Peradaban Ilmu Dan Teknologi Modern
Timbulnya revolusi industri ini dibarengi dengan revolusi teknologi, dimana terjadi perubahan metode yang baru dalam ilmu pengetahuan. Kata Teknologi itulah yang paling tepat untuk mengungkapkan situasi dan kondisi seperti itu. Sebab Teknologi -dengan gabungan dari kedua kata- berarti ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui piranti.
Setelah itu, ilmu pengetahuan dan piranti-piranti tersebut mendorong tumbuh dan berkembangnya berbagai industri mekanik dalam jumlah besar. Dengan begitu, kata Teknologi mengandung pengertian hubungan interaksi antar berbagai ilmu pengetahuan dan hasil-hasil penerapannya serta penggunaannya secara praktis. Dari realita ini, maka peradaban kontemporer -di antara berbagai sebutan lainnya- dinyatakan sebagai peradaban ilmu dan teknologi.Situasi dan kondisi ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini merupakan konsekwensi logis dari pencapaian kejayaan ilmiah yang luar biasa dan situasi dan kondisi budaya yang baru, yang dihadapi dunia kita bersamaan dengan permulaan abad kedua puluh dengan ditemukannya teori Quantum di tangan Max Planck (1858-1967) th 1899 M. penemuan penguraian radiasi oleh Ernest Rutherford (187)-1997) dan Soddy tahun 1903 M, serta penemuan hukum relativitas oleh Albert Einstein di kemudian hari.
Penemuan-penemuan ini mengantarkan pada kesatuan yang sempurna antara Fisika dan Kimia, dan membuka pandangan terhadap dunia baru yang tidak sesuai dengan persepsi-persepsi ilmiah sebelumnya dan diterima dalam waktu yang lama. Terutama setelah ilmu dan teknologi mencapai hasil-hasil yang memperlihatkan perbandingan antara sistem kehidupan makhluk hidup dengan sistem mekanik.Pandangan ataupun teori ilmiah yang berkembang, yang mencakup hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi sebelumnya menimbulkan dampak luar biasa dalam berbagai penemuan ilmiah yang baru.
Dari satu sisi, teknologi menghasilkan berbagai perangkat ilmiah yang berkapasitas tinggi seperti microscop, teleskop, dan mesin hitung, yang memungkinkan terbukanya kesempatan lebih banyak bagi berbagai penemuan baru dan mengoreksi ulang tentang sejauhmana kecermatan dan ketelitian hasil-hasil teknologi sebelumnya.Di sisi lain, kemajuan teknologi yang sangat pesat ini mengharuskan untuk segera mengubah persepsi pengetahuan yang selama ini digunakan, yang didasarkan pada prinsip kepastian yang ketat dan menindas dari hukum-hukum mekanik klasik.
Keharusan ini mendorong ditemukannya Prinsip Ketidakpastian yang dikembangkan oleh Werner Heisenberg, penemuan hukum relatifitas oleh Albert Einstein, ide tentang pengukuran waktu yang berimplikasi pada runtuhnya prinsip kepastian dan filsafat-filsafat yang dibangun di atasnya hingga muncullah teori-teori dan filsafat yang berkontradiksi dengannya.Dihadapan tuntutan-tuntutan negara dan masyarakat, desakan produksi ekonomi dan usaha keras berkaitan dengan perang, maka mulai muncul kecemasan dan ketegangan, yang menyusup dalam realita kehidupan. Penelitian ilmiah tidak lagi berjalan sesuai dengan metode-metode ilmiah yang dirumuskan para ilmuwan itu dengan penuh kehati- hatian dan cermat. Melainkan menjelma menjadi sebuah senjata yang dimanfaatkan negara-negara tertentu dengan menggelontorkan dana besar demi kepentingannya kelompoknya dan memaksa menyelesaikan berbagai permasalahan produksi dan perang.
Dari realita ini, motif ilmiah semakin besar dibandingkan motif logika, hingga memunculkan ketimpangan tajam yang dihadapi umat manusia hingga sekarang. Mereka mampu mengubah dunia dengan cepat melebihi pemahaman mereka atas aktifitas yang mereka lakukan.Hal itu disebabkan bahwa ilmu pengetahuan bukan lagi sebagai sesuatu yang dikerjakan golongan manusia tertentu, melainkan menjadi sebuah lembaga kemasyarakatan dengan berbagai cabangnya, membantu menyelesaikan berbagai kepentingan negara dan individu secara langsung, serta menjadi salah satu bagian integral dari berbagai alat-alat produksi dalam dunia industri, pertanian, dan penyelenggaraan pemerintahan dan pengurusan administrasi.
Di samping itu, metode-metode dan pemikirannya menjadi model yang populer dalam pemikiran dan aktifitas manusia pada masa kita sekarang. Ilmu pengetahuan pun hampir bisa dikatakan sebagai industri terkemuka dan urgen dalam komunitas-komunitas masyarakat pada masa modern seperti sekarang ini.
Ketika ilmu pengetahuan telah berkaitan erat dengan industri, maka pastilah berdampak pada orientasi dan kepentingan-kepentingan politik dan ekonomi.Jika ilmu pengetahuan berhasil mendekatkan jarak antar manusia setelah terjadi revolusi informasi dan transportasi sehingga mereka mampu bertukar informasi dengan cepat dan saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain, maka pendekatan jarak dan waktu itu sendiri berpotensi mengendalikan hubungan antar manusia itu sendiri di satu sisi, dan di sisi lain mendorong mereka untuk saling berhadapan antara yang satu dengan yang lain. Ancaman bahaya perang pun senantiasa mengancam di atas ubun-ubun kepala kita, terutama setelah terbaginya dunia ini dalam blok-blok militer.
Beginilah teknologi yang bertumpu pada hasil-hasil ilmiah terdahulu mampu mengantarkan pada temuan-temuan ilmiah yang baru. Di samping ditemukan juga berbagai problematika ilmiah yang mendesak ilmu pengetahuan untuk mencarikan jalan penyelesaiannya tanpa menunda- nunda lagi.
Semua itu menyebabkan ditemukannya berbagai realita baru yang senantiasa berkorelasi antara yang satu dengan yang lain hingga mencapai titik jenuh dan mempersempit wadah penemuan teori klasik.
Teori-teori klasik mulai kehilangan eksistensinya yang diakibatkan oleh penemuan-penemuan baru tersebut. Idealisme dunia menjadi terhapuskan dan tunduk pada prinsip-prinsip dan tatanan dunia baru atau tunduk pada kepentingan tertentu.
Dunia ini berjalan sesuai dengan kehendak masing-masing kelompok. Idealisme dunia yang mengenal kebenaran sejati pun harus terhempas, hingga nampak jelas di hadapan kita tentang berbagai peristiwa alam yang harus tunduk di bawah hukum relatifitas dan bukan kepastian yang mengikat.
Ilmu fisika modern berupaya memberikan penjelasan tentang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan. Ilmu fisika ini tidak mengklaim bahwa pengetahuan tersebut merupakan hakikat yang azali. Pengetahuan tersebut keluar dari prinsip-prinsip mutlak, yang menghendaki tercapainya keyakinan mutlak. Hal itu terjadi setelah Geometri Euclides dan mekanika klasik Newton gagal dalam menyusun metode yang sistematis berkaitan dengan eksistensi terkecil seperti atom dan eksistensi terbesar seperti dunia galaxi di alam raya ini.Dari sisi lain, ilmu-ilmu kontemporer berkarakter saling mempengaruhi dan memiliki kesamaan antara hasil yang satu dengan yang lain. Misalnya, yang terjadi pada teori atom yang dimulai oleh Dalton dalam bidang kimia. Kemudian diikuti dengan ilmu fisika yang juga membahas tentang komposisi atom. Begitu juga dengan mekanika dan matematika dengan peran masing-masing dalam merumuskan hasil-hasil penelitian ini. Dengan demikian, maka cabang-cabang ilmu pengetahuan itu saling mendekat antara yang satu dengan yang lain hingga hampir bisa dikatakan melebur dalam sebuah kesatuan yang mencakup seluruh bidang ilmu pengetahuan.
Karena itu, kesatuan ilmu pengetahuan merupakan idealisme positif bagi semangat ilmiah kontemporer, yang senantiasa berupaya menyatukan gambaran ilmiah terhadap alam raya ini dalam pandangan manusia.Perubahan-perubahan yang dialami peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi modern berpotensi menghasilkan perkara-perkara yang tidak diinginkan jika tidak segera disikapi oleh para ilmuwan kontemporer dengan mengatasi dan mendalaminya dalam sebuah metode baru yang lebih kompetitif, lebih layak, lebih komprehensif, dan keyakinan yang mendalam.
Berdasarkan Buku Sumbangan Keilmuan Islam Pada Dunia Karangan Prof. Dr. Ahmad Fuad Basya