ هَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.
1530. Dari Muadz RA, ia berkata, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah aku amal yang dapat membawaku ke surga, dan menjauhkanku dari neraka ?. Rasul menjawab, “Sungguh kau telah menanyakan suatu hal yang besar, tetapi sebenarnya mudah dan ringan terhadap orang yang diringankan oleh Allah. Yaitu, taat mengabdi kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, mendirikan Shalat, mengeluarkan zakat, dan puasa pada bulan Ramadhan dan berhaji ke baitullah[1] jika mampu. Kemudian Rasul bersabda, ‘Maukah kamu aku tunjukan pintu-pintu kebaikan?, Puasa itu adalah perisai, sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana padamnya api karena air, dan shalat seseorang di tengah malam. Kemudian beliau membaca ayat , Tatajaafa junuubuhum ‘anil madhaaji’I tad’uuna rabbahum khaufan wa thama’an wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun, falaa ta’la,u nafsun maa ukhfiya lahum min qurrati a’yunin jazaa’an bimaa kaanuu ya’maluun’ (“Telah renggang pinggang mereka dari tempat tidur, karena berdoa kepada Tuhan karena takut dan mengharap, dan dari rizki pemberian kami bersedekah. Maka tiada seorangpun yang mengetahui apa yang disediakan baginya dari kesenangan sebagai pembalasan atas amal yang telah mereka kerjakan.’” (Qs. Sajadah(32) : 16-17). Kemudian Rasul bersabda, ‘Sukakah kamu aku beritahukan pokok dari semua itu, tiang serta puncaknya? Jawabku, ‘Tentu, wahai Rasulullah.’ Lalu Rasul bersabda, ‘Pokok segala sesuatu ialah Islam, dan tiangnya shalat dan puncaknya yang tertinggi ialah jihad (berjuang). Kemudian Nabi bersabda, ‘Maukah kamu kuberitahukan tentang kunci dari semua itu?. Muadz menjawab, ‘Tentu ya Rasulullah.’ Maka Rasulullah memegang lidah sambil bersabda, “Jagalah ini.’ Lalu Muadz bertanya, ‘Apakah kami akan dituntut dari semua pembicaraan kami?.’ Rasul menjawab, ‘Celaka kamu, apakah kamu kira seorang dilemparkan ke dalam neraka karena mukanya, tiada lain karena hasil dari lidah mereka.’” (HR. Tirmidzi, dan menurut beliau hadis ini hasan shahih)1531- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ قَالَ: (( أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ ؟ )) قَالُوا: اَللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: (( ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يُكْرَهُ )) قِيْلَ: أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِيْ مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ: (( إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ، فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ بَهَتَّهُ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1531. Dari Abu Hurairah RA. ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Tahukah kamu apakah Ghibah itu?.’ Sahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Nabi bersabda, ‘Yaitu menyebut saudaramu dengan apa-apa yang ia tidak menyukainya jika sekiranya ia mendengarnya. Ditanyakan, ‘Bagaimana pendapatmu kalau itu memang benar-benar ada padanya?.’ Rasul menjawab, ‘Kalau memang benar begitu, maka itulah yang disebut ghibah, tetapi jika kamu menyebut sesuatu yang tidak sebenarnya ada, berarti kamu telah menuduhnya dengan kebohongan (yang dosanya jauh lebih besar).’” (HR. Muslim)1532- وَعَنْ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ قَالَ فِي خُطْبَتِهِ يَوْمَ النَّحْرِ بِمِنَي فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ: (( إِنْ دِمَاءَكُم، وَأَمْوَالَكُمْ، وَأَعْرَاضَكُمْ، حَرَامٌ عَلَيْكٌمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا، أَلاَ هَلْ بَلَغْتُ )), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
1532. Dari Abu Bakar RA. Ia berkata, “Rasulullah SAW. dalam khutbahnya pada Haji Wada’ bersabda, ‘Sesunguhnya darahmu, hartamu dan kehormatanmu semuanya haram dilanggar, sebagaimana kehormatan (haramnya hari ini di bulan ini di negeri ini. Ingatlah bahwa aku telah menyampaikanya.’” (HR. Bukhari dan Muslim)1533- وَعَنْ عاَئِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا قاَلَتْ : قُلْتُ لِلنَّبِيِّ : حَسْبُكَ مِنْ صَفِيَةَ كَذَا وَكَذَا. قَالَ بَعْضُ الرُّوَاةِ : تَعْنِي قَصِيْرَةً , فَقَالَ : (( لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ الْبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ! )) قَلَتْ : وَحَكَيْتُ لَهُ إِنْسَانًا فَقَالَ : (( مَا أُحِبُّ أَنِّي حَكَيْتُ إِنْسَانًا وَإِنَّا لِي كَذَا وَكَذَا )), رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتُّرْمُذِيُ.
1533. Dari Aisyah RA. Ia berkata kepada Nabi SAW. ‘Cukuplah bagimu Shafiah’ (Cukup cela bagimu shafiah, ia begini dan begitu). Maka Nabi bersabda, ‘Engkau telah mengucapkan satu kalimat yang sangat keji, andaikan dicampur dengan air laut niscaya dapat merusaknya (merubahnya).’ Dan pada suatu hari Aisyah berkata, ‘Saya mencontohkan kejelekkan orang kepada Nabi SAW. Maka Nabipun bersabda, “Saya tidak suka mencontohkan orang meskipun mendapatkan upah sekian, sekian banyaknya.’” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)1534- وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قاَل َ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (( لَمَّا عُرِجَ بِي مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمِشُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَصُدُورُهُمْ فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلاَءِ يَا جِبْرِيْلُ؟ قَالَ: هَؤُلاَءِ الَّذِينَ يَأْكُلُوْنَ لُحُومَ النَّاِس، وَيَقَعُوْنَ فِي أَعْرَضِهِمْ! )), رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ.
1534. Dari Anas RA. Ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Ketika saya dimi’rajkan (diangkat ke langit), Saya melihat suatu kaum yang berkuku tembaga digunakan mencakar muka dan dada mereka sendiri, Maka saya bertanya kepada Jibril, Siapakah mereka itu?’ Jawabnya, ‘Mereka yang memakan daging orang dan mencela kehormatan orang (yakni Ghibah).’” (HR. Abu Dawud)1535- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ قَالَ: (( كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ: دَمُهُ وَعِرْضُهُ وَمَالُهُ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.
1535. Dari Abu Hurairah RA. ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Semua apa yang ada pada diri seorang muslim. Terhadap muslim lainnya, adalah haram diganggu darahnya, kehormatan dan harta bendanya.’” (HR. Muslim)[1] Tanah suci Makkah di Saudi Arabia