Hadits Tentang Pujian Atas Mayit
957- عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: مَرُّوا بِجَنَازَةٍ , فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْرًا, فَقَالَ النَّبِيُّ : ((وَجَبَتْ)) ثُمَّ مَرُّوْا بِأُخْرَي, فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا شَرًّا, فَقَالَ النَّبِيُّ : ((وَجَبَتْ)) فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابُ رَضِيَ الله عَنْهُ : مَا وَجَبَت؟ فقَالَ: ((هَذَا أثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا, فَوَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ, وَهَذَا أثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا فَوَجَبَتْ لَهُ النَّار, أنتُمْ شُهَدَاءُ اللهِ فِي اْلأَرْضِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
957. Dari Anas RA., ia berkata: “Pada suatu ketika ada jenazah lewat kemudian para sahabat memuji atas kebaikan jenazah itu, maka Nabi SAW bersabda, “Wajib baginya.” Kemudian pada saat yang lain ada jenazah lewat, kemudian para sahabat menceritakan kejelekan jenazah itu, maka Nabi SAW bersabda, “Wajib baginya.” Lantas Umar bin Khathan RA, Bertanya: “Apakah yang wajib baginya itu?” Beliau menjawab: “Terhadap orang yang kamu puji kebaikannya, maka wajib baginya surga, dan terhadap orang yang kamu katakan jahat, maka wajib baginya neraka. Kamu sekalian adalah merupakan saksi Allah yang ada di muka bumi.” (HR. Bukhari dan Muslim)958- وَ عَنْ أَبِي الأَسْوَدِ قَالَ: قَدِمْتُ الْمَدِيْنَةَ, فَجَلَسْتُ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ الله عَنْهُ فَمَرَّتْ بِهِمْ جَنَازَةٌ, فَأُثْنِيَ عَلىَ صَاحِبِهَا خَيْرًا, فَقَالَ عُمَر: وَجَبَتْ, ثُمَّ مُرَّ بَأُخْرَى فَأُثْنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا خَيْرًا, فَقَالَ عُمَرُ: وَجَبَتْ, ثُمَّ مُرَّ بِالثَّالِثَةِ, فَأُثْنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا شَرًّا, فَقَالَ عُمَرُ: وَجَبَتْ, قَالَ أَبُوْ اْلأَسْوَدِ: فَقُلْتُ: وَمَا وَجَبَتْ يَا أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ؟ قال : قُلْتُ كَمَا قاَلَ النَّبِيُّ :(( أَيُّمَا مُسْلِمٍ شَهِدَ لَهُ أَرْبَعَةُ بِخَيْرٍ, أَدْخَلَهُ الله الْجَنَّةَ) فَقُلْنَا: وَثَلاَثَةٌ؟ قَالَ: وَثَلاَثَةٌ) فَقُلْنَا: وَاثْنَانِ؟ قال (وَاثْنَانِ) ثُمَّ لَمْ نَسْأَلُهُ عَنِ الْوَاحِدِ. رَوَاهُ الْبُخَارِي.
958. Dari Abu Aswad, ia berkata: “Saya datang ke Madinah dan duduk bersama Umar bin Khathab RA. Kemudian ada jenzah lewat, saya memuji kebaikan jenazah itu, maka Umar berkata: “Wajib baginya.” Kemudian lewat lagi jenazah yang lain dan saya mengatakan kejelekan jenazah itu, maka Umar berkata: “Wajib baginya.” Kemudian lewat lagi jenazah yang ketiga kalinya dan saya mengatakan kejelekan jenazah itu, maka Umar berkata: ”Wajib baginya.” Abul Aswad bertanya: “Apakah yang dimaksud dengan wajib baginya wahai Amirul mukminin?” Umar menjawab: ”Saya berkata sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi SAW: “yaitu setiap muslim yang disaksikan baik oleh empat orang, maka Allah memasukkannya ke surga.“ Kami bertanya: “(Apabila yang menyaksikan itu) tiga orang.” Ia menjawab: Juga tiga orang.” Kami bertanya lagi: “(apabila yang menyaksikan itu dua orang?“ Ia menjawab: “Juga dua orang.” Kemudian saya tidak menanyakan tentang (bagaimana) seandainya seorang saja.” (HR. Bukhari)