Asmaul Husna dan Cara Pengucapannya
Cara Mengucapkan Asmaul Husna
Asmaul husna ada yang bisa diucapkan secara sendirian atau bersama nama yang lainnya, dan ada pula yang harus diucapkan bersama dengan nama yang lainnya.
Secara umum, nama Allah dapat dipakai sendirian atau bersama nama yang lainnya. Contohnya al-Qadiir (Yang Mahakuasa), as-Samii' (Yang Maha Mendengar), al-Bashiir (Yang Maha Melihat), al-'Aziiz (Yang Mahaperkasa), dan al-Hakiim (Yang Mahabijaksana). Nama-nama ini boleh disebut sendirian atau bersama yang lainnya, seperti Anda berkata: "Ya, 'Aziiz, Ya, Haliim, Ya, Ghafuur, Ya, Rahiim."
Boleh juga disebut sendirian (tanpa bersama nama yang lain). Hal ini juga berlaku pada konteks pujian ataupun pengabaran tentang Allah dengan nama-nama (atau sifat) yang boleh disebutkan secara sendiri ataupun menggabungkannya dengan yang lain.
Ada pula nama-nama Allah yang tidak dapat disebutkan sendirian, tetapi harus menyertakan lawannya, seperti al-Maani' (Yang Mencengah), adh-Dhaarr (Yang Memberi mudharat), dan al-Muntaqim (Yang Membalas).
Asma ini tidak boleh disebutkan terpisah dari nama lain yang merupakan sifat lawannya yaitu al-Mu'thi (Yang Maha Pemberi), an-Naafi' (Yang Memberi Manfaat), dan al-'Afuww (Yang Pemberi Maaf). Sehingga cara menyebutkannya adalah al-Mu'thi al-Maani', adh-Dhaarru an-Naafi', al-Muntaqim al-'Afuww, dan al-Mu'izz al-Mudzill.
Kesempurnaan pada asmaul husna akan tampak ketika nama-nama seperti ini disebutkan bersama lawannya. Sebab tujuan dari penetapan asmaul husna ini adalah untuk mengukuhkan bahwasanya hanya Dialah yang bersifat Rububiyyah (ketuhanan), mengatur makhluk, dan mengatur keadaan mereka; memberi, mencegah, memberi manfaat, memberi mudharat, memaafkan, dan menyiksa.
Adapun memuji-Nya dengan hanya memakai sifat mencegah, menyiksa, dan memberi mudharat, hal itu tidak boleh. Nama-nama yang bergabung ini statusnya sama dengan satu nama yang sebagian hurufnya tidak boleh terpisah dengan yang lain.
Meskipun asmaul husna yang saling berpasangan ini jumlahnya banyak, namun ia tetap diasumsikan seperti satu nama. Oleh karena itu, tidak ada dalil yang menyebutkan nama-nama tersebut secara terpisah, ia selalu digunakan secara berpasangan. Maka ketahuilah, (jika Anda katakan): "Ya, Mudzill" (hai, Yang menghinakan), Ya, Dhaarr (hai, Yang Memberi mudharat), dan Ya, Maani (hai, Yang Mencegah), dan Anda mengabarkan dengan hal itu, sebenarnya Anda tidak sedang memuji dan menyanjung-Nya, sampai Anda menyebutkan lawan (pasangan) nya.
Berdasarkan Buku Syarah Asmaul Husna Karangan Dr.Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qathani